CIAMIS,- Sebagai koordinator retribusi daerah dan juga pengelola pajak daerah, Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kabupaten Ciamis memantau langsung perkembangan wisata di wilayah Kabupaten Ciamis termasuk perkembangan hotel dan restoran pada Hari Raya Idul Fitri 1.444 H.
Kepala Bapenda Kab. Ciamia, Aef Saepulloh didampingi Sekban, Angga Gustiana Yusman dan para Kepala Bidang, Kasubid dan para Kepala UPTD terhitung H+1 lebaran terjun langsung ke sejumlah obyek wisata (Obwis) mulai Cagar Budaya Karangamulyan, Situ Wangi dan Situ Lengkong Panjalu.
Menurut Aef, monitoring saat cuti lebaran untuk turun langsung ke lapangan merupakan program Bapenda yang mempunyai tugas dan fungsi sebagai pengelola pajak daerah dan juga sebagai Koordinator Retribusi Daerah.
“Pemantuan
Hari Raya Idul Fitri ke sejumlah obwis ini merupakan program kami dalam rangka
upaya peningkatan pendapatan daerah, khususnya dari retribusi,” kata Aef,
Selasa (25/04/2023).
Dijelaskan, pemantauan dimulai H+ satu Lebaran itu memantau potensi potensi sumber pendapatan di Kabupaten Ciamis mulai rumah makan, restoran, hotel, reklame dan sejumlah destinasi wisata.
Dalam kegiatan monitoring juga diakui, selain pihaknya berupaya terus dalam upaya pengikatan Pendapatan Asli Daerah (PAD), juga sebagai ajang silaturahmi dengan wajib pajak, terutama rumah makan dan restoran.
Hasil di lapangan masih ada rumah makan dan retoran yang tutup, tapi ada pula yang sudah buka, terutama mereka yang lokasinya di pinggir jalan. Mereka menyiapkan dan melayani para pemudik, baik yang makan atau pun beristirahat.
“Khusus di Obwis Situs Cagar Budaya Karangkamulyan, Alhamdulillah saya lihat banyak peziarah atau mereka yang melihat-lihat ke Situs Budaya. Baik para pemudik yang beristirahat atau pun wisatawan lokal Ciamis yang sengaja datang ke Karangkamulyan bersama keluarga besarnya,” katanya.
Menurut Aef, pihaknya optimis potensi pendapatan daerah dari sektor destinasi wisata akan mengalami peningkatan. Apalagi dalam momen lebaran ini sejumlah destinasi wisata banyak dikunjungi baik wisatawan baik lokal maupun warga pemudik yang pulang ke Ciamis.
Diakui Aef, dalam upaya meningkatkan kunjungan wisatawan ke Ciamis akan berdampak pada peningkatan pendapatan daerah, maka satu per satu tempat ditata, salah satunya Situ Wangi yang berada di Kecamatan Kawali.
“Selain di Karang Kamulyan, di Situ Wangi Kawali pascadirevitalisasi dan moment Idul Fitri ini banyak pengunjung dari berbagai daerah terutama orang Ciamis yang kebetulan mudik lebaran,” ungkapnya.
Menurut Aef, suasana di Obwis Situ Wangi Kawali mayoritas wisatawan domestik memenuhi kawasan situ yang baru direvitaliasi, adanya ruang publik pun dimanfaatkan wisatawan untuk berswafoto.
Obwis Situ Wangi juga ikut menumbuhkan perekonomian masyarakat setempat, kawasan Kawali dan sekitarnya karena hadirnya para pelaku usaha yang memanfatakan keberadaan Situ Wangi.
“Ini sangat bagus untuk perkembangan perekonomian masyarakat,” katanya.
Seperti diketahui, Obyek Wisata Situ Wangi yang terletak di Desa Winduraja, Kecamatan Kawali, Kabupaten Ciamis, resmi dibuka untuk umum usai direvitalisasi. Sebelum ditata, Situ Wangi ini biasa digunakan sebagai tempat mancing yang sekaligus mata pencarian masyarakat.
Situ
Wangi diresmikan oleh Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil bersama Ibu Atalia
Praratya, didampingi Bupati Ciamis, Herdiat Sunarya, Kepala Dinas Pariwisata
dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat, Benny Bachtiar dan unsur Forkopimda Ciamis. (Nank)**
0 Comments