CIAMIS,- Ratusan
massa santri dari berbagai pontren di Ciamis mendatangi Mapolres Ciamis
mengejar pelaku pemalakan terhadap salah seorang santri yang dilakukan oleh
seorang preman di kawasan sebuah SPBU di Bojong Cijeungjing, Sabtu (25/05/2024).
Sebelumnya
massa santri mendatangi Mapolsek Cijeungjing untuk menemui palaku yang diduga bukan
hanya melakukan pemalakan tetapi juga mencekoki santri dengan miras.
Menurut
Koordinator Aksi Aliansi Santri Ciamis, Elman Jaman mengakui, insiden berawal
terjadi pada Kamis (23/05/2024) sekira pukul 15:25 WIB saat salah seorang santri yang biasa
mengumpulkan donasi di SPBU Bojong sedang beristirahat di Area SPBU Bojong, diduga uang hasil donasi di dalam kotak dipalak oleh seorang preman (AC),
selanjutnya santri dipaksa ikut membeli miras dan diduga dicekoki miras.
Mengetahui
kejadian tersebut sejumlah santri tidak terima langsung mencari keberadaan
pelaku (AC), namun anggota Polsek Cijeungjing lebih dahulu mengamankan pelaku
dari kejaran santri untuk menghindari hal yang tidak diinginkan.
Kedatangan massa santri ke Mapolsek untuk mencari AC, pihak Polsek Cijeungjing melarikan pelaku ke Mapolres Ciamis, namun massa tak puas dan akhirnya rartusan massa santri berkumpul dari berbagai daerah di Ciamis dan mendatangi Mapolres Ciamis.
Menurut
Elman, kedatangannya merupakan bentuk solidaritas santri karena inseden
tersebut merupakan bentuk kedzaliman yang dilakukan seorang preman, selain ada
unsur pemerasan ada juga unsur pelecehan, karena rekan sesama santri disuruh
minum miras.
“Dia
menyuruh minum dan mencekokinya, itu yang sangat menyakiti hati kami sesama
santri, namun kita serahkan sepenuhnya kepada yang berwajib dan akan terus monitor
perkembangannya. Benar benar diproses atau tidak. Saat ini kami mempercayakan
semuanya kepada Polres Ciamis,” katanya.
Sementara
Ustad H. Andi Ali Fikri dari Pontren Nurusalam Kujang Cikoneng mengaku miris
dengan kejadian tersebut, dalam orasinya menegaskan, santri sebagai pilar
pesantren dan juga pilar peradaban bangsa, jika santri diganggu atau diintimidasi,
maka santri akan melakukan perlawann, santri itu memiliki sejarah kuat di
negeri ini.
“Tidak
ada kasta di santri, santri seperti satu tubuh, disakiti akan sakit semuanya.
Maka dari itu santri harus melawan,” tegas Andi.
Dijelaskan,
keberadaan santri yang ada di setiap SPBU dengan membawa kencleng sedakah
adalah ikhtiar, sebagai bentuk dedikasinya untuk membantu pesantren. Dedikasi
santri untuk ulama dan pesantren itu diwujudkan dengan hal tersebut.
“Tapi
jangan dianggap apa yang meraka lakukan itu hinaan, atau malah dipalak oleh
preman. Jelas kami akan melawan jika santri diganggu,” kata Andi.
Menyinggung
masih maraknya miras di Ciamis, Andi mengakui, permasalahan sejak dulu tidak
pernah tuntas, miras adalah sumbu permasalahan social dan harus diberantas.
“Padahal
gudangnya Nampak, tinggal keberanian petugas saja untuk memberantasnya,” pungkas
Andi.
Menyikapi
hal itu, Kapolres Ciamis, AKBP Akmal mengakui, kedatangan ratusan santri dan
kiayi dari berbagai pontren di Ciamis ke Mapolres tersebut dalam rangka
menunjukan solidaristasnya.
“Kebetulkan
ada salah satu santri yang menjadi korban kejahatan yang dilakukan oleh oknum, santri
tersebut diperas. Tidak lama setelah kejadian si pelaku sudah kami amankan dan
tentunya kami akan tegakkan hukum,” katanya.
Menurut
Kapolres, phaknya akan mendalami kejadian tersebut termasuk melakukan
pengecekan kembali CCTV di TKP, karena kelihatannya di CCTV hanya sekedar
komunikasi saja, tapi itu tentunya menjadi bahan penyidikan selanjutnya.
“Sementara
informasi dicekoki miras, akan kami dalami juga dan tentu kami akan menggali
dari pelaku, dan saksi-saksi yang ada di TKP,” tegasnya.
Kapolres
menegaskan, pihaknya berkomitmen akan menegakan hokum. “Jadi saudara-saudaraku
santri pada momen dan kesempatan ini saya sampaikan akan tegas kepada siapapun
preman diluar sana yang berani menantang hokum, saya dengan berani akan
menindak dengan tegas. Kami akan menegakan hukum sesuai prosedur,” tegasnya.
Menyinggung
masalah miras yang jika tidak ada gerakan dari Kepolisian, santri akan
mengambilalih fungsi pemberantas miras dan melakukan sweeping miras, Kapolres
dengan tegas mengakui akan segera melakukan penyisiran miras di wilayah hukum
Polres Ciamis.
“Kami
akan lakukan operasi razia miras, jangan sampai santri yang turun,” tegasnya. (Eda)*
0 Comments