CIAMIS,- Almarhum
Raden Rasich Hanif Radinal bukanlah sosok biasa, melainkan seorang tokoh yang
sangat berpengaruh bagi perkembangan kebudayaan dan sejarah Kabupaten Ciamis.
Ketua
Dewan Kebudayaan Kabupaten Ciamis (DKKC) menyatakan hal itu saat menggelar Aksi
Kepedulian Kemanusiaan atas wafatnya Wawakil Raja Galuh tersebut.
Aksi
Kepedulian Kemanusiaan yang digelar oleh DKKC itu berlangsung di Ruang Rapat
Paripurna Gedung DPRD Kabupaten Ciamis, Selasa (17/09/2024).
"Kita
hanya memberikan penguatan saja, kalau almarhum Raden Hanif Radinal itu tidak
sendirian, beliau salah seorang tokoh yang cukup baik dan luar biasa di
Kabupaten Ciamis," katanya.
Seperti
diketahui, Wafatnya Raja Galuh HR Rasich Hanif Radinal dalam peristiwa eksekusi
lahan kediamannya di Cilandak Jakarta oleh pihak Pengadilan Negeri Jakarta
Selatan, Kamis 11 September 2024, sehingga menimbulkan keprihatinan di berbagai
kalangan, termasuk segenap Keluarga Keraton se-Indonesia yang tergabung dalam
Forum Silaturahmi Keraton Nusantara (FSKN).
Dalam
organisasi itu Raden Hanif menjabat Sekretaris Umum DPP FSKN dan juga Wawali
Kerajaan Galuh Ciamis dalam mengusung nilai-nilai adat budaya Galuh Ciamis.
Untuk
itu DKKC yang merupakan wadah dari masyarakat adat Galuh menggelar audiensi
bersama DPRD Ciamis yang juga dihadiri unsur Forkopimda Kabupaten Ciamis.
Dalam
kesempatan itu, Yat Rospia Brata, menyampaikan pandangannya terkait pentingnya
peran dari Raja Galuh (Alm) HR Rasich Hanif Radinal bagi masyarakat Galuh.
"Raden
Hanif tidak sendirian dalam menghadapi masalah ini. Kami merasa perlu untuk
memberikan dukungan moral kepada almarhum dan pihak-pihak yang terlibat dalam
kasus ini," jelasnya.
Dikatakan,
audensi yang dilakukan DKKC bertujuan untuk memberikan pemahaman yang lebih
mendalam mengenai kronologi peristiwa yang menimpa Rd. Hanif. Ia juga berharap,
agar kasus ini dapat mengundang rasa empati dari para anggota dewan dan kepala
dinas di Kabupaten Ciamis.
Yat
Rospia Brata juga menyoroti pentingnya kontribusi dari leluhur Rd. Hanif
Radinal terhadap kemajuan Kabupaten Ciamis, dan hal itu tidak bisa diabaikan
karena secara historis peran Rd. Hanif dan leluhurnya sangat signifikan dalam
membangun Kabupaten Ciamis ini.
"Secara
historis, kita tidak bisa membantah kalau leluhur Rd. Rasich Hanif Radinal
Mochtar berkontribusi besar dalam pembangunan dan kemajuan Kabupaten
Ciamis," jelasnya.
Menurutnya,
setelah kepergian Rd. Hanif Radinal Mochtar, posisi Wawakil Kerajaan Galuh
mengalami kekosongan. Untuk itu pihaknya akan membahas penunjukan pengganti
untuk mengisi posisi Wawakil Kerajaan Galuh akan dibahas di internal DKKC
dengan mempertimbangkan berbagai opsi, termasuk kemungkinan untuk langsung
penunjukan seorang raja.
"Untuk
memutuskannya bukanlah hal yang mudah, karena ini membutuhkan pertimbangan
matang. Bisa juga nantinya tidak ada lagi wawakil, tetapi langsung raja,"
jelasnya.
Sekretaris
Yayasan Kusumadiningrat Jambansari, Nugraha Kusumaningrat mengatakan, tidak
semua warga Ciamis kenal dengan Rd. Hanif, padahal yang membawa nama Ciamis
keluar daerah hingga internasional adalah sosok Rd. Hanif.
Menurutnya,
banyak halangan, tantangan, bullying, sindiran, namun tekad Rd. Hanif untuk
membawa nama Galuh sangat luar biasa.
"Untuk
mengenang jasa-jasanya, kami berharap agar nama Rd. Hanif tertulis dalam nama
sebuah jalan. Semoga beliau diterima disisi Alloh SWT," ungkapnya. (Nank/Eda)*
0 Comments