CIAMIS,- Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) Partai Gerindra Wilayah Jawa Barat, Aries Marsudiyanto menyatakan, seorang pemimpinatau presiden itu harus mempunyai moralitas, kapabilitas dan elektabilitas, dan itu dimiliki oleh seorang Prabowo Subianto.
Hal itu diungkapkan Aris saat menghadiri Deklarasi Dukungan Prabowo Gibran bersama Indonesia Maju oleh Gerakan Ajengan Muda (GAM) sekaligus mendampingi Caleg Caleg DPR RI Dapil X dari Partai Gerindra, Komjen Pol (Purn) Dr. H. Mochamad Iriawan, MM, MH di Ciamis, Sabtu (13/01/2024).
Menurut Aries, sebentar lagi akan melaksanakan proses puncak Pemilu, Alhamdulillah, Allah SWT telah membukakan hati rakyat Indonesia, dukungan terhadap Paslon No Urut 2, Prabowo-Gibran terus mengalir dan hari ini deklarasi oleh Gerakan Ajengan Muda.
“Seorang
pemimpin atau presiden harus mempunyai moralitas, kapabilitas dan elektabilitas,
itu semua dimiliki Prabowo Subianto. Banyak negara yang hancur hanya sesaat
karena pemimpinnya, ada juga negara yang melejit bagus karena pemimpinnya,”
katanya.
Menurut Aries, debat capres yang telah dilakukan tiga kali, disinilah rakyat indonesia bisa kemilih mana pilihannya. Pemimpin yang moralitasnya tinggi akan membawa negara yang stabil, tapi jika moralnya tidak bagus akan membawa negara tidak stabil.
“Kemarin didebat yang ketiga, bagaimana Capres Prabowo ini memperlihatkan moralitas, kapabilitas dan elektabilitasnya. Kita melihat sampai saat ini, bekerja bekerja dan bekerja, beliau banyak berbuat tanpa banyak bicara, contohnya ada saudara kita yang mengalami penderitaan di Gaza beliau langsung membantu sekuat tenaga, beliau diam diam tanpa diliput media,” jelasnya.
“Beliau memberikan bantuan Rp 5 milyar dengan biaya pribadi dan aktion kepada pemerintah untuk berbagai bantuan lainnya,” pungkasnya.
Hal senada diungkapkan Caleg Caleg DPR RI Dapil X dari Partai Gerindra, Komjen Pol (Purn) Dr. H. Mochamad Iriawan, MM, MH yang mengakui dukungan kepada paslon Capres dan Cawapres Nomor urut 2 terus mengalir sehingga rakyat Indonesia layajk untuk memilih Prabowo menjadi Presiden tahun 2024.
“Beliau
cinta Bangsa Indonesia, beliau juga ingin pemerintahan kuat, jadi prabowo
menahan dibully demi untuk Indonesia. Prabowo seorang yang cinta tanah air,
beliau dibully disudutkan dan melanggar HAM, tapi buktinya pada tahun 2004 bisa
jadi calon Wakil Presiden Megawati dan itu tidak ada pelanggaran HAM, ada saksinya,”
jelas Moch Iriawan yang akrab disapa Iwan Bule itu. (Eda/Nank)*
0 Comments