CIAMIS,-
Kejuaraan Kabupaten (Kejurkab) Karate 2024 dapat melahirkan atlet-atlet
berbakat asli Ciamis yang mampu mengharumkan nama daerah di kancah nasional
maupun internasional.
Hal
itu dikatakan Sekertaris Dinas (Sekdis) R. Ega Anggara Al Kautsar,. SH, MM,
ketika membuka acara Kejurkab Karate 2024 di GOR SMAN 1 Ciamis, Sabtu
(07/09/2024).
Even
yang bertajuk "Cultural Diversity in a Spirit of Togetherness to be a
Champion" itu digelar oleh Federasi Olahraga Karate-do Indonesia (FORKI)
Kabupaten Ciamis diikuti ratusan karateka dari berbagai kecamatan dan perguruan
karate (Dojo) se-Kabupaten Ciamis, Sabtu-Minggu (07-08/09/2024).
Dikatakannya,
Kejurkab Karate Ciamis 2024 ini tidak hanya menjadi ajang kompetisi, namun juga
menjadi ajang silaturahmi antar perguruan karate di Kabupaten Ciamis. Event ini
pun menjadi ajang untuk mengukur prestasi para atlet karate dengan mewakili
kecamatan atau Dojo yang ada di Kabupaten Ciamis.
"Event
ini diharapkan mampu menjadi wadah bagi para atlet karateka muda untuk mengasah
kemampuan dan meraih prestasi," katanya.
Ega
berharap adanya Kejurkab tersebut dapat melahirkan atlet-atlet asli Ciamis yang
berbakat dan mampu mengharumkan nama Kabupaten Ciamis di kancah nasional maupun
internasional.
Diakui,
karate bukan olahraga yang populer seperti sepak bola atau voli. Ada beberapa
kecamatan yang tidak mengirimkan atletnya, karena masalah anggaran yang minim
"Ada
beberapa kecamatan yang tidak mengirimkan atletnya karena beberapa hal, mulai
dari keterbatasan anggaran dan kesiapan para atletnya," katanya.
Dijelasna,
dari kejuaraan tersebut akan dilakukan penyaringan, para atlet yang memiliki
kualitas, dedikasi, dan loyalitas akan berlaga ke jenjang berikutnya.
"Kita
akan menghadapi Porprov tahun 2026 di Bogor, mudah-mudahan banyak karateka dari
hasil seleksi ini yang menunjukan potensinya. Nantinya mereka akan kita bina
dan didik untuk menjadi atlet karate tingkat regional, nasional bahkan
internasional," ungkapnya.
Ketua
Pelaksana Kejurkab Karate 2024, Yudi Dwi Brata mengatakan, sebenarnya pihaknya
ingin menggelar Pekan Olahraga Kabupaten (Porkab) seperti zaman dulu. Semua
cabang olahraga melaksanakan kejuaraan dalam waktu dan tempat yang sama. Namun terkait
dengan minimnya anggaran dan beberapa hal yang belum mendukung, maka belum bisa
dilaksanakan.
Menurutnya,
Kejurkab akan menjadi bahan evaluasi untuk tahun depan. Meskipun dengan
anggaran terbatas tapi minat dan antusias dari peserta banyak.
"Ada
atlet yang mendaftar membawa nama kecamatan, namun karena adanya keterbatasan
biaya, ada juga atlet yang berangkat mengatasnamakan Dojo atau tempat latihan
mereka," jelasnya
Menurutnya,
peserta Kejurkab mencapai ada 239 karateka se-Kabupaten Ciamis. Adapun katagori
dalam event tersebut mulai dari Pra Usia Dini 7 tahun, Usia Dini 8 - 9 tahun,
Pra Pemula, Pemula, kelas Kadet, Kelas Junior 16 tahun serta kelas senior yang
20 tahun ke atas.
"Kejurkab
ini merupakan salah satu upaya menjaring atlet karate untuk Porprov tahun 2026
mendatang. Jadi untuk Porprov nanti kita sudah siapkan dari usia junior,"
jelasnya.
Sementara
itu Galih Prayoga Hendaris orang tua dari salah seorang peserta Pra Usia Dini,
Azzahra Rofian Naiba (7 tahun) dari Dojo Cimaragas mengungkapkan rasa bahagia
kerena anaknya bisa mengikuti Kejurkab.
Menurut
Galih, awalnya mengikuti kompetisi tersebut selain untuk menyalurkan bakat
anaknya juga agar memiliki pola hidup sehat dengan berolahraga. Karate bukan
hanya gerakan-gerakan olahraga saja tetapi ada olah fisik yang terlatih.
"Anak
saya berlatih di Dojo Ksatria Pakuan Kecamatan Cimaragas. Tadi ikut di dua
kategori Pra Usia dini perorangan dan Usia Dini Beregu. Alhamdulillah anak saya
berhasil mendapatkan medali," ungkapnya.
Diakuinya,
anaknya bergabung dan berlatih karate baru tiga bulanan. Atas arahan pelatih bisa
mengikuti event tersebut karena setiap materi yang diberikan selalu berhasil
dilaksanakan dengan baik.
"Alhamdulillah anak saya meraih juara, semoga anak saya lebih semangat lagi berlatih agar bisa mengikuti kejuaraan lainnya," pungkasnya. (Nank)*
0 Comments