DINKES,- Dalam rangka meningkatkan pengetahuan para Nutrisionis Puskesmas, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Ciamis bekerjasama dengan PT Nestle Indonesia menggelar kegiatan Seminar Mengoptimalkan Kualitas Hidup Anak dan Keluarga melalui Kesehatan Saluran Cerna.
Seminar diikuti 37 orang Nutrisionis Puskesmas se-Kabupaten Ciamis. Kadinkes Kabupaten Ciamis, dr. H Yoyo, MKes yang membuka acara mengatakan, sebagai bidang Intervensi layanan spesifik dan sensitif Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) di Kabupaten Ciamis, pihaknya menggelar kegiatan tersebut sebagai salahsatu upaya dalam rangka menurunkan angka prevelensi Stunting di Kabupaten Ciamis.
"Salah satu penyebab stunting adalah faktor nutrisi, gizi dan saluran pencernaan, untuk itu kami bekerjasama dengan PT Nestle Indonesia menggelar acara ini," katanya, Kamis (11/05/2023) di Aula Dinkes Ciamis.
Dijelaskannya, berdasarkan penelitian banyak faktor yang menentukan kejadian stunting diantaranya pola asuh, pola konsumsi makanan, pengetahuan gizi Ibu, pendapatan keluarga dan penyakit infeksi pada anak seperti diare, Insfeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA), kecacingan, Tuberkulosis (TBC/TB).
Menurutnya, Tenaga Kesehatan (Nakes) terutama Nutrisionis merupakan ujung tombak dalam menurunkan prevalensi gizi buruk dan stunting. Untuk itu Yoyo berharap, dengan adanya kegiatan itu dapat meningkatkan pengetahuan para Nutrisionis Puskesmas dalam hal Nutrisi bagi pertumbuhan anak dan kesehatan saluran pencernaan.
"Kita berharap kegiatan ini dapat meningkatkan pengetahuan para nutrisionis atau tenaga kesehatan di puskesmas tentang nutrisi, tumbuh kembang optimal pada bayi dan anak, untuk percepatan penurunan stunting di Kabupaten Ciamis," harapnya.
Sementara itu, Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat (Kesmas) Dinkes Ciamis, dr. Eni Rochaeni mengatakan, setiap puskesmas akan memiliki tim Pengawalan dan Perhatian Khusus untuk Ibu Hamil, Ibu Bersalin, Ibu Menyusui, Bayi dan Balita dengan Cinta (Pawang Hati Bucin).
Pawang
Hati terdiri dari tenaga dokter, nutrisionis, bidan, perawat, sanitarian,
Promkes dan epid yang berkolaborasi lintas program kerja tuntas menyelesaikan
permasalahan tersebut.
"Selain ibu hamil, bayi baru lahir rendah, bayi prematur, bayi gizi buruk dan gizi kurang akan dikawal dengan diperhatikan khusus sampai status gizinya baik. Saat ini di Kabupaten Ciamis jumlah balita sampai dengan usia 59 bulan sekitar 76.589 balita," ucapnya.
Dijelaskannya, Pawang Hati Bucin merupakan salah satu strategi untuk meningkatkan pelayanan kesehatan bayi, balita dan ibu hamil, ibu bersalin, ibu nifas, ibu menyusui dengan CINTA yaitu Curahkan hati dan pikiran, lintas sektor dan lintas program sampai ke pelosok desa.
Intervensi untuk itbu hamil, ibu bersalin, ibu menyusui dengan KEK, anemia dan penyakit beresiko lainnya, serta bayi baru lahir, bayi, balita dengan gizi buruk. Nakes Bersinergi (Dokter, Bidan, Perawat, Nutrisiionist, Promkes, Sanitarian, Epidemiologi, dll) menangani sesuai dengan perannya masing-masing. Terus lakukan monitoring dan evaluasi terpadu setiap minggu lewat luring ataupun daring dan Aktifkan jejaring kemitraan (RS Umum, RS Swasta, Klinik, BPS)
"Tujuannya untuk memberikan pelayanan kesehatan bagi bayi, balita dan ibu-ibu, baik itu ibu yang sedang hamil, ibu melahirkan, ibu menyusui dan ibu nifas," ungkapnya.
Dijelaskan Eni, strategi yang dilakukan diantaranya setiap ibu hamil akan langsung didata dan dimasukkan ke aplikasi e-Kohort dan dilakukan evaluasi tiap minggu. Mengawal dan memberi perhatian khusus untuk bumil yang anemia, Kurang Energi Protein (KEK) dan memiliki penyakit penyerta seperti DM dan Hipertensi.
Merencanakan dan mempersiapkan persalinan difasilitas layanan kesehatan. Memfollow up ibu yang bersalin difasilitas rujukan sampai dengan masa nifas. Penguatan jejaring kemitraan dengan BPS, Klinik, RSU dan Swasta.
"Meningkatkan kualitas layanan di posyandu/peningkatan strata posyandu dan melakukan intervensi lanjutan untuk bayi yang lahir rendah, bayi anemia dan bayi dengan gizi buruk serta memiliki penyakit penyerta," jelasnya.
Menurut dr Eni, dari program Pawang Hati Bucin akan muncul output diantaranya terimplementasikannya Perda Kabupaten Ciamis Nomor 2 Tahun 2021 tentang kesehatan ibu, bayi baru lahir dan anak. Tercapainya cakupan ibu hamil yang mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai standar (10 T) sebesar 100%. Tercapainya cakupan ibu bersalin yang mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai standar sebesar 100%.
Tercapainya capaian pelayanan ibu nifas yang mendapatkan pelayanan sesuai standar sebesar 100%. Tertanganinya ibu hamil anemia dan KEK. Terlaporkannya seluruh ibu hamil dan bersalin yang mendapatkan pelayanan ke dalam e-kohort.
"Meningkatnya
strata posyandu, terlaksananya peran lintas sektor dan pemberdayaan masyarakat
dalam Desa Siaga Aktif yang mendukung kesehatan ibu hamil dan bersalin.
Menurunnya prevalensi gizi kurang, gizi buruk dan stunting. Menurunnya angka
kematian lbu dan bayi serta Menurunkan prevalensi gizi buruk dan
stunting," terangnya. (Nank)*
0 Comments