Jeje, “Kotak Kosong Mau Ngapain?”

ciamiszone.id :

CIAMIS,- Calon Gubernur Jabar, nomor urut 2, Jeje Wiradinata menanggapi munculnya Kotak Kosong sebagai lawan Paslon Pilkada Ciamis 2024, Dr H Herdiat Sunarya dan H Yana D Putra adalah hal yang wajar dan diperbolehkan menurut undang-undang.

“Kehadiran kotak kosong itu sah sah saja, karena memang aturannya berdasarkan undang-undang seperti itu, jika hanya muncul paslon tunggal. Tapi munculnya relawan kotak kosong itu mau ngapain? Itu tidak jelas, mereka relawan siapa?” tegas Jeje usai diskusi dengan sejumlah elemen masyarakat Ciamis di Café Qitri Ciamis, Kamis malam (17/10/2024).

Dijelaskan, yang salah itu bukan Pak Herdiat, kotak kosong juga diperbolehkan dalam demokrasi diatur undang-undang. Yang salah justru politisi di Ciamis, kenapa tidak ada yang berani maju? Mereka mikirnya hanya menang kalah, untung rugi.

“Masa ada Bupati Kotak Kosong, ya pilih Pak Herdiat lah, sesuai fakta lihat saja jalan sudah bagus, infrastruktur bagus, kesehatan bagus bahkan ada dua rumah sakit, dan akan dibangun satu lagi di Banjarsari. Itu nyata ada orangnya. Jadi pilhlah Pak Herdiat nomor 2, Gubernurnya juga pilih nomor 2,” jelasnya.

Jeje juga menjelaskan, masyarakat Ciamis harus ikut berfikir bagaimana caranya mengefektifkan anggaran, karena pelaksanaan Pilkada di Ciamis itu menghabiskan anggaran Rp65 mliiar, jika harus diulang kesannya hanya membuang anggaran yang begitu besar.

“Anggaran sebesar itu lebih baik digunakan untuk membangun jalan, sekolah atau infratsruktur lainnya dari pada digunakan untuk Pilkada ulang,” katanya.

Menurut Jeje, munculnya paslon tunggal di Ciamis karena tidak ada keberanian politisi di Ciamis yang mau maju karena mereka takut kalah, padahal jika belum mengalami kekalahan kapan akan menangnya?

“Saya pernah kalah saat mencalonkan diri menjadi Bupati Ciamis, itu jadi pelajaran dan bisa mengevaluasi diri kenapa saya kalah? Akhirnya saya bisa menang dalam Pilkada di Pangandaran, jadi Bupati Pangandaran, dua periode lagi. Sekarang karena perintah partai, saya maju menjadi Cagub Jabar, saya jalani, ihtiar, jalankan. Saya tidak takut kalah, jika Alloh mengizinkan saya sudah siap memimpin Jabar,” jelasnya.

Konsep Jabar untuk Semua, menurut Jeje, akan menciptakan bagaimana perkembangan ekonomi dan pembangunan merata di Jabar, jangan hanya terkonsentrasi ke Kota Bandung atau Kabupaten Bandung saja tetapi menyebar di seluruh kota/kabupaten yang ada di Jabar.

“Jangan hanya Bandung yang pertumbuhan ekonominya melesat, tapi harus diikuti oleh kabupaten kota lainnya. Memang Bandung adalah etalasenya Jawa Barat tapi bukan berarti kota/kabupaten lain tertinggal, tapi harus terus merangkak mendekati perkembangan ekonomi Bandung,” jelasnya.

Dengan anggaran Rp500 miliar untuk Ciamis per tahun, menurut Jeje, Ciamis akan berkembang pesat luar biasa, apalagi adanya pronas Bendungan Leuwi Keris yang harus benar-benar dimanfaatkan, bisa untuk perikanan atau pun destinasi wisata.

“Leuwi Keris harus dimanfaatkan, pertanian harus bagus, atau mungkin untuk perikanan bagus tidak? Untuk wisata bagus tidak? Kalau ini tidak dimanfaatkan mubazir jika hanya untuk irigasi saja,” tagsnya. (Eda)*


Post a Comment

0 Comments