CIAMIS,- Sempat terhenti selama 2 tahun karena Covid 19, Expo ke-21 SMP Negeri 1 Ciamis yang rutin digelar setiap tahunnya kembali digelar di Halaman SMPN 1 Ciamis, Rabu (10/01/2024).
Expo kali ini mengambil tema ragam budaya Nusantara berpijak pada kearifan budaya lokal berwawasan global yang artinya para murid kelas 9 ini akan memilih wilayah-wilayah provinsi-provinsi yang ada di nusantara untuk dieksplor oleh mereka dengan menampilkan beragam kesenian budaya nusantra seperti tari-tarian, teater, band akustik dan yang terakhir ansamble.
Aneka ragam seni budaya yang ditampilkan pada expo ke-21 ini dibawakan oleh murid kelas 9, digelar selama 3 hari dimulai pada pukul 08:00 pagi sampai pukul 14:00 WIB, setiap harinya menampilkan tiga kelas.
Ketua Panpel yang juga Wakil Komite Sekolah, Agus Heryadi mengakui, sudah tercatat ada 9 seni budaya apa dari berbagai provinsi, diantaranya Bali, Padang, Jabar, Jatim, Jateng, NTT, Kalimantan Timur dan Jakarta.
“Seperti
yang dijelaskan dalam visi misi, SMP Negeri 1 Ciamis ini menjadi pelopor dalam
inovasi terdepan di dalam prestasi dan teladan dalam sikap ini semua. Visi misinya
yaitu mengembangkan kreativitas para murid dalam inovasi pendidikan dan
menjalin kerjasama partisipasi dengan masyarakat dalam meningkatkan mutu Pendidikan.
Itu salah satu misi yang kami ambil di dalam kegiatan ini,” katanya.
Menurutnya, untuk biaya murni dari setiap orangtua siswa, tidak melibatkan siapapun, meskipun kemarin ada beberapa sponsorship yang menawarkan.
“Begitu tawaran itu datang kepada kami ya silahkan saja, kami hanya meminta untuk sewa tempat saja, kami tidak memaksa, selama itu memang saling menguntungkan jadi alhamdulillah ada dukungan,” tegasnya.
Diakuinya, anak-anak tahun sekarang ini tidak terlalu menyukai seni budaya tapi mereka lebih menyukai ekstrakurikuler seperti voli, sepak bola, futsal dan bola basket, maka dari itu kami bersama para guru dan pembingbing lainnya terus menggembleng selama 3 bulan.
Untuk mengapresiasi anak-anak yang tampil, panitia memberikan hadiah jadi berupa trofi dan piagam penghargaan yang terbagi dalam 29 kategori.
Agus juga menjelaskan, untuk menghemat biaya pihaknya menekankan agar penggunaan kostum berinovasi dengan memanfaatkan barang bekas, karena selain menghamat biaya, barang bekas yang masih bisa digunakan akan menampakan sisi kreatif terhdapa murid.
“Insya
Alloh kegiatan ini akan saya pertahankan dan kami tetap akan dorong sekolah
supaya terus diadakan, karena ini sangat positif sekali untuk pengembangan
minat bakat anak-anak sekaligus melatih karakteristik para murid,” jelasnya. (Eda/Nank)*
0 Comments