KDM, ”Pentingnya Pendidikan Berbasis Lingkungan”

ciamiszone.id :

CIAMIS,- Kabupaten Ciamis memiliki potensi luar biasa, gunungnya bagus namun pantainya sudah masuk ke Kabupaten Pangandaran, sawahnya, sistem pertanian organiknya sudah jalan dan industri kreatifnya banyak.

Hal itu dikatakan calon Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi atau akrab disapa Kang Dedi Mulyadi (KDM) ketika melakukan kunjungan ke Dusun Cikole Bunirasa, Desa Cijulang Wetan, Kecamatan Cihaurbeuti, Kabupaten Ciamis yang merupakan salah satu daerah penghasil padi organik, Kamis (05/09/2024).

"Banyak yang jualan sotong, tahu bulat, galendo, baja ringan itu orang Ciamis, tinggal bagaimana mengembangkan agar home industrinya bisa menjadi pariwisata, sehingga nantinya akan banyak desa-desa wisata," katanya.

Menurutnya, untuk mengembangkannya, desa wisata yang ada rumah-rumah panggungnya diperbaiki dan dibuat karakter yang menarik, agar orang yang datang bisa menginap dan belajar untuk membuat sotong, belajar membuat tahu bulat dan lainnya,

"Kalau ini bisa dikembangkan, nanti akan tumbuh ekonomi perkotaan dan pedesaan yang bersinergi. Kita jangan ngomongin soal peningkatan PAD itu enggak penting, yang paling penting itu meningkatkan kesejahteraan masyarakat," jelasnya.

Dalam kesempatan itu, KDM memberikan bantuan uang Rp6 juta kepada Febri, salah seorang anak sekolah dasar yang ditinggalkan ibunya untuk membeli tiga ekor domba betina dan membangun kandang. Ia  kini tinggal bersama ayahnya berprofesi sebagai tukang rongsok.

"Saya kasih uang ini buat beli tiga domba betina, nanti dipelihara baik-baik ya, agar bisa menjadi modal hidup kamu dan bapak. Uang sisanya bisa untuk membangun kandangnya," katanya.

Dijelaskan, pemberian domba ini bukan hanya sekadar bantuan, tetapi juga bagian dari upayanya untuk mengajarkan pendidikan karakter kepada anak-anak sejak dini.

"Memelihara hewan sejak dini, akan menjadikan anak-anak belajar tanggung jawab, kesabaran, dan keterampilan praktis yang berguna bagi masa depan mereka. Mereka bisa belajar banyak hal dari cara merawat hingga mengelola hasil ternak. Ini adalah bentuk pendidikan karakter yang bisa diterapkan dimana saja," jelasnya.

Dijelaskan pentingnya pendidikan berbasis lingkungan yang sesuai dengan potensi lokal di setiap daerah. Jika terpilih sebagai Gubernur Jawa Barat, ia berencana untuk memasukan pendekatan ini ke dalam kurikulum sekolah.

"Kita perlu mengajarkan anak-anak sejak SD tentang keterampilan yang relevan dengan lingkungan mereka. Misalnya di daerah agraris, kita ajarkan cara bertani atau beternak. Ini bukan hanya soal pengetahuan, tapi juga membangun karakter," jelasnya.

Menurutnya, pendekatan pendidikan ini akan membantu generasi muda Jawa Barat menjadi lebih unggul, kreatif, mampu memanfaatkan potensi alam di sekitar mereka. Pendidikan pun tidak harus selalu formal di kelas.

"Kita bisa belajar dari kehidupan sehari-hari, dari lingkungan dan kegiatan seperti beternak atau bertani. Ini yang akan saya dorong jika dipercaya memimpin Jawa Barat," ungkapnya.

Kang Dedi mempunyai visi yang jelas untuk membangun generasi muda yang tangguh dan berkarakter, Ia berkomitmen untuk terus mengedepankan pendidikan berbasis lingkungan sebagai salah satu prioritas utamanya jika terpilih nanti.

"Dengan program ini, kita berharap dapat menciptakan generasi muda yang tidak hanya pintar secara akademis, tetapi juga memiliki keterampilan praktis dan karakter yang kuat untuk menghadapi tantangan masa depan," harapnya.

Kepala Desa Cijulang, Kecamatan Cihaurbeuti, Endang Hidayat, ST mengatakan, kedatangan KDM ke Dusun Cikole Bunirasa Desa Cijulang merupakan suatu kebanggaan bagi warga. Selain memberikan bantuan kepada warganya, Kang Dedi juga mengekspos beras organik dan meresmikan jalan gang.

"Alhamdulillah untuk acara hari ini, tadi Pa Dedi ekspos beras organik, memberikan bantuan kepada anak yang tidak mampu dan meresmikan jalan gang di RT.5 RW.6. Bukan hanya sekarang namun sudah berapa kali Pa Dedi datang kesini," katanya.

Dikatakan, jalan yang diresmikan diberi nama Gang Dedi Mulyadi, bukan hanya nama saja tetapi memiliki latar belakang sejarah dan hasil musyawarah warga.

"Dulu Pa Dedi pernah berjalan menyusuri jalan ini, masuk dari RT.4 keluarnya di RT.5, makanya atas kesepakatan warga gang tersebut diberi nama Gang Dedi Mulyadi,” jelasnya.

Menurutnya, Pa Dedi Mulyadi sudah beberapa kali turun ke Dusun Cikole Bunirasa, diantaranya memberikan bantuan rutilahu dan bantuan modal untuk Ibu Oom, yang kedua Ngobeng, mancing bareng di sungai karena sungainya bersih.

"Ibu Oom seorang pedagang keliling usianya hampir 60 tahunan dia diberi modal dan sampai hari ini dia terus berjualan. Alhamdulillah sampai sekarang masih berdagang," pungkasnya. (Nank/Eda)*


Post a Comment

0 Comments