CIAMIS,- Pengerjaan
pipa tranmisi di bantaran Sungai Citanduy yang sebelumnya patah karena
diterjang bencana longsor, kini sudah selesai dan kembali berfungsi setelah
selama 45 hari dikerjaan secara intensif.
Dengan
berfungsinya kembali pipa transimisi sebagai jalur air baku dipastikan ribuan
pelanggan akan kembali normal mendapat pelayanan air bersih dari Perumdam,
namun tetap harus bersabar karena membutuhkan proses untuk kembali normal.
“Alhamdulillah
pipa transmisi sudah 100% tersambung. Sekarang sedang proses pengaliran air
baku di pipa transmisi yang membutuhkan waktu satu sampai dua hari,” kata
Direktur Perumdam Tirta Galuh Ciamis, Amsi Yudi
Purwanto, Selasa (11/06/2024).
Dijelaskan,
untuk mengisi pipa sepanjang 12 km menuju instalasi produksi yang selama
pengerjaan kosong dan hanya menyisakan udara yang harus dibuang dulu, itu
diperlukan waktu sampai dua hari, selanjutnya masuk ke instalasi produksi untuk
disalurkan ke pelanggan.
“Untuk
distribusi dari instalasi produksi ke rumah-rumah pelanggan juga diperlukan
waktu selama dua hari mencapai titik pelanggan terjauh. Jadi mohon pelanggan
bersabar,” katanya.
Menurut
Amsi, progres pengerjaan pipa transmisi yang patah karena bencana selama 45
hari itu, penuh dengan perjuangan karena medannya yang menyulitkan. Namun
dengan kerjasama yang solid akhirnya bisa rampung tersambungkan kembali.
“Berada
dibantaran Sungai Citanduy dengan ketinggian 12 meter sangat menyulitkan ases
material, dengan berbagai cara kita lakukan, bahkan sampai memanfaatkan pipa
yang ada untuk membuat jalur agar bisa diakses. Para petugas sampai berjalan diatas
pipa,” kata Amsi.
Dijelaskan
Amsi, bagi 12 ribu pelanggan yang terdampak selama 1,5 bulan terakhir ini,
selama pelayanan terganggu pihaknya tidak akan menarik denda keterlambatan
pembayaran.
Sementara
Kabag Layanan Pelanggan dan Humas Perumdam Tirta
Galuh Ciamis, Dadan Firdaus mengatakan, waktu yang dijanjikan untuk perbaikan
pipa transmisi selama 45 hari sudah sesuai kini pihaknya terfokus melakukan
optimalisasi pengisian pipa transmisi air baku ke instalasi, selanjutkan
mendistribusikannya ke pelanggan.
Diakuinya, dengan patahnya pipa transmisi karena bencana itu,
pihaknyha akan bergerak melakukan pengontrolan seluruh jaringan, terutama
titik-titik yang dinilai rawan terdampak bencana longsor atau pun banjir.
“Kejadian ini sebagai pelajaran bagi Perumdam, dan kita akan
kontrol wilayah-wilayan yang rawan,” katanya. (Eda)*
0 Comments