CIAMIS,- Dalam
kunjungannya ke Ciamis, Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri) Dr. Bima Arya Sugiarto
memberikan arahan yang sangat penting terkait kebijakan dan program Presiden
Prabowo Subianto untuk Indonesia, serta strategi pemerintah untuk
mengoptimalkan kemajuan negara.
Kepada
unsur Forkopimda dan para Kepala OPD, Bima Arya menekankan pentingnya
kepemimpinan yang dapat menerjemahkan visi besar menjadi kebijakan konkret yang
langsung dapat dirasakan oleh masyarakat. Salah satunya pendekatan kepemimpinan
Presiden Prabowo yang berbeda dibandingkan dengan era sebelumnya.
“Kehadiran
saya membawa amanah dari Presiden Prabowo untuk memberikan pemahaman yang sama
tentang APBD, perencanaan penganggaran pelaksanaan APBD. Harus bisa melakukan
sinkronisasi antara astacita dengan visi misi kepala daerah. APBD angka-angkanya
harus sesuai dengan yang direncanakan supaya tidak mubazir,” jelasnya di Aula
Setda Ciamis, Rabu (19/03/2025).
Dicontohkan,
kepemimpinan China yang berhasil mengubah perekonomian negaranya secara drastis
sejak tahun 1985.
"Dulu,
ekonomi China hanya tiga kali lipat dari Indonesia, sekarang sudah 15 kali
lipat. Perubahan itu terjadi karena ada strategi yang jelas dan eksekusi yang
tegas," tegasnya.
Menurutnya,
pentingnya efisiensi di tingkat nasional maupun daerah, untuk mendorong
kemajuan Indonesia. Efisiensi sejati bukan hanya soal menghemat anggaran secara
serampangan, tetapi lebih kepada memperkuat kapasitas fiskal daerah.
"Kita
pernah coba melarang ASN rapat di hotel, ternyata ekonomi daerah jadi lesu.
Reformasi harus dilakukan dengan cermat agar tidak merugikan sektor lain,"
jelas Bima.
Bima
Arya juga menyampaikan kekhawatirannya terkait tingginya ketergantungan daerah
terhadap dana transfer dari pemerintah pusat, menurutnya 83% APBD di Indonesia
belum sehat, karena sebagian besar anggarannya masih berasal dari pusat.
"Banyak
daerah yang ibarat pasangan muda yang masih minta uang orang tua. Harusnya
sudah bisa mandiri, tapi nyatanya masih bergantung ke pusat," katanya.
Bima
menekankan pentingnya memperbaiki kemandirian fiskal di tingkat daerah, agar
pembangunan dapat berjalan dengan lebih optimal.
"Jika
daerah tidak segera memperbaiki kemandirian fiskalnya, maka pembangunan akan
terus berjalan di tempat," tegasnya.
Indonesia
harus mampu tumbuh di atas 5% per tahun dalam satu dekade ke depan agar bisa
keluar dari jebakan negara berpenghasilan menengah (middle-income trap). Untuk
mencapai hal itu, Indonesia membutuhkan investasi besar yang diperkirakan
mencapai Rp5.800 triliun per tahun. "Kalau mau lompatan besar,
investasinya juga harus besar. Tidak bisa setengah-setengah," tegasnya.
Sementara
Bupati Ciamis, Dr. H Herdiat Sunarya mengungkapkan rasa bangganya atas
kedatangan Wakil Menteri Dalam Negeri
yang berkunjung ke Kabupaten Ciamis, kunjungan tersebut merupakan suatu
kehormatan besar bagi daerahnya.
Menurutnya,
arahan yang diberikan oleh Wamendagri sangat bernilai dan menjadi acuan penting
bagi dirinya serta jajaran pemerintah daerah dalam menjalankan tugas
pemerintahan.
Herdiat
menegaskan, pesan-pesan yang disampaikan Bima Arya akan dijadikan pedoman untuk
memastikan kebijakan-kebijakan yang diambil di Ciamis semakin bijaksana dan
tepat sasaran. (Eda)*
0 Comments