Waspada..!! DBD Serang Ciamis, 3 MD

ciamiszone.id :

CIAMIS ,- Meningkatnya gejala demam berdarah di Kabupaten Ciamis membuat masyarakat harus semakin waspada, karena penyakit ini sangat berbahaya, bahkan terhitung Januari sampai 18 Maret 2024 tercatat 330 kasus dan tiga orang meninggal dunia (MD).

Demam berdarah adalah penyakit infeksi akibat virus yang menular melalui gigitan nyamuk. Penyakit ini menimbulkan gejala demam tinggi, sakit kepala, serta nyeri tulang dan otot. Jika tidak ditangani dengan tepat, demam berdarah berisiko mengancam nyawa.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Ciamis melalui Kabid P2P, Edis Herdis S.Sos MM mengatakan, pihaknya sudah menjalankan perintah sesuai apa yang diinstruksikan Pemprov Jabar dan sudah ditindaklanjuti oleh Surat Edaran Bupati Ciamis.

Diakuinya, dibandingkan periode yang sama pada tahun 2023, tahun ini jumlah kasus meningkat lebih dari 5 kali lipatnya, sebelumnya hanya 62 kasus (Januari 20 kasus, Fabruari 21 kasus dan Maret 21 kasus), tahun ini baru sampai 18 Maret saja tercatat 330 kasus, tiga di diantaranya MD. 

“Untuk pencegahan penanggulangan penyakit demam berdarah sudah sesuai dengan instruksi Kementerian Kesehatan terkait kesiapsiagaan kesiapan pengendalian penyakit DBD, melalui Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat,” katanya Jumat (22/03/2024) seraya mengakui, langkah-langkah tersebut dilakukan koordinasi yang baik, atau langkah-langkah tersebut kolaborasi, lintas program maupun lintas sektor.

“Terkait lintas program, kami sudah melakukan koordinasi dengan Puskesmas termasuk standar operasional operasional kesehatan pengendalian DBD di Kabupaten Ciamis. Kemudian melakukan kolaborasi dengan pemangku wilayah di puskesmas masing-masing se Kabupaten Ciamis dalam rangka menjalankan tahapan-tahapan,” katanya. 

Pencegahan pertama dengan melaksanakan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) secara serentak, diharapkan setiap rumah memiliki anggota keluarga yang peduli terhadap jentik.

Seluruh pemangku wilayah melakukan sosialisasi edukasi terkait pencegahan penyakit DBD tersebut melalui kegiatan penyeluhan, dari mulai tingkat kecamatan sampai RT diharapkan memahami pencegahan tentang penyakit ini.

“Satu hal yang perlu diperhatikan oleh masyarakat, apabila ada salah satu warga yang mengalami gejala demam muntah dan lainnya agar dapat diperiksa ke pusat kesehatan terdekat,” tegasnya.

Diakui, beberapa daerah rawan diantaranya Desa Handapherang Kecamatan Cijeunjing, Kelurahan Ciamis dan Desa Imbanagara Kecamatan Ciamis dan Kecamatan Baregbeg.

“Meskipun angka rawan tertinggi ada di Desa Handapherang, namun korban meninggal terjadi di Ciamis, Baregbeg dan Imbanagara. Kami juga sudah melakukan vooging di beberapa titik khusus, karena vooging harus dilakukan apabila sudah ada rekomendasi atau di wilayah tersebut sudah tercemar DBD,” tutupnya. (Eda)*


Post a Comment

0 Comments