CIAMIS,- Diraihnya
penghargaan Top 5 Project Investment Challenge 2024, Kabupaten Ciamis akan
didatangi banyak investor dalam negeri atau pun luar negeri, mengingat
Kabupaten Ciamis layak untuk ditawarkan kepada investor.
Hal
itu diungkapkan Sekda Ciamis, Dr. Andang Firman Triyadi yang mengakui, Investment
Challenge merupakan salah satu rangkaian kegiatan road to West Java Investment
Summit (WJIS) 2024 yang diikuti oleh 27 kabupaten/kota se-Jawa Barat untuk
mendorong pertumbuhan ekonomi Jawa Barat melalui sisi investasi.
“Alhamdulillah
Kabupaten Ciamis berhasil bersaing dengan 27 kabupaten/kota lainnya, dan masuk
dalam lima besar yang layak untuk ditawarkan kepada investor, baik dari dalam
maupun luar negeri,” katanya di Setda Ciamis, Senin (01/07/2024).
Seperti
diketahui, Pemkab Ciamis berhasil meraih penghargaan Top 5 Project Investment
Challenge 2024. Penghargaan diterima langsung oleh Sekda Ciamis dalam acara
West Java Industrial Meeting (WJIM) 2024 di Ballroom Trans Studio Bandung,
Jumat (28/06/2024) lalu.
Dijelaskannya,
Investment Challenge 2024 adalah pembangunan industri ayam pedaging terpadu
untuk di wilayah Jawa Barat, aktivitas ini merupakan integrasi antara
pembangunan rumah potong ayam, rantai dingin dan pengolahan daging ayam untuk
dijadikan sumber makanan lainnya yang dilaksanakan oleh Bank Indonesia (BI).
Menurutnya,
dengan keberhasilan ini akan menarik banyak investor ke Ciamis, khususnya dalam
pengembangan industri ayam terpadu, sehingga mampu meningkatkan kesejahteraan
ekonomi masyarakat sekitar.
“Prestasi
ini diharapkan mampu memperkuat posisi Ciamis sebagai salah satu pemain utama
dalam mengembangkan potensi ekonomi di Jawa Barat melalui inovasi dan investasi
yang berkelanjutan,” jelasnya.
Andang
juga menyampaikan, proposal investasi yang mengantarkan Ciamis meraih
penghargaan tersebut mengambil tema "Industri Pengolahan Ayam Ras Pedaging
Terpadu". Mengingat Kabupaten Ciamis juga merupakan penyuplai ayam
terbesar di Jawa Barat.
Hal
ini menjadikan industri ayam sebagai pilihan strategis dalam mendorong
pertumbuhan ekonomi daerah. Proyek ini tidak hanya mengedepankan aspek ekonomi,
tetapi juga sosial dan kesejahteraan masyarakat secara berkelanjutan.
"Pencapaian
ini tidak lepas dari proses yang komprehensif, proposal investasi disusun di
bawah asistensi Bank Indonesia dan Dinas Penanaman Modal Perijinan Terpadu Satu
Pintu (DPMPTSP) Provinsi Jabar," katanya.
Menurutnya,
Kabupaten Ciamis merupakan supplier ayam pedaging terbesar kedua di Indonesia,
dengan populasi mencapai 130 juta ekor ayam pedaging. Konsumsi ayam pedaging untuk
wilayah Jabodetabek tidak kurang dari 85% dan 15% lagi dikonsumsi masyarakat
Ciamis.
"Namun
kita harus ada perubahan nilai, yang biasanya mensuplai ayam hidup semoga ke
depan kita bisa mensuplai produk olahan atau minimal karkasnya," tegasnya.
Untuk
itu pihaknya akan bekerja sama dengan para investor dan Perumda untuk
pembangunan kosturi atau rantai dingin sehingga dapat mencegah fluktuasi harga
yang signifikan, menciptakan daging ayam yang sehat, karena daging ayam mudah
terpengaruh oleh suhu ruang mudah rusak, kalau kita punya rantai dingin akan
bisa mempertahankan kualitas daging ayamnya.
"Mudah-mudahan
bisa dibangun semuanya, ya rumah potongnya, rantai dinginnya juga
pengolahannya," harapnya.
Rencananya
jika semuanya jadi dibangun, akan difokuskan di Desa Ciharalang dan Desa Bojong
Mengger. Luas tanah yang disediakan sekitar 478 hektar dengan nilai investasi
diperkirakan Rp24,6 miliar dan masa pengembaliannya antara 4-6 tahun.
Adapun
investor yang ingin menjajaki investasi di Kabupaten Ciamis diantaranya dari
Inggris dan dua orang investor asal Jakarta.
"Kita
sebagai pemasok ayam pedaging terbesar kedua disamping ketersediaan ayam juga
bisa menyediakan lapangan pekerjaan baru di Kabupaten Ciamis," pungkasnya.
(Nank)*
0 Comments