Bupati Ingatkan MBG, Sterilisasi dan Gizi Harus Berimbang

ciamiszone.id :

CIAMIS,- Progam unggulan Prsiden Prabowo Subianto, Makan Bergizi Gratis (MBG) kembali dilaunching di Kabupaten Ciamis yang titik dapurnya di berlokasi di Kelurahan Kertasari, Kecamatan Ciamis, Senin (14/04/2025).

Bupati Ciamis, Dr H Herdiat Sunarya yang secara langsung menyaksikan pelaksanaan program MBG di SMA Negeri 1 Ciamis menekankan pentingnya pengelolaan makanan yang higienis dan bergizi harus seimbang bagi para siswa penerima manfaat.

“Saya titip dua hal penting kepada seluruh pengelola program MBG, khususnya tim dapur, pertama pastikan seluruh proses sterilisasi makanan benar-benar higienis. Jangan sampai ada kasus siswa keracunan karena kelalaian kebersihan,” kata Bupati.

Menurutnya, selain aspek kebersihan, soal standar gizi makanan yang disajikan harus sesuai dengan pedoman gizi seimbang, empat sehat lima sempurna. Komposisinya harus tepat dan sesuai harapan pemerintah.

Bupati berharap program MBG ini dapat memberikan dampak positif yang nyata, terutama bagi tumbuh kembang dan kecerdasan siswa di Kabupaten Ciamis.

“Makanan yang bergizi akan meningkatkan kualitas kesehatan dan prestasi belajar siswa. Insyallah ini akan sangat bermanfaat,” tegasnya.

Diketahui, saat ini program MBG di Ciamis belum menyantuh seluruh siswa baru beberapa sekolah saja yang sudah tersentuh, sehingga masih dibutuhkan dapur-dapur MBG.

“Kita akan lakukan secara bertahap hingga seluruh siswa mendapatkan hak yang sama untuk menikmati makan bergizi gratis,” kata Bupati seraya berharap kedepannya bermunculan masyarakat atau investor tertarik untuk membangun dapur.

Kepala SMAN 1 Ciamis, Dede Mulyadi, menyambut baik program ini dan berharap dapat menjadi upaya konkret dalam mencerdaskan kehidupan bangsa.

“Alhamdulillah, hari pertama MBG ini berjalan lancar. Kami juga kedatangan Bapak Bupati dan unsur Forkopimda dan undangan lainnya,” katanya.

Diakuinya, pihak sekolah sebelumnya sudah melakukan pendataan awal terhadap siswa yang memiliki alergi makanan. Sekitar 0,2% siswa dilaporkan mengalami alergi tertentu, dan telah dilaporkan ke Satuan Pelaksana Program Gizi (SPPG) untuk penyesuaian menu.

“Jika ada siswa yang alergi ayam, maka akan diganti dengan makanan bernilai gizi setara seperti telur,” jelasnya. (EDA)*


Post a Comment

0 Comments