CIAMIS,- Pelaksanaan
penyaluran Cadangan Pangan Pemerintah (CPP) untuk pemberian bantuan pangan berupa
beras masing-masing 10 kg kepada penerima bantuan pangan (PBP) untuk bulan Juli-Agustus
berjalan lancar. Selanjutnya tinggal menunggu penyaluran untuk bulan September-Okober
dan November-Desember 2024.
Sekda
Ciamis, Dr H Andang Firman memastikan penyaluran CPP di wilayah Kabupaten
Ciamis berjalan normal dan tepat sarasan, hasil pantauan dari tiga kecamatan
yaitu Desa Sukajadi Kecamatan Sadananya, Desa Sindangsari Kecamatan Cikoneng
dan Desa Sumberjaya Kecamatan Cihaurbeuti berjalan lancar.
“Alamdulillah
untuk tiga desa yang baru saja dipantau yaitu Desa Sukajadi Kecamatan Sadananya
sebanyak 894 Keluarga Penerima Manfaat (KPM), Desa Sindangsari Kecamatan
Cikoneng sebanyak 1.182 KPM, dan Desa Sumberjaya Kecamatan Cihaurbeuti sebanyak
1.137 KPM berjalan aman dan lancer,” katanya, Selasa (13/08/2024).
Sekda
melakukan pantauan didampingi Kepala Bulog Kantor Cabang Ciamis dan Kepala PT Pos
Ciamis itu diawali dengan melakukan pemeriksaan ketersediaan jumlah dan jenis
beras yang akan disalurkan dari Gudang Bulog Ciamis dilanjutkan pematnauan ke
Sukajadi Sadananyha, Sindangsari Cikoneng dan Sumberjaya Cihaurbeuti.
Dijelaskan,
untuk tahap bulan Juli-Agustus ini berdasarkan data dari Kemenko MPK CPP
disalurkan kepada 202.692 KPM yang sebelumnya mereka sudah menerima setiap
bulan mulai Januari sd Juni 2024.
“Ini
penyalurkan ke tujuh dibulan Agustus ini untuk Juli dan Juli, nanti terus
bertahap untuk bulan September-Oktober dan November-Desember, jadi tiga kali
lagi penyaluran,” kata Sekda.
Diakuinya,
Penerima Bantuan Pangan (PBP) merupakan masyarakat miskin dan/atau keluarga
yang mengalami rawan pangan dan gizi. Tujuannya pemberian bantuan pangan ini untuk
mengurangi beban pengeluaran PBP sekaligus sebagai upaya dalam mengentaskan
kemiskinan, menangani kerawanan pangan, menanggulangi kekurangan pangan dan
gizi, menurunkan stunting, mengendalikan gejolak harga pangan dan inflasi,
serta melindungi produsen dan konsumen.
“Kriteria
penerima adalah masyarakat miskin, rawan miskin, lansia tunggal dan/atau
masyarakat yang mengalami rawan pangan dan gizi yang sumber datanya dari Kemenko
Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan,” tegasnya.
Diakuinya,
pihaknya sudah melihat bagaimana mekanisme yang dilaksanakan oleh PT Pos dan
Bulog, apakah sampai dengan tepat sasaran atau ada kendala. Jangan sampai
program ini tersendat karena gangguan distribusi atau hal lain, walaupun tadi
ada beberapa data yang berbeda, ada yang bertambah dan ada juga yang berkurang,
karena kita mengambil data dari Kemenko PMK. Itu semua sudah clear tidak ada masalah, jadi tidak
menghambat penyaluran.
“Mudah
mudahan yang tidak menerima bisa legowo, karena datanya memang seperti itu,
mekanisme nya juga mudah, tinggal membawa KTP dan disesuaikan dengan barcode
penerima calon manfaat,” katanya.
Sekda
berharap, bantuan pangan pemerintah ini termanfaatkan minimal mengurangi beban
dari masyarakat penerima manfaat, Karena penerima manfaatnya adalah masyarakat
miskin extreme, lansia tunggal, minimal membantu dari sisi pengeluaran harian. (Eda)*
0 Comments