CIAMIS,- Setelah
melakukan komunikasi terkait logo Hari Jadi Kabupaten Ciamis ke-382 dengan Roni
yang mengaku sebagai pembuat logo awal, akhirnya Pemkab Ciamis secara resmi membatalkan
penggunaan logo yang dinilai bermasalah tersebut dan mengeluarkam logo terbaru
yang jauh berbeda dengan logo sebelumnya.
Logo
pengganti yang sederhana namun menyimpan arti itu resmi akan digunakan dalam berbagai
baner dan perlengkapan memperingati Hari jadi Kabupaten Ciamis ke-382 tahun
2024.
Asisten
1 Pemkab Ciamis, Drs H Wasdi Idjudin mengakui, pihaknya sudah berkomunikasi
dengan pembuat logo awal dan Pemkab mengambil langkah untuk tidak menggunakan
logo tersebut dan menggantinya dengah logo yang lebih sederhana.
“Sepengakuannya
dia hanya membuat logo Hari Jadi Ciamis ke-380, untuk logo 382 tahun 2024 ini
dia juga tidak mengetahui siapa pembuatnya, hanya saja dalam logo tersebut ada
unsur-unsur yang mirip dengan hasil karyanya pada 380,” jelas H Wadi, Rabu
(05/06/2024).
Dijelaskan
H Wasdi, pada prinsipnya secara pribadi Roni yang pernah menjadi sukwan di
Dinas Pariwisata itu tidak mempermasalahkan, namun ada dorongan dari komunitasnya
yang mempermasalahkan.
“Meskipun
demikian, dalam pertemuan kemarin si pembuat logo awal ini juga tidak
memberikan kepastian ya atau jangan logo tersebut digunakan, sehingga Pemkab
langsung mengambil sikap mengganti logo tersebut dan tidak akan menggunakan
logo bermasalah,” jelasnya.
Menurut
H Wasdi, kebijakan tersebut diambil agar masalahnya cepat selesai dan tidak
berlarut, meskipun jika digunakan pun tidak akan berdampak hukum.
“Secara
hukum kami tidak ada masalah dan berhak menggunakan logo tersebut, tapi kami
ambil kebijakan mengganti saja,” tegasnya seraya mengakui, logo baru sudah
beredar untuk disosialisasikan dalam rangka Hari Jadi Ciamis tahun 2024.
Sementara
pembuat logo awal (380 tahun 2022), Roni Cahya Nugraha mengakui, permasalahan
dengan Pemkab sudah selesai, masalah logo mau direvisi atau diganti pohaknya
tidak mengetahui.
“Intinya
masalah saya dengan Pemkab sudah selesai, clear. Hanya saja saya berharap
kedepannya ada mekanisme atau regulasi yang jelas, apakah melalui sayembara
atau seperti apa yang tidak akan menimbulkan masalah,” katanya. (Eda/Nank)*
0 Comments