CIAMIS,- Menghadapi
Pemilu serentak tahun 2024 Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP)
menggelar Rapat Kerja Khusus untuk mensosialisasikan Calon Gubernur Jawa Barat yang
diusungnya, yaitu H Jejej Wiradinata di KH Inrfan Hilemi kawasan Islamic Centre
Ciamis. Kamis (12/09/2024).
Selain
hadir Calon Gubernur Jawa Barat yang juga Bupati Pangandaran dua periode, H
Jeje Wiradinata, hadir juga Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Ciamis, Dr H
Herdiat Sunarya - H Yana D Putra (HY), gedung pun dipenuhi perwakilan kader
PDIP dari setiap kecamatan di kabuaten Ciamis.
H
Jeje Wiradinata yang juga masih menjabat sebagai Bupati Pangandaran mengatakan,
dirinya kaget ketika mendapat perintah dari partai untuk maju sebagai Calon
Gubernur Jabar.
"Saya
kaget, dipastikan harus maju itu jam 23.10 WIB, 29 Oktober 2024 pas hari
terakhir pendaftaran, karena tugas dari partai dan merupakan kewajiban partai, apalagi saya sudah 30 tahun menjadi
kader jadi saya sudah terbiasa dengan segala sesuatu ketika ada tugas partai,"
katanya seraya mengakui, meskipun tidak melakukan persiapan apapun, tugas
partai langsung dijalankan.
"Penugasan
partai saya sudah tidak menghitung kanan-kiri, menang-kalah, punya uang tidak
punya uang, siapa pasangan saya, pokonya karena diajari oleh partai ‘lakukan tugasmu jangan kamu hitung untung
ruginya’,” kata Jeje.
Menurut
Jeje, ini merupakan sebuah takdir Tuhan dirinya menjadi Calon Gubernur dari PDI
Perjuangan, karena sebelum diputuskan MK, di Jawa Barat sudah terbentuk KIM
(Koalisi Indonesia Maju) yang membuat PDIP tidak bisa mengusung pasangan Calon
Gubernur.
"Ini
penting, PDI Perjuangan mau maju di Jawa Barat, sebelumnya kan tidak bisa karena
sudah terbentuk koalisi KIM, PDIP tinggal sendirian, untung saja Tuhan
menggerakan hati Hakim MK sehingga PDIP bisa mendaftar," katanya.
Menurut
Jeje, dirinya maju sebagai Calon Gubernur Jabar itu bukan hanya sekedar
perintah, tapi merupakan jihad dalam menegakkan demokrasi.
Diakuinya
memang tidak memiliki waktu banyak dan tidak ada persiapan khusus untuk maju
menjadi Cagub Jabar, tetapi dirinya mempunyai jiwa optimis yang kuat.
"Dari
sisi waktu saya tidak mempunyai waktu yang banyak, hanya 2 bulan, tidak
rasional kan, tapi kalau Tuhan berkehendak dan itu takdir saya Insya Allah saya
siap," tegasnya.
Maju
sebagai calon Gubernur berpasangan dengan calon Wakil Gubernur, Ronal Surapradja,
Jeje mengusung konsep “Jabar untuk Semua”, konsep tersebut diangkat untuk
memberikan pemerataan berbagai pembangunan disegala bidang di Jawa Barat.
“Konsep
Jabar untuk Semua merupakan jawaban dari kondisi Jawa Barat saat ini, seperti
di Bandung Raya, Priangan Timur, Selatan, Utara terjadi kesenjangan IPMnya. Di
Bandung Raya tinggi, masih banyak IPM di bawah 70 jadi IPM itu ada 3, 70 ke
atas itu tinggi, 70-60 sedang dan dan di bawah itu rendah,” jelasnya.
Diakuinya,
pihaknya akan membuat konsep “Jabar untuk Semua” yaitu menyatunya Pemprov
dengan Pemkab/Pemkot. Jadi Bupati dengan Gubernur menjadi satu kesatuan yang
khusus dipertajam oleh komunikasinya, jadi ketika akan menentukan kebijakan
anggaran itu Bupati dan Walikota diajak ngomong
“Tahun
pertama akan konsen di pendidikan, kesehatan, dan desa, ini ada pertanian dan sebagainya.
Satu tahun pertama itu dulu dan selanjutnya inovasi-inovasi yang lainnya dan
terus berkembang,” katanya.
Jeje
juga menargetkan menang melalui kantong-kantong suara yang dikumpulkan dari seluruh
daerah di Jawa Barat.
“Kewajiban
saya sekarang menyampaikan konsep pemikiran Jabar untuk Semua dengan harapan
antara pembangunan prpvinsi dan kab/kota jadi tidak ada ketimpangan. Semua
kab/kota menjadi prioritas,” tegasnya. (Eda/Nank)*
0 Comments