CIAMIS,-
Dalam rangka pengenalan rukun Islam yang kelima kepada para peserta didik usia
dini, Kelompok Kerja Raudhatul Athfal (KKRA) Kabupaten Ciamis menyelenggarakan
manasik haji bagi anak-anak usia dini.
Mengambil
tema "Dengan Manasik Haji Anak RA Kita Tanamkan Nilai Profil Pelajar
Pancasila untuk Menumbuhkan Keimanan dan Ketaqwaan yang Penuh Cinta dan Bahagia
pada Anak Usia Dini Kabupaten Ciamis” digelar di Halaman Islamic Center Ciamis,
Sabtu (21/09/2024).
Acara
yang melibatkan 9.300 siswa dari 400 sekolah Raudhatul Athfal (RA) se-Kabupaten
Ciamis itu dihadiri Gita Griselda D. Putra mewakili Bunda PAUD Kabupaten Ciamis,
Staf Ahli Bidang Administrasi dan Sumber Daya Manusia (SDM) Kabupaten Ciamis, H
Dase Fadlil Yusdy Mubarak yang sangat mengapresiasi dan mendukung kegiatan
manasik haji bagi anak-anak usia dini tersebut.
"Ini
merupakan pendidikan ibadah haji yang harus diketahui oleh anak-anak usia dini
mulai dari cara dan tahapan-tahapannya," kata H Dase Fadlil Yusdy.
Menurutnya,
pendidikan manasik haji ini merupakan pengenalan kepada anak-anak usia dini
untuk menanamkan nilai-nilai kegamaan. Hal itu sejalan dengan perkembangan
fisik anak yang mempunyai memori sangat kuat dan kecenderungan untuk meniru apa
yang dilihatnya.
"Manasik
haji ini memiliki peran yang penting dalam pendidikan agama. Anak-anak akan
mengikuti setiap tahapannya, hal ini dapat membentuk moral dan akhlak
mereka," katanya.
Anak-anak
usia dibawah enam tahun merupakan masa perkembangan dan pertumbuhan yang sangat
baik. Kegiatan Manasik juga dapat menjadikan para guru dan juga muridnya
mendapatkan pelajaran yang berharga karena merupakan calon-calon manusia yang
kaffah.
Dengan
mengikuti manasik ini, diharapkan para siswa dapat mengenalan tauhid tentang
Tuhan Yang Maha Esa yaitu Allah. Berbakti kepada orangtua dan mengenal tata
cara dan mengharuskan wajibnya salat.
"Berawal
dari PAUD sampai dewasa nanti, bisa menjadi manusia yang berakhlak kul
karimah," ungkapnya.
Sebagai
staf ahli SDM, Ia selalu menyampaikan kepada rekan-rekan untuk membangun SDM di
Kabupaten Ciamis yang paham akan nilai-nilai Al-Qur'an untuk membangun
Kabupaten Ciamis.
Sementara
Kepala Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Ciamis, H Asep Lukman Hakim
mengatakan, Manasik Haji ini merupakan program rutin dari KKRA Kabupaten
Ciamis, adapun tujuannya untuk mengenalkan rukun Islam kelima sejak dini kepada
para peserta didik.
“Tujuan
utamanya adalah untuk pengenalan Manasik Haji kepada anak-anak sejak dini,”
katanya.
Dengan
mengenalkan ibadah haji sejak usia dini, anak-anak diharapkan akan memiliki
motivasi kuat untuk menunaikan ibadah haji saat dewasa.
Menurutnya,
jika sejak dini sudah ditanamkan dan dikenalkan dengan manasik haji sehingga
nanti menjelang dewasa jadi motivasi mereka untuk mendaftarkan diri sebagai
calon jemaah haji.
"Ketika
menjelang dewasa mereka menjadi termotivasi untuk mendaftarkan diri sebagai
calon jemaah haji. Ini juga sebagai motivasi khususnya untuk para orang tua
siswa agar ingin melaksanakan ibadah haji,” jelasnya.
Asep
juga menjelaskan, kegiatan manasik haji bersifat sukarela dan tidak ada paksaan
bagi peserta didik yang tidak ingin ikut.
“Kami tidak mewajibkan, hanya bagi yang ingin ikut silahkan yang tidak mau ikut juga tidak apa-apa,” jelasnya.
Sementara
itu Ketua KKRA Kabupaten Ciamis, Lalis Lismaidah, M.PDi menjelaskan, jumlah
peserta tahun ini 9.300 anak usia dini dari 400 RA se-Kabupaten Ciamis. Peserta
merupakan siswa RA dari 25 kecamatan dan Kecamatan Rajadesa mengirimkan peserta
paling banyak yaitu 700 orang siswa.
"Alhamdulillah
semua kecamatan mengirimkan peserta, terhitung ada 25 dari 27 kecamatan.
Dikarenakan jumlah siswa yang sedikit maka ada kecamatan yang merger seperti
Kecamatan Cimaragas dan Cidolog kemudian Sukamantri dan Panjalu,"
jelasnya.
Diakui,
saat ini jumlah PAUD yang sudah berizin dan terdaftar kurang lebih ada 385,
namun jika digabungkan dengan PAUD yang belum mempunyai izin operasional
jumlahnya sampai 400 lebih.
"PAUD
yang ikut manasik ini hanya yang sudah memiliki ijin dan terdaftar yaitu 385.
Jadi kami hanya menerima PAUD yang sudah berizin saja," katanya.
Lalis
juga menyampaikan, pelaksanaan manasik haji tersebut mirip dengan pelaksanaan
ibadah haji yang sebenarnya. Adanya rukun-rukun haji, seperti berkumpul di
Arafah, melakukan sai, dan melempar jumrah.
“Kita
simulasikan seperti aslinya, namun ada beberapa yang disederhanakan, seperti
lempar jumrah yang dilakukan tiga kali dan sai yang hanya sekali untuk
menghindari kerumunan,” jelasnya
Kegiatan
manasik merupakan program rutin KKRA Kabupaten Ciamis yang diadakan setiap
tahun, namun dalam pelaksanaannya berselang dengan KKRA kecamatan. Hal ini
untuk memberikan kesempatan kepada KKRA kecamatan agar dapat melaksanakan kegiatan
manasik haji bagi anak-anak usia dini di kecamatan.
"Jadi
pelaksanaan manasik ini berselang, setahun di kabupaten tahun berikutnya di
kecamatan, tapi isi materinya tetap dari kita," jelasnya.
Lalis
berharap adanya kegiatan manasik yang dilaksanakan membuat anak-anak dapat
lebih memahami hakikat dari kegiatan ibadah haji sehingga mereka lebih mengenal
rukun Islam yang kelima, juga orangtuanya bisa termotivasi untuk segera
berangkat ibadah haji. (Nank)*
0 Comments