CIAMIS,- Belum
adanya kepastian program nasional (Pornas) Prabowo-Gibran terkait pemberian
Makan Bergizi Gratis (MBG) bagi anak sekolah ditanggapi serius oleh masyarakat
Ciamis, bahkan mereka menggelar simulasi tanpa juklak juknis yang pasti di SD
Negeri 2 Cimari Kecamatan Cikoneng untuk 150 murid, Kamis (19/12/2024).
Salah
seorang pemilik UMKM warga Kawali, Ny Dedeh mengatakan, simulasi ini hanya
sebatas percobaan untuk persiapan melaksanakan program pemberian MBG.
“Kami
atas nama UMKM dibawah Paguyuban Jakwir hanya melakukan simulasi, untuk kedepannya
kami tidak tahu mau seperti apa yang jelas jika program bergulir kami siap
menjalankannya, karena kami sudah menjalani pelatihan dan memiliki sertifikat,”
katanya.
Ny Dede yang mengaku sudah memiliki dapur di daerah Kawali untuk melayani lebih dari 1000 murid itu, tidak bisa menjelaskan kenapa dalam simulasi tersebut pembagian MBG dilakukan di halaman sekolah dengan cara ratusan murid berbaris, tidak di dalam kelas seperti simulasi yang dilakukan di daerah lain.
“Ya
pembagian diluar, tapi kan nasinya dalam kotak tertutup, nanti makannya mereka
dalam kelas, itu hanya teknis pembagiannya saja diluar. Kami juga tidak tau
kenapa diluar, itu yang ngatur dari Paguyuban Jakwir, kami hanya peserta UMKM
yang siap mendukung pronas MBG,” katanya.
Menurutnya,
simulasi dilakukan mulai dari proses pamasakan di dapur terdekat dan dikirim ke
SD 2 Cimari, sebelumnya makanan sudah dicek oleh ahli gizi dari Dinas Kesehatan
Kabupaten Ciamis.
“Pengecekan
gizi tadi dilakukan oleh petugas Dinas Kesehatan dan juga dari Puskesmas
terdekat, pokoknya kami siap menjalankan program pemerintah karena kami sudah
mengikuti pelatihan Bimtek Higienis oleh Dinas Kesahatan, dan mengantongi
sertifikat,” tegasnya.
Sementara
perwakilan dari paguyuban Jakwir, Syamsul mengakui, pelaksanaan simulasi di SDN
2 Cimari ini merupakan keduakalinya yang dilakukan Jakwir, sebelumnya dilalukan
di SDN 1 Purwasari Kecamatan Banjarsari dan dalam waktu dekat akan digelar di
daerah Lakbok.
Dijelaskan,
Paguyuban Jakwir menaungi sekitar 80 UMKM yang siap menjalankan program MBG di
Kabupaten Ciamis, sekitar 80an UMKM sudah memiliki Sertifikat
Laik Higiene Sanitasi (SLHS).
Diakui, pelaksanaan simulasi di SDN 2 Cimari diawasi oleh Dinas
Kesehatan yang diwakili oleh Puskesmas setempat dengan menu nasi dan lauk
pauknya berupa daging ayam suwir dan capcay serta buah-buahan.
“Simulasi ini dibawah pengawasan Dinas Kesehatan yaitu dari
Puskesmas setempat yang diwakili oleh ahli gizi,” katanya.
Dihubungi terpisah, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Ciamis, dr.
H Yoyo, M.Kes mengakui pihaknya belum mengetahui atau pun menerima informasi
apa pun tentang program MBG.
“Belum
ada informasi yang pasti dari pusat, juklak juknisnya juga belum ada. Dinkes
sendiri sampai saat ini tidak ada keterlibatan dengan Jakwir, ada pun pelatihan
atau Bimtek Hygiene dan Sanitasi Makanan itu dilakukan oleh Himpunan Ahli
Kesehatan Lingkungan (HAKLI). Catat ya..bukan Dinkes tapi HAKLI,” tegasnya.
Menurut
dr Yoyo, pihak Dinkes hanya ikut menandatangi sertifikat saja mengetahui kegiatan
bimtek yang dilakukan di wilayah Dinas Kesehatan. Sertifikat tersebut untuk
syarat sebuah UMKM yang bergerak dibidang catering agar mendapatkan SLHS.
“SLHS
keluar dari Dinas Perizinan setelah pihak dinas melakukan survei lapangan menilai
kelayakan dapur dan peralatan yang dimiliki UMKM,” katanya seraya mengakui,
pihaknya belum mengetahui informasi lebih lanjut terkait program MBG tersebut. (Eda)*
0 Comments