CIAMIS,- Untuk
mewujudkan Sumber Daya Manusia (SDM) Tenaga Medis (Named) dan Tenaga Kesehatan
(Nakes) Puskesmas yang berkualitas, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Ciamis
melaksanakan proses kredensial bagi named dan nakes Puskesmas yang ada di
Kabupaten Ciamis, Jumat (19/07/2024).
Kepala
Dinkes Kabupaten Ciamis, dr. Yoyo melalui Kepala Bidang Sumber Daya Kesehatan
(SDK), Iwan Deniawan mengatakan, pelaksanaan kredensial bagi nakes dan mamed di
Puskesmas baru diselenggarakan tahun 2024 dalam rangka menjamin mutu pelayanan
dan keselamatan pasien.
"Pelaksanaan
kredensial baru di mulai tahun ini, launching kegiatan dilakukan pertama kali
di Puskesmas Panjalu, Sabtu, 29 Juni lalu, dan sudah berjalan menyusul dibeberapa
Puskesmas lainnya," katanya.
Menurut
Iwan, kredensial perlu dilakukan mengingat lingkup suatu cabang ilmu kesehatan
senantiasa berkembang dari waktu ke waktu, sehingga tenaga kesehatan harus
mengikuti perkembangan agar dapat menjaga kompetensinya untuk kelayakan
mengemban kewenangan klinis tersebut.
Menurutnya,
latar belakang dilakukan kredensial antara lain yang pertama menjamin mutu
layanan yang kedua untuk menjaga keselamatan kerja karena dalam kurun waktu 5 tahun, itu sudah
pasti ilmu pengetahuan di bidang kesehatan termasuk teknologinya pasti
berkembang.
"Kita
harus memastikan kompetensinya juga selaras dengan perkembangan ilmu dalam dunia
kedokteran atau kesehatan," katanya.
Dijelaskan,
umlah peserta kredensial tahun ini adalah sebanyak 1.087 orang. Untuk
efektivitas dan efisiensi pelaksanaannya hingga ke proses selanjutnya, proses
kredensial dilakukan secara bertahap sesuai jadwal yang disusun oleh tim.
"Proses
kredensial dilakukan terhadap tenaga dokter, dokter gigi, perawat dan bidan
Puskesmas, dan akan secara berkala di re-kredensial kembali paling sedikit
setiap 5 tahun sekali, atau apabila terdapat penugasan baru named maupun nakes
di Puskesmas," katanya.
Tim
penguji masing masing 3 orang dari lingkup Dinkes dan Puskesmasnya dan seorang
perwakilan profesi, evaluasi dilakukan terhadap pemenuhan kompetensi dan faktor
lain yang melatarbelakanginya, misalnya keadaan fisik dan mental seorang tenaga
kesehatan dapat menurun akibat penyakit tertentu atau bertambahnya usia yang
dapat memengaruhi kompetensinya.
"Tim
kami melakukan verifikasi setelah diuji, di-assessment berbagai macam faktor
STR dan lainnya. Jika menurut tim kredensial rekomendasi itu dapat diberikan,
maka kami akan menyampaikan itu ke Kepala Dinas Kesehatan," ujarnya.
Dikatakannya,
peserta kredensial yang tidak lolos atau tidak layak akan dilakukan pembinaan
jika memang kurang kelayakannya. Sedangkan peserta yang tidak lolos dengan catatan,
bisa dilakukan pembinaan atau sama sekali tidak diberikan kewenangan.
"Karena
ini merupakan salah satu bentuk komitmen dan upaya kami dalam membina seluruh
tenaga kesehatan di Puskesmas, untuk menjaga dan mewujudkan SDM Kesehatan
berkualitas demi terwujudnya pelayanan kesehatan yang lebih baik,"
ungkapnya
Iwan
juga mengatakan, menurut WHO dan Kemenkes, untuk setiap Fasilitas Kesehatan
Masyarakat (FKM) membutuhkan 30 jenis fungsional tenaga kesehatan.
Minimal
setiap FKM butuh 9 jenis tenaga strategis untuk tenaga kesehatan yang jadi
prioritas, yaitu dokter umum, dokter gigi, perawat, kesmas, kesling, farmasi,
gizi dan tenaga laboratorium ini hampir semua Puskesmas sudah terpenuhi.
"Untuk
periode sekarang, terakhir saya dapat laporan baru mencapai 54,0 artinya masih
ada sekitar 17 puskesmas di Kabupaten Ciamis yang masih kekurangan tenaga
medis," jelasnya.
Untuk
diketahui Puskesmas di Kabupaten Ciamis ada 37 unit, 23 diantaranya telah
difasilitasi rawat inap. (Nank)*
0 Comments