CIAMIS,- Calon
Gubernur Jabar Nomor urut 2, Jeje Wiradinata yang berpasangan dengan Ronal
Surapradja menyatakan kesiapannya menjadi panglima pemekaran untuk mewujudkan jargon
dalam kampanyenya “Jabar untuk Semua” menuju kursi nomor satu di Jabar, menjadi
Gubernur Jabar 2024-2029 dalam Pilkada Jabar 2024, 27 November 2024.
Sebagai
seorang pelaku sejarah dan berhasil memimpin Daerah Otonomi Baru (DOB) (saat
itu Kabupaten Pangandaran mekar dari induknya Kabupaten Ciamis), Bupati
Pangandaran dua periode itu meyakini, daerah pesisir selatan Jabar atau pantai
selatan Jawa Barat diantaranya Sukabumi Selatan, Cianjur Selatan, Garut
Selatan, Tasik Selatan harus melakukan pemekaran, jika tidak, tidak akan ada
kemajuan sampai kapan pun dan kondisinya seperti itu-itu terus tidak ada
perubahan.
“JIka
terpilih jadi Gubernur, saya siap menjadi Panglima Pemekaran untuk mewujudkan
pemerataan pembangunan. Jabar untuk semua harus terwujud, daerah sepanjang
pesisir pantai selatan harus mekar, contohnya Pangandaran, setelah mennjadi DOB
dari Ciamis, Alhamdulillah tidak seperti sebelumnya,” jelas Jeje Wiradina saat
melakukan silaturahmi langsung bertatap muka dengan warga Ciamis di Halaman Café
Qitri Ciamis, Kamis (17/10/2024) malam.
Jeje
menginginkan kawasan pesisir selatan Jabar itun menjadi Jabar Selatan Raya,
jadi nanti wisata itu tidak hanya ke Pangandaran, tetapi ke wilayah pemekaran
tadi dan akses dimudahkan, ada banyak wisata ada Pantai Santolo, Sayang
Heulang, Ujung Genteng nanti akan seperti di Bali. “Kuncinya harus mekar dan
saya siap jadi panglima pemekaran di Jabar Selatan ini,” tegasnya.
Selain
itu, Jabar untuk Semua juga akan diaplikasikan dengan memberikan anggaran masing-masing
Rp500 miliar untuk setiap kabupaten/kota di Jabar.
“Kemampuan
keuangan provinsi harus menjadi bagian dalam rangka menopang menyempurnakan
pembangunan di daerah, maka konsepnya Gubernur yang akan mencari atau
mendatangi Bupati, bukan Bupati mencari Gubernur. Setiap Bupati dan Walikota
akan diberi anggaran masing-masing Rp500 miliar per tahun,” tegasnya.
Sebagai
Cagub last minute, Jeje mengakui, pemberian
anggaran Rp500 miliar pertahun perkab/kota itu hanyalah sebuah lontaran saja
dan realisasinya perlu dihitung ulang.
“Yang
pasti, dua tahun pertama akan menyelesaikan sejumlah persoalan kesehatan,
pendidikan, infrastruktur dan desa-desa, tahun ketiga banyak komunikasi dengan
byupati dan walikota, jangan sampai mereka yang mencari-cari Gubenrur, tapi
Gubernur yang mencari Bupati,” jelasnya.
Sementara
menyikapi DOB Kawasen, dirinya harus mempelajari dulu dan berkomunikasi untuk mengambil
langkah yang tepat, apa mungkin Ciamis dipecah
lagi?
“Sepanjang apapun yang dilakukan itu untuk kesejahteraan ya tidak masalah yang penting tidak mematikan induknya. Apapun yang dilakukan kita setuju asalkan untuk kesejahteraan bukan karena emosional,” tegas Jeje.
Diakhir petemuannya Jeje mengingatkan tanggal 27 November 2024 masyarakat Ciamis harus memilihnya sebagai orang yang pernah hidup di Ciamis, sekolah di Ciamis, menempa karir politik di Ciamis, dan akan berbakti untuk negeri, memimpin Jabar untuk semua.
"Saya ini pernah hidup di Ciamis, membangun karir politik di Ciamis, menjadi anggita dan Ketua DPRD Ciamis, Ketua DPC PDIP Ciamis, bahkan menjadi Wakil Bupati Ciamis, masa orang Ciamis tidak memilih Jeje Wiradinata nomor urut 2," katanya. (Eda)*
0 Comments