CIJEUNGJING,- Sejumlah ulama/kiayi se-Priangan Timur (Kab. Ciamis, Kota Tasikmalaya, Kab. Tasikmalaya, Kota
Banjar, Kab. Pangandaran) yang hadir dalam acara Dialog Kebangsaan bersama
Prof. Dr. KH. Mohammad Mahfud MD di Pondok Pesantren Al Quran Cijantung Ciamis
dengan tegas menyatakan dukungan kepada pasangan Capres dan Cawapres Nomor urut
3, Ganjar-Mahfud dan mendeklarasikan diri sebagai bagian dari Barisan Lauhil
Mahfud.
Pernyataan sikap dan deklarasi
yang dibacakan salah seorang perwakilan santri itu disambut antusias hadirin
yang memenuhi Gedung PP Quran Cijantung. Mereka menyadari pentingnya bersatu
demi mewujudkan cita-cita luhur bangsa dan menjunjung tinggi nilai-nilai
keadilan, demokrasi, serta hak asasi manusia untuk kedaulatan NKRI.
Setelah dibacakan, naskah deklarasi dukungan diberikan langsung kepada Mahfud. Mereka berharap pasangan capres dan cawapres Ganjar-Mahfud terpilih di Pemilu 2024.
Adapun isi dari naskah deklarasi dukungan tersebut diantaranya, kami para santri dan ulama dalam barisan lauhil mahfud se-Priangan Timur dengan ini menyatakan bahwa, Menjunjung tinggi pemilu yang jujur, adil, bebas dan rahasia secara damai. Mendukung penuh kepada bapak Prof Dr KH Mahfud Md sebagai calon Wakil Presiden Bapak H Ganjar Pranowo. Bertekad bulat untuk memenangkan pasangan capres dan cawapres Ganjar-Mahfud pada pilpres 2024.
Sementara sebelumnya, kedatangan Mahfud disambut langsung oleh pengasuh Pondok Pesantren Al-Quran Cijantung, KH Onur Muhammad dan Rais Syuriah, KH Muhammad Irfai Nahrowi.
Pihak Pondok Pesantren
Al-Qur’an Cijantung mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
turut serta dalam acara ini. Semoga Dialog Kebangsaan ini dapat menjadi langkah
awal menuju pemahaman yang lebih dalam tentang peran kiyai dan pesantren dalam
mewujudkan Indonesia yang berdaulat dan adil.
Dalam acara dialog kebangsaan yang bertemakan "Kiyai dan Pasantren sebagai Sentrum Kultural Penguatan Demokrasi, Hukum dan Ham untuk Kedaulatan NKRI" itu, Mahfud diperdengarkan orasi dari salah seorang ustad yang juga pengajar ponpes terkait nasib guru madrasah yang kurang mendapat perhatian.
Mahfud pun mengaku sudah melihat dan mendengarkan secara langsung fenomena yang menimpa para guru madrasah. Untuk itu Mahfud akan memperjuangkan gaji yang layak bagi mereka para guru ngaji.
"Ayo kita programkan ini, guru-guru madrasah kita catat, dengan syarat-syarat tertentu, nantnyai negara akan menyediakan dana untuk honor mereka dan menjadikannya ASN," katanya.
Menurutnya, banyak guru-guru madrasah yang tidak mendapatkan perhatian apa apa, bayangkan, tadi ada yang gajinya cuma Rp300 ribu sebulan, kadang kala dibayar oleh madrasahnya 6 bulan sekali (Dirapelkan).
Para guru madrasah ini mengabdi dengan penuh pengabdian, mencetak orang orang hebat. Peran guru madrasah ini yang begitu besar dalam menciptakan santri-santri yang berkualitas. Untuk itu mereka harus diberikan perhatian yang setimpal.
"Dulu saya sekolah di madrasah ibtidaiyah, saya dari pesantren, guru saya tidak dibayar, tapi mereka tetap memberikan bimbingan, materi, mendidik, mengajari disiplin dengan baik dan sepenuh hati," ungkapnya.
Mahfud
juga berjanji akan memberi perhatian terhadap marbot atau penjaga masjid. Dia
menyebut negara perlu hadir untuk memberikan kejelasan nasib para penjaga
masjid. (Nank/Eda)*
0 Comments