CIAMIS,-
Roni Cahya Nugraha pembuat logo Hari Jadi Ciamis ke-380 merasa dirugikan atas munculnya
logo Hari Jadi Kabupaten Ciamis ke-382 yang materi dan desainnya mirip dengan
hasil karyanya, dan diduga logo tersebut menjiplak logo sebelumnya yang dia
buat.
"Saya
terkahir membuat logo Hari Jadi Kabupaten Ciamis ke-380. Kalau dirugikan secara
materi tidak, namun secara karya ada unsur penjiplakan," katanya, Senin
(03/06/2024).
Menurutnya,
terkait logo Hari Jadi Kabupaten Ciamis ke-380 dalam prosesnya memang tidak ada
atau pun salery, itu mutlak 100% gratis, tidak ada perjanjian apapun hitam
diatas putih. Kalau karyanya itu sepenuhnya jadi milik Pemda. Ia merasa
dirugikan karena karya, karena pihak OPD yang mengusulkan logo itu terkesan
menjiplak hasil karyanya.
"Kalau
awalnya ada perjanjian hitam diatas putih bahwa logo sebelumnya sepenuhnya
milik Pemda tidak masalah, selama ini kan tidak ada, Untuk merubah sistem
bagusnya pembuatan logo dibuatkan sayembara itu lebih bagus," ungkapnya.
Dijelaskannya,
sekelas kabupaten masa setiap logo hari jadi selalu ada kontroversi. Saya sudah
dua membuat logo, terakhir logo Hari Jadi Ciamis ke-380 tahunj 2022,"
jelasnya.
Diakuinya,
semua element yang ada dalam desain logo Hari Jadi Ciamis ke-382 merupakan
hasil karyanya. Saat membuat logo Hari Jadi Ciamis ke-380, Roni saat itu
posisinya sebagai tenaga honorer di Dinas Pariwisata (Dispar) Ciamis, juga
membuat batik Cakra yang digunakan dalam seragam Porprov Kontingen Ciamis dan
Maskot Pilkada Ciamis 2024 Cital Citul yang baru dilaunching.
Menanggapi
hal itu, Sekertaris Daerah (Sekda) Kabupaten Ciamis, Dr. H Andang Firman
meminta maaf apabila masyarakat Kabupaten Ciamis yang telah membuat logo
tersebut merasa dirugikan.
Dikatakannya,
logo Hari Jadi Kabupaten Ciamis ke-382 itu diusulkan oleh OPD, ada beberapa
alternatif logo hasil revisi yang diusulkan beberapa OPD ketika dirinya memimpin
rapat untuk kegiatan hari jadi.
"Logo
yang digunakan pada awalnya memang berdasarkan masukan dari beberapa OPD.
Mestinya OPD berkomunikasi dulu dengan pencipta awal. Waktu itu juga saya sudah
tanyakan apakah logo ini tidak menyalahi orang yang sudah membuat desain
awalnya," katanya.
Dijelaskannya,
logo itu yang membuat desainnyakan dari kita meminta desain ke OPD, ada
beberapa alternatif dan kita pilih alternatif yang itu. Bagi saya yang penting
makna dan pemanfaatannya dari lambang tersebut," ucapnya.
Menurutnya,
Pemkab tidak membuat sayembara pembuatan logo Hari Jadi dnegan alasan anggaran.
Jadi dengan kecanggihan teknologi sekarang, semua bisa membuat desain grafisnya
dan kita pilih yang terbaik.
"Saya
tidak membaca kronologisnya seperti apa dan siapa pencipta awalnya. Memang
setiap hari jadi logonya hampir sama, namun
yang pasti esensi dari semua warna sampai dengan ornamen itu tidak lepas
dari kondisi alam natural yang ada di Kabupaten Ciamis," jelasnya.
Andang
juga menegaskan, kalau ada warga Tatar Galuh pembuat desain logo itu merasa
dirugikan ataupun keberatan dengan logo tersebut, pihaknya akan selalu siap
untuk berdiskusi.
"Kami
sangat menghargai hasil karya seseorang makanya digunakan. Kami juga tidak
merasa kalau logo itu buatan kami tapi itu buatan masyarakat Kabupaten Ciamis.
Jika tidak puas mari kitu diskusi langsung dengan saya," pungkasnya. (Nank/Eda)*
3 Comments
Bosen kitu2 wae dari tahun ke tahun...bisa beda teu?
ReplyDeleteSok pang buatkeun logona nanti ku kasih seratus :)
ReplyDeletePemda na masih minim wawasan dan profesionalisme dalam karya desain grafis.. disangkana lamun logona dipake bakal atoheun nu bikin na.. sedangkan bikin logo itu bukan cuma gambar bagus trus dipake.. taunya cuma desain gratis bukan desain grafis 😁😅
ReplyDelete