Jalan Ditempat, Program "Sentoelkeun" Tak Tersentulkan?

ciamiszone.id :

CIAMIS ,- Sentoelkeun merupakan Program Pemkab Ciamis melalui Dinas Peternakan dan Perikanan (Disnakkan) yang diharapkan mampu mengembalikan kejayaan Ayam Sentul di Ciamis seperti tahun 1990-an sampai tahun 2000-an. Namun kenyataannya, program tersebut justru jalan ditempat hingga harapan untuk mensentulkan warga Ciamis tidak sesuai harapan.

Wakil Bupati Ciamis, H. Yana D Putra saat menghadiri Pameran Ayam Sentul yang diwarnai dengan Lomba Masak Kreasi Cipta Kreasi Menu Ayam Sentul yang diikuti PKK se-Kabupaten Ciamis di Halaman Pendopo Ciamis, Selasa (24/10/2023) mengakui, Ayam Sentul merupakan sejarah bagi Ciamis diharapkan Disnakkan dapat kembali mempopulerkan Ayam Sentul.

Wabup meyakini, nilai ekonomisnya pun tinggi dan berharap kepada Disnakkan kedepannya betul-betul jadi peternakan rakyat khususnya Ciamis.

“Ayam asli Ciamis yang rasa dagingnya lebih enak dan empuk dari ayam kampung, kerjasama agar menjadi perkembangan untuk kedepannya, apalagi sudah jelas Ayam Sentul ini ayam khas Ciamis sudah ada SK Kementannya,” tegasnya.

Namun, warga Tatar Galuh terutama para pedagang di pasar, sejumlah Rumah Makan dan pedagang lainnya masih belum mengetahui keberadaan Ayam Sentul Ciamis, jangankan untuk menjual bentuknya pun mereka tidak tahu.

Menanganggapi hal itu, Kepala Disnakkan Ciamis, Giyatno tidak mau berkomentar, dirinya melimpahkan hal ini kepada Kabid Produksi Prasarana dan Sarana Peternakan, Rio. Hal senada juga dilakukan Rio yang menugaskan stafnya Aris untuk menjelaskan perkembangan Ayam Sentul.

Diakui Aris, memang Pogram Setoelkan adalah program inovasi yang diluncurkan oleh Disnakkan saat dipimpin Plt Kadis, Ani Sopiani. Tapi sampai saat ini belum maksimal sesuai harapan karena masih terfokus pada populasi. 

“Sentoelkan itu program inovasi Ibu Plt Kadisnakkan, saat ini kami masih fokus pada populasinya dan kelompok peternak belum mau menjualnya ke umum untuk dikonsumsi,” katanya Selasa (26/03/2023) seraya menjelaskan,  saat ini kelompok peternak masih terfokus pada populasi meskipun sudah usia panen.

Sementara Kabid Produksi Prasarana dan Sarana Peternakan, Rio yang dihubungi melalui WhatsApp menjelakan, perkembangan 12 kelompok peternak yang masing-masing menerima 200 DOC Ayam Sentul per Oktober 2023 masih dalam proses.

Biasanya panen diusia 2,5-3 bulan dengan bobot 0,8-1 kg, tergantung umur panen. Tapi disarankan 15% untuk dikembangkan menjadi indukan,” katanya.

Diakui Rio, ada beberapa kelompok yang melanjutkan budidaya budidaya ayam sentul dengan membeli DOC ayam sentul dari kelompok yang sudah bisa menghasilkan DOC, karena untuk menjadi indukan dibutuhkan waktu 6-8 bulan.

“Penyebaran ayam sentul sifatnya masih sosialiasi untuk menarik minat peternak untuk budidaya ayam sentul, jadi banyak kelompok budidaya yang masih tahap pemula, harapannya kedepannya ayam sentul bisa memasyarakat di Tatar Galuh Ciamis karena ayam sentul merupakan plasma nutfah asal dari Ciamis,” jelasnya. (Eda)*


Post a Comment

0 Comments