CIAMIS,- Setelah
bermain di kandang mengantongi poin satu dari hasil pertadingan seri 1-1, Persatuan
Sepakbola Galuh Ciamis (PSGC) harus berbagi poin dengan tamunya, Tonando FC (Pekanbaru)
pada pertandingan pertama babak 6 besar Liga 3 Nusantara Indonesia Grup X di
Stadion Galuh Ciamis, Rabu (05/02/2025).
Dari
hasil pertandingan itu, Head Coach PSGC Ciamis, Heri Kiswanto mengakui pihaknya
harus melakukan evaluasi, terutama terhadap mental anak asuhnya bagaimana cara
bertanding dengan tenang dan penuh semangat di hadapan para supporter.
Melayani
tuan rumah, Tornado FC bermain agresif pada babak pertama hingga mampu mencetak
gol lewat tendangan jarak jauh Feri Aman Saragih (30) pada menit 36
memanfaatkan bola liar dari lini pertahanan PSGC, skor 0-1 untuk keunggulan
Tornado FC sampai babak pertama selesai.
Padahal diperjalanan babak pertama, tuan rumah PSGC secara keseluruhan menguasai pertandingan dan banyak peluang namun tidak bisa dikonfersikan menjadi gol, sementara satu-satunya peluang dari Tornando FC mampu menggetarkan gawang PSGC.
Diawal
babak kedua, Laskar Singacala terus meningkatkan tempo permainan dengan
menguasai setengah lapangan, menyerang secara terus menerus ke pertahanan
Tornado FC. Sampai 2x45 menit waktu normal masih belum mampu menciptakan hasil,
tambahan waktu 3 menit pun dimanfaatkan oleh anak asuh Heri Kiswanto.
Hasilnya,
pada menit 90+2, Seprian Rixi Lasut (17) berhasil mencetak gol lewat tendangan kerasnya
dari dalam kotak penalty dibawah bayangan para pemain belakang lawan, skor pun
berubah menjadi 1-1 sampai peluit panjang dibunyikan.
Menanggapi
tanding perdananya itu, Heri Kiswanto mengakui, di babak pertama anak asuhnya
bermain dengan tempo lambat selain itu faktor nervous demam panggung pemainnya
masih ada, apalagi ditonton langsung oleh ribuan pasang mata.
"Kami babak pertama bermain dengan tempo lambat, Kita kecurian lewat satu peluang yang Tornado FC miliki. Saya coba menaikan tempo pada babak kedua dan itu menjadi PR bagi kami untuk pertandimngan selanjutnya," kata HerKis dalam konferencenya usai pertandingan.
Diakuinya,
dirinya akan berjuang dipertandingan selanjutnya yang akan bermain tandang
melawan Persekabpas Pasuruan, Minggu, 09 Februari 2025.
"Semoga
kedepannya kami bisa meraih poin di kandang lawan dan saya bisa membawa PSGC
naik kasta ke Liga 2," kata Heri.
Menurut
Heri, anak asuhnya tersebut demam panggung karena selama ini selalu bermain
tanpa penonton pada babak pendahuluan di Solo, dan itu akan dijadikan evaluasi
kedepannya.
"Saya
butuh waktu untuk mengasah mental pemain, apalagi ini pemain muda yang baru
tahu bagaimana ribuan supporter Lanskar Singacala menyaksikan langsung mereka
bermain untuk Tatar Galuh," katanya.
Salah
seorang pemain PSGC, Hercules SP tetap mensyukuri hasil akhir yang terjadi dan
akan berusaha semaksimal mungkin pada laga berikutnya melawan Persekabpas.
"Kami
sebagai pemain tetap bersyukur dengan hasil tadi, tadi kami sempat nervous,
belum percaya diri, Insya Allah kami akan curi poin di kandang lawan,"
kata Hercules.
Head
Coach Tornado FC, Wayan Sukadana memuji permainan Laskar Singacala yang bermain
spartan hingga akhir pertandingan dan memaksa berbagi poin masing-masing 1.
"Sebenernya
tidak ada rahasia apa-apa hanya ada motivasi yang lebih kalau ingin lolos ke
liga 2 atau ke babak final," katanya.
Dirinya
juga sudah mengingatkan anak asuhnya, PSGC ini tim yang luar biasa, pada babak
pendahuluan Tornado sempat mengalami satu kekalahan dan satu seri bermain
dengan PSGC.
“Saya
bilang ke anak-anak, tim PSGC ini tim yang luar biasa, kami di babak
pendahuluan kalah oleh PSGC lalu seri, saya tekankan anak anak harus menang
hari ini," kata Wayan.
Walaupun
sudah berusaha keras dan memberikan motivasi maksimal, hasil akhir tidak sesuai
dengan harapan, akhirnya kami kembali bermain imbang untuk keduakalinya.
"Kami
sudah berusaha dengan terbukti mencetak gol di babak pertama dan hampir
memenangkan pertandingan walau di menit akhir kami kehilangan fokus. PSGC hari
ini bermain dengan sangat baik," pungkasnya. (Eda)*
0 Comments