Bangun Mental Spiritual yang Lebih Kokoh, Rajadesa Bangun Islamic Center

ciamiszone.id :

RAJADESA,- Gedung dakwah atau Islamic Center menjadi wujud dari hasrat masyarakat Rajadesa untuk membangun mental spiritual yang lebih kokoh, pembangunan fisik bisa terwujud dengan relatif mudah jika ada sumber daya finansial yang mencukupi.

Hal itu diungkapkan Bupati Ciamis, Dr H Herdiat Sunarya saat menghadiri acara peletakan batu pertama pembangunan Gedung Dakwah atau Islamic Center Rajadesa di Blok Wareng, Dusun Pabuaran, Desa Simajaya, Kecamatan Rajadesa, Minggu (08/10/2023).

Menurut Bupati, pentingnya membangun infrastruktur non-fisik seperti gedung dakwah ini. Namun, yang lebih sulit adalah pembangunan mental spiritual masyarakat, dan hal ini tidak bisa dilakukan oleh pemerintah sendirian.

"Membangun mental spiritual adalah tugas bersama, bukan hanya tanggung jawab pemerintah. Kita harus bersatu, berkolaborasi dengan para ulama, tokoh masyarakat, dan alim ulama untuk mencapai tujuan ini, terutama dalam menghadapi tantangan zaman modern ini," katanya.

Dijelaskannya, rusaknya mental spiritual bukan hanya terbatas pada kota-kota besar, tetapi juga merambah daerah pedesaan. Oleh karena itu, perlu upaya serius untuk mereformasi mental masyarakat. Dan dibangunnya Gedung Dakwah diharapkan dapat berperan dalam membina mental spiritual masyarakat Rajadesa.

"Semangat kebersamaan dan swadaya dalam membangun Islamic Center Rajadesa menjadi bukti komitmen masyarakat untuk memperkuat nilai-nilai spiritual dan akhlak yang lebih baik di tengah tantangan zaman modern. Semoga pembangunan ini menjadi tonggak penting dalam perjalanan Rajadesa menuju perubahan positif, " tegasnya.

Ketua panitia pembangunan, Abdul Haris mengunjelaskan, rencana pembangunan Islamic Center Rajadesa ini sudah lama ada, tetapi baru saat ini bisa dimulai.

Melalui sosialisasi dan musyawarah dengan tokoh-tokoh Rajadesa dan kepala desa, semuanya sepakat untuk membangun Gedung Islamic Center Rajadesa.

"Gedung Islamic Center Rajadesa akan bertdiri diatas tanah seluas 17m x 35m memerlukan biaya mencapai Rp3,5 miliar, yang bersumber dari dana sumbangan masyarakat dan para aghnia," katanya. (Eda)*


Post a Comment

0 Comments