Impounding Bendungan Leuwikeris Resahkan Petani Lakbok


ciamiszone.id :

CIAMIS,- Pengisian awal (impounding) Bendungan Leuwikeris merupakan  langkah yang dilakukan setelah pekerjaan konstruksi bendungan selesai untuk selanjutnya dialirkan ke daerah-daerah yang membutuhkan sesuai grafitasi yang ada, seperti Banjar, Lakbok bahkan sampai ke Cilacap Jawa Tengah.

Impouding Bendungan Leuwikeris dilakukan hari ini, Kamis, 15 Agustus yang dijadwalkan akan berlangsung antara 60-80 hari, prosesnya menutup aliran Sungai Citanduy diarahkan ke kawasan Bendungan Leuwikeris, namun pelaksanaan Impouding tersebut justru menuai keresahan warga petani di daerah Lakbok sebagai lumbung padi Ciamis dan Jawa Barat karena mereka khawatir puluhan haktare sawahnya tidak terairi karena ditutupnya aliran Sungai Citanduy yang diarahkan ke Bendungan Leuwikeris.

Petani di Kecamatan Lakbok Kabupaten Ciamis itu mempertanyakan kejelasan pengairan lahan sawahnya yang otomatis saat impounding berdampak pada distribusi pengairan.

Seperti diungkapkan Ketua Kelompok Tani Sri Rahayu Lakbok, Ngadiman yang sampai pelaksanaan dimulainya impounding pihaknya tidak menerima informasi kejelasan apa pun untuk kelangsungan pengairan puluhan hektare sawahnya.

Dirinya mengaku resah dan was-was karena saat ini memasuki musim tanam yang sangat membutuhkan banyak air.

"Belum ada informasi apa pun baik dari pemerintah setempat atau pun langsung dari BBWS (Balai Besar Wilayah Sungai) Citanduy,” katanya.

Ngadiman meminta kepada pihak terkait agar mencarikan solusi penanggulangan dampak ketersediaan air untuk puluhan haktare sawahnya.

“Kami sangat was-was, apalagi saat ini kami sedang tandur (memasuki musim tanam),” katanya.

Jika dalam waktu dekat tidak ada solusi, pihaknya tidak akan segan untuk melakukan aksi unjukrasa meminta pertanggungjawaban pemerintah baik BBWS atau pun Pemkab Ciamis.

“Kami tidak mau gagal panen karena Impounding Bendungan Leuwikeris, Lakbok ini adalah lumbung padinya Ciamis, bahkan Jawa Barat,” tegasnya.

Menanggapi hal itu, Kabid PSDA DPUPRP Kabupaten Ciamis, Arie Syahriar Maulana mendampingi Sekdis PUPRP, Hilman mengakui, pihaknya sudah berkoordinasi dengan BBWS Citanduy terkait solusi dampak impouding Bendungan Leuwikeris.

“Setelah kami hitung, saat ini pesawahan di Lakbok Utara membutuhkan pasokan air 4,5 meter kubik per detik. Pihak BBWS akan melakukan pompanisasi dari Bendungan Leuwikeris yang akan mengalir dan mengairi sawah di Lakbok Utara sebanyak 5 meter kubik per detik. Jadi pasokan tetap berjalan sawah terairi bahkan bisa lebih dari rata-rata kebutuhan,” jelasnya.

Menurut Arie, dalam rakor dengan BBWS Citanduy, wilayah Lakbok Utara memang merupakan daerah terdampak namun demikian jangan khawatir karena solusi dengan popanisasi mobile akan menyalurkan air dari bendungan kembali ke Sungai Citanduy dan bersatu dengan aliran Sungai Cimuntur kemudian masuk ke irigasi dan mengairi kawasan Lakbok.

Arie menegaskan, para petani di Lakbok jangan terlalu khawatir akan gagal panen karena sudah dilakukan solusinya dengan skema sesuai kebutuhan air.

Diakuinya, proses Impouding Bendungan Leuwi Keris diprediksi akan lebih cepat karena berdasarkan informasi prakiraan cuaca dari BMKG pada akhir Agutus sampai Desember 2024 ini memasuki musim penghujan.

“Jika masuk musim penghujan, dipastikan proses impounding Bendungan Lewikeris akan lebih cepat penuh, jadi tidak akan memakan waktu lama,” tegasnya. (Eda)*


Post a Comment

0 Comments