CIAMIS,- Sambut Pemilu Legislatif (Pileg) dnegan sitem proporsional terbuka, salah seorang Calon legislatif (Caleg) DPRD Kabupaten Ciamis dari Partai Nasdem Dapil 1 No urut 1, Gardea, S. AP menggelar ngobeng ikan bersama warga Kampung Nempel RT.02 RW.07 Dusun Linggamanik Desa Panyingkiran Kelurahan/Kecamatan/Kabupaten Ciamis, Sabtu (17/06/2023).
Kegiatan diikuti puluhan warga tersebut juga dalam rangka menjalin silaturahmi Gardea dengan warga Kampung Nempel. Sebanyak 30 kg ikan berbagai jenis antara lain ikan tawes, ikan mas, nila dan red belly dilepas di sebuah kolam utuk ramai-ramai ditangkap dengan tangan kosong (ngobeng).
Warga kampung Nempel sangat antusias mengikuti ngobeng tersebut, terlihat mulai dari anak-anak, pemuda, emak-emak dan bapak-bapa ikut serya turun ke kolam untuk ngobeng ikan. Dalam ngobeng itu Gardea menyediakan hadiah bagi siap saja yang menangkap ikan red belly berhak mendapatkan uang Rp250 ribu.
"Ini
sebagai ajang silaturahmi saya dengan warga Kampung Nempel, sekaligus menyambut
baik keputusan MK, yang menetapkan Pileg berjalan dnegan sistem proposional
terbuka," katanya.
Menurutnya, Pileg sistem proporsional terbuka ini mendorong para kandidat untuk bersaing dalam memperoleh suara. Caleg harus berusaha untuk memperoleh suara sebanyak mungkin agar dapat memperoleh kursi di Dewan Perwakilan Rakyat baik pusat, provinsi maupun daerah.
"Dengan sitem ini akan mendorong persaingan yang sehat antara kandidat dan meningkatkan kualitas kampanye serta program kerja para Caleg, juga memungkinkan adanya kedekatan antara pemilih dengan yang dipilih," jelasnya.
Dijelaskan Gardea, dalam sistem terbuka para pemilih memiliki kebebasan langsung untuk memilih Caleg yang dianggap paling mewakili kepentingan dan aspirasi mereka. Hal ini akan menciptakan hubungan yang lebih dekat antara pemilih dengan wakil yang terpilih, karena pemilih memiliki peran langsung dalam menentukan siapa yang akan mewakili mereka di DPRD, DPRD Provinsi maupun DPR-RI
Selain itu, sistem proporsional terbuka memungkinkan pemilih untuk menentukan calonnya secara langsung. Pemilih memiliki kebebasan untuk memilih calon dari partai politik tertentu tanpa terikat pada urutan daftar calon yang telah ditetapkan oleh partai.
Dijelaskannya, sistem proporsional terbuka juga mempunyai kekurangan, diantaranya dapat melahirkan wakil rakyat yang belum teruji, sebagian Caleg bukan kader partai terbaik karena secara realitasnya rakyat atau pemilih mengabaikan kapasitas atau hanya memilih yang bermodal.
"Selain itu, peluang terjadinya politik uang sangat tinggi, perhitungan hasil suara rumit, sulit menegakkan kuota gender dan etnis dan biaya pemilu menjadi sangat besar," jelasnya.
Salah seorang peserta ngobeng, Yati (40) mengaku gembira, selain mendapat ikan red belly ia juga diberi hadiah uang.
"Alhamdulillah
saya senang ikut ngobeng, apalagi saya dapat hadiah. Terima kasih Pak Gardea
semoga sukses," pungkasnya. (Nank)**
0 Comments