CIAMIS,-
Sebagai wujud kepedulian terhadap maraknya perjudian online, organisasi Budi
Pekerti menggelar deklarasi bertajuk "Ciamis Menolak Judi Online" di
Alun-alun Ciamis, Sabtu (06/07/2024), namun pihak penyelenggara justru kecewa
karena ketidakhadiran pejabat dari Pemkab Ciamis.
Ketua
Budi Pekerti, Dian Budiana mengatakan, pihaknya sangat mengapresiasi upaya luar
biasa yang telah dilakukan pihak Polres Ciamis dalam mencegah dan menindak
praktik judi online.
“Kepolisian
telah bertindak dengan sangat gesit dan efektif dalam menangani kasus-kasus
ini, dan kami merasa perlu mendukung serta memperkuat langkah-langkah tersebut
melalui kegiatan deklarasi,” tegasnya, Senin (08/07/2024).
Menurut
Dian, dari pihak Polres Ciamis dihadiri Wakapolres Ciamis sementara dari Pemkab
Ciamis tidak ada satu pun pejabat yang hadir, hal serupa juga dari pihak DPRD
Ciamis tidak ada yang hadir, ada pun hadir Calon Anggota Dewan terpilih hasil
Pemilu 2024, sementara sejumlah tokoh ulama dari berbagai pondok pesantren
antusias hadir dalam acara deklarasi tersebut, termasuk unsur MUI Kabupaten
Ciamis.
“Pejabat
Pemkab pada kemana?, hanya Pak Sekda saja yang konfirmasi beliau tidak bisa
hadir karena ada tugas keluar kota, yang lainnya tidak tau kemana padahal kami
mencantumkan narahubung di surat undangannya,” tegasnya.
Namun
demikian, kekecewaan penyelenggara menurut Dian merupakan bentuk bukti
pihaknya masih mengharapkan perhatian Pemkab.
“Kalau
kami tidak kecewa, berarti kami tidak menghargai Pemkab, justru kekecewaan ini
bukti ‘kanyaah” kami kepada Pemkab,”
tegasnya.
Dijelaskan
Dian, sebagai kelompok kecil aktivis pergerakan yang mengatasnamakan Budi
Pekerti lahir dari keresahan akan nyaris hilangnya budaya leluhur kita yang
penuh dengan nilai keimanan dan berbudi pekerti, mengajak agar rekan-rekan
aktivis pergerakan, tetap memberikan kontribusi kritikan dan pengawasan untuk negeri
Tatar Galuh Ciamis yang sedang tidak
baik-baik saja ini.
“Lakukan
pengawasan yang berlandaskan gerakan moralitas terhadap perilaku para pejabat yang
tidak menjalankan amanat konstitusi sebagai petugas pelaksana negara, agar
terlahir sosok pemimpin/pejabat negara yang menjunjung tinggi nilai keimanan yang
menjadikan ulama sebagai panutanya dan rakyat sebagai tujuan pengabdianya,
serta hukum sebagai panglima tertinggi. Ini kami tegaskan,” katanya.
Penomena
gelaran aksi moralitas Budi Pekerti menjadi saksi bahwa ketidakhadiran pejabat
Pemkab Ciamis padahal sangat didukung para tokoh agama dan lembaga keagamaan di
Ciamis termasuk hadirnya Ketua MUI Kabupaten Ciamis itu merupakann bentuk
bobroknya moralitas pejabat Ciamis dalam aksi gerakan moralitas terhadap Deklarasi
Penolakan Perjudian Online.
“Padahal
upaya permohonan dukungan mau pun undangan untuk dapat hadir, jauh sebelumnya
telah dilayangkan, namun sayang ajakan para tokoh agama itu tidak dihiraukanya.
Apalagi permohonan bantuan hanya sebagian pejabat saja yang ikut berkontribusi,”
jelasnya.
Dijelaskan Dian, naskah deklarasi selanjutnya akan disampaikan kepada anggota DPRD periode 2024-2029 yang akan dilantik sebagai bahan masukan dalam pembahasan peraturan dam juga akan disampaikan kepada pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati setelah mereka mendaftarkan diri ke KPU sebagai bahan janji politik jika mereka terpilih menjadi orang nomor satu dan dua di Ciamis. (Eda)*
0 Comments