CIAMIS,- Pelaksanaan Operasi Lilin Lodaya 2023 di seluruh wilayah Kabupaten Ciamis harus berjalan lancar, aman dan damai. Petugas harus bisa menjamin rasa aman selama liburan nasuonal Natal 2023 dan Tahun 2024 Baru (Nataru).
Hal itu diamanatkan Bupati Ciamis, H Herdiat Sunarya dalam sambutan Apel Gelar Pasukan Operasi Lilin Lodaya 2023 yang diikuti oleh jajaran TNI/Polri, Dishub, Sat Pol PP dan isnatsni/lembaga terkait lainnya di Halaman Pendopo Ciamis, Kamis (21/12/2023).
“Selama 12 hari operasi, petugas harus bisa mewujudkan rasa aman dan nyaman bagi masyarakat, apalagi bertepatan dengan liburan anak sekolah. Fokus juga kepada gereja-gereja, tempat wisata, perbelanjaan, terminal dan lokasi lainnya yang ramai dikunjungi. Atur rekayasa jalan dengan benar untuk memberikan rasa nyaman kepada pengendara atau pengguna jalan,” jelas Bupati.
Menurut Bupati, Operasi Lilin Lodaya 2023 ini akan melibatkan 402 personil dari Polres, Kodim dan Pemkab belum bantuan dari isntsnasi/lembaga terkait lainnya yang akan bertugas di 5 pos pengamanan, 10 pos pelayanan dan satu pos terpadu.
“Ada beberapa yang harus diperhatikan, yaitu jaga stamina dan kesehatan fisik dan mental selama pelaksanaan operasi agar mengedepankan sisi humanis kepada seluruh masyarakat yang kita layani hingga dapat melakukan dan pencegahan hal yang tidak diinginkan,” katanya.
Bupati juga menitikberatkan agar seluruh komponen harus memantapkan kerjasama sinergi dan solidaritas dengan pihak lain untuk mewujudkan dan visi tujuan bersama selama operasi Lilin Lodaya sukses, aman damai dan kondusif.
Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Ciamis, Dadang Mulyatna mengakui, untuk rekayasa lalulintas dari mulai Cihaurbeuti sampai Cisaga, dari Banjar ke Banjarsari. Yang sering terjadi kemacetan itu di simpang Banagara, Pasar Banagara, simpang Cisaga dan Pasar Banjarsari, mayoritas masyarakat yang akan liburan Nataru ke Pangandaran.
“Rekayasa lalulintas kami akan bekerjasama dengan kepolisian, jalur dari Tasik untuk masuk Ciamis Kota akan dialihkan ke jalur Lingkar Selatan Ciamis masuk ke Bojong Salawe Cimaragas selanjutnya keluar sampai Kertahayu,” katanya.
Menurut Dadang, ada informasi dari Kementerian diperkirakan ada lebih dari 5 juta wisatawan yang akan masuk ke Pangandaran, sehingga bila terjadi krodit atau kemacetan di Banjarsari pihaknya akan memanfaatkan jalan dari simpang Cikokol masuk ke Banjar Anyar melalui Kalijaya terus ke Langkaplancar dan keluar dari Cintaratu.
“Jalan ini sudah bagus sudah layak pakai, kita tinggal menempatkan petugas baik dari Dishub atau pun dari Kepolisian,” tegasnya.
Dijelaskan Dadang, Posko Induk di Puskesmas Ciamis, fungsinya menghitung kendaraan, menginformasikan bila terjadi kemacetan, informasinya dari sub sub terminal di seluruh wilayah Kabupaten Ciamis yang update tiap menit dan selalu update ke kepolisian. Asda juga cctv atcs untuk memantau keselamatan para pengendara.
Sementara Kapolres Ciamis, AKBP Tony Prasetyo Yudhangkoro mengakui, persiapan menghadapi Nataru sudah melakukan kordinasi dengan TNI dan stakeholder lainnya untuk Bersama-sama sesuai dengan bidangnya masing masing menciptakan kondisi yang kondusif dalam pengamanan Nataru.
“Ada 6 pos yang bersifat tetap, dan ada beberapa pos yang bersifat bukan stasioner tapi dinamis, seperti stasiun dan di terminal,” katanya.
Dijelaskan kapolres, pelayanan yang diberikan seperti di pospam, seusai dengan karakteristik lokasi pospam itu sendiri kita akan memberikan pelayanan berupa penjagaan dan pengaturan lalulintas, kemudian pengaturan di lokasi wisata dan pengamanan di lokasi wisata.
“Di
lokasi pos pengamanan berbeda dengan pos pelayanan terpadu, karena kami
bekerjasama dengan stakeholder lainnya kami juga akan melakukan pelayanan
pelayanan kesehatan dan lain lain” katanya. (Eda/Nank)*
0 Comments