CIAMIS,- Upacara peringatan Hari Pramuka ke-63
Tahun 2024 tingkat Provinsi Jawa Barat diikuti ribuan anggota Pramuka dari 27
Kabupaten/Kota di Jawa Barat, mengusung tema "Pramuka Berjiwa Pancasila
Menjaga Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)”, digelar di Taman Lokasana,
Kabupaten Ciamis, Sabtu (31/08/2024).
Peringatan
Hari Pramuka tingkat Provinsi Jabar bagi warga Tatar Galuh Ciamis ini sangat
istimewa karena dihadiri langsung Ketua Kwarnas Komjen Pol. (Purn.) Drs. Budi
Waseso (BW) yang mengaku sekaligus bernostalgia ke Ciamis karena pernah
bertugas di Polres Ciamis sebagai Wakapolres.
Sementara
dalam acara tingkat Provinsi Jabar yang diwarnai berbagai macam penampilan kesenain,
mulai kolotik, koloni senapan dari Saka Wirakartika Kodim 0613/Ciamis dan
penampilan menarik dari sakola Motekar itu tidak dihadiri Pj Gubernur Jabar, Bey
Machmudin hanya diwakili Staf Ahli Gubernur yang juga Pj Bupati Ciamis, H
Engkus Sutisna.
Ketua
Kwarnas Komjen Pol. (Purn.) Drs. Budi Waseso mengakui, disemua daerah dan
wilayah menyelenggarakan upacara Hari Pramuka ini sudah ditentukan tanggalnya
untuk memperingati dan menyemangati agar menjadi satu kesatuan Pramuka.
"Saya
melihat bagaimana sebenarnya salah satu wilayah itu sudah melakukan pembinaan
terhadap Pramuka melalui generasi-generasi muda," katanya.
Diakui
Budi, kedatangannya ke Ciamis karena dirinya juga pernah menjadi Wakapolres Ciamis
dan menjadi kesempatannya untuk bernostalgia.
"Peringatan
dilakukan di beberapa tempat, salah satunya di Ciamis, jadwal saya dibagi-bagi,
hari ini saya datang ke Ciamis karena saya pernah dinas di Ciamis, inilah
kesempatan saya untuk bernostagia, pada saat saya menjadi Wakapolres Ciamis
dulu," jelasnya.
Budi
juga mengatakan, Pramuka di Ciamis ini adalah contoh bagi yang lain, karena di
Ciamis terlibat dalam upaya ketahanan pangan, seperti menanam padi, ubi,
singkong, dan jagung.
“Melalui
Pramuka, kita tidak hanya belajar tentang disiplin dan kepemimpinan saja,
tetapi juga bagaimana mempersiapkan generasi muda yang mandiri dalam urusan
pangan,” katanya.
Mewakili Ketua Mabida Jawa Barat, Pj Bupati Ciamis, H Engkus Sutisna dalam sambutannya menekankan peran vital
Gerakan Pramuka dalam membentuk generasi muda yang berjiwa Pancasila dan
menjaga keutuhan NKRI.
Dirinya merasa prihatin terhadap berbagai ancaman bagi generasi penerus
bangsa, seperti munculnya judi online, bullying, dan kurangnya semangat
nasionalisme.
Menurutnya, Gerakan Pramuka
diharapkan dapat berkontribusi dalam mencegah dan memperbaiki kondisi generasi
muda saat ini. Pramuka harus dijadikan sebagai pilar penting dalam nasionalisme
dan wadah persatuan bangsa.
Kegiatan ini menunjukkan komitmen bersama untuk menjaga dan meneruskan
semangat pramuka dalam membentuk karakter bangsa. Dengan dukungan dan
partisipasi aktif dari semua pihak, diharapkan Gerakan Pramuka terus berkembang
dan memberikan manfaat yang besar bagi bangsa Indonesia.
Sementara
Ketua Kwarcab Pramuka Kabupaten Ciamis, H Nanang Permana, memperlihatkan
tanaman padi dalam polybag hasil dari Gerakan Nanam Padi (GNP) sejak tahun
2020, Kwarcab Ciamis telah menjalankan program ini. Menanam padi di darat,
bukan di sawah.
“Panen
perdana program ini dilakukan Kak Atalia pada Desember 2020. Padi yang kami
hadirkan hari ini usia rata-rata 70 sampai 80 hari karena padi ini akan panen
di usia 100 hari,” jelasnya.
Menurutnya,
Kwarcab Ciamis memiliki varietas padi yang bisa dipanen dalam 70 hari, serta
jagung yang bisa tumbuh hingga setinggi tiga meter dan menghasilkan hingga lima
tongkol per batang.
"Dalam
program ini setiap Kwartir Ranting di Ciamis diberikan 25 butir benih padi dan
5 butir benih jagung untuk dikembangkan," katanya.
Dijelaskan, benih yang ditanam adalah jenis inbrida, bukan hibrida dan bukan hasil rekayasa genetik. Sehingga hasilnya bisa ditanam kembali. Hal ini dimaksudkan untuk mencapai kedaulatan benih dan menghindari ketergantungan pada tengkulak benih.
“Jadi program pemerintahan yang akan datang, urusan makan dan ketahanan pangan Insya Allah di Ciamis anak-anak pramukanya mudah-mudahan sudah bisa makan dari halaman rumah sendiri. Tidak harus tergantung pada barang-barang makanan impor,” pungkasnya. (Eda/Nank)*
0 Comments