Alat Makan dari Plastik, Launching MBG di Ciamis Dipaksakan?

ciamiszone.id :

CIAMIS,- Untuk merealisasikan Program Nasional (Pronas) unggulan Presiden Prabowo, Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kabuaten Ciamis terkesan dipaksakan, pasalnya dapur-dapur yang dilaunchingkan Senin, 17 Februari 2025 terkesan dipaksakan karena belum siap memenuhi layanan MBG sesuai juklak dan juknis dari Badan Gizi Nasional (BGN).

Dari lima dapur yang siap launching dua diantaranya gagal launching karena ketidaksiapan, sementara tiga dapur lainnya terkesan memaksakan diri untuk launching yang langsung dihadiri oleh Pj Bupati Ciamis, Budi Waluya, Senin (17/02/2025).

Pj Bupati Ciamis, Budi Waluya saat menghadiri launching MBG di SMP Negeri 2 Ciamis mengakui, ketidaksiapan dapur terlihat dari alat makan yang terbuat dari plastik dan juga distribusi yang tidak sesuai jadwal, begitu pun saat dirinya memantau dua dapur yang ada di Kecamatan Ciamis.

“Hasil pantauan dua dapur memang untuk penyediaan menu sudah sesuai karena ada ahli gizi yang menentukan, tapi dari sisi bangunan gedung kurang leluasa. Terkait alat makan terbuat dari plastik mudah-mudahan kedepannya sudah diganti dengan yang standar BGN, tunggu saja dalam satu minggu ini, mungkin pesanan dari pusatnya belum datang,” katanya.

Pj Bupati pun sempat kaget saat dikonfirmasi porsi yang seharusnya 861 porsi untuk siswa SMPN 2 Ciamis namun baru dikirim 150 porsi untuk tiga kelas saja.

“Ya sangat dipaksakan, seharusnya jangan dipaksakan, mudah-mudahan semua siswa mendapatkan hak yang sama untuk makan gratis hari ini,” katanya.

Sementara Koordinator Majelis Pemantau Makan Bergizi Gratis Indonesia (MPMBGI), Andi Ali Fikri ikut menyayangkan launching MBG di Ciamis terkesan dipaksakan dan tidak sesuai dengan juklak/juknis yang dikeluarkan BGN, mulai dari standar dapur sampai pendistribusiannya.

Menurutnya, BGN harus mengevaluasi keberadaan dapur secara keseluruhan agar program nasional ini berjalan sesuai harapan.

“BGN sudah menempatkan orang-orangnya di dapur tersebut sebagai SPPG (Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi) yang sudah menguasai juklak dan juknis MBG, tapi kenapa kenyataannya tidak sesuai juklak dan juknis?” katanya.

Dijelaskan, keberadaan MPMBGI di Ciamis sebagai media kontroling dan ikut ambil bagian dalam memonitor karena program ini sangat sensitif yang bersentuhan dengan makanan yang dikonsumsi masyarakat, terutama anak-anak sebagai generasi bangsa.

Diharapkan BGN dari tingkat nasional melakukan koordinasi secara institusi kepada pemerintah daerah, minimalnya berkomunikasi dibangunnya dapur-dapur di wilayah Ciamis, sehingga pemerinrtah daerah bisa melakukan monitoring.  

Dalam hal alat makan yang terbuat dari plastik, Andi sangat menyayangkan karena bahan dari plastik bisa berdampak terhadap tubuh manusia, tergantung jenis dan kode plastik yang digunakan.

“Intinya apa pun jenis dan kodenya, plastik tidak boleh digunakan. Sesuai juklak juknis pun diharuskan berbahan stanles yang sudah disiapkan oleh BGN,” tegasnya.

Seperti diketahui, sebelumnya Kabupaten Ciamis baru memiliki satu SPPG yaitu Dapur di Kecamatan Banjarsari, hari ini launching tiga dapur, dua di Kecamatan Ciamis yaitu Dapur Mulyasari di Jalan Jendral Sudirman No 44 Ciamis dan satu lagi Dapur Bunirasa di Jalan Oto Islkandardinata Lingkar Selatan Desa Pawindan Kecamatan Ciamis. Dan satu SPPG di Dapur Kawali, Jalan Kawali Panjalu Kecamatan Kawali. (Eda)*


Post a Comment

0 Comments