CIAMIS,- Sebagai bentuk kerukunan, sejumlah warga Kampung Kerukunan, Kelurahan Ciamis, Kecamatan/Kabupaten Ciamis dari berbagai lintas agama antusias mengikuti senam sehat bersama dengan tema “Sehati Sejiwa Membangun Sukacita Hidup Berbangsa” di Halaman Gereja Katolik Santo Yohanes Ciamis, Sabtu (18/03/2023).
Senam sehat tersebut merupakan salah satu cara warga Kampung Kerukunan menyambut datangnya bulan Suci Ramadhan atau Munggahan untuk mempererat tali persaudaraan dan toleransi antar umat beragama.
“Kita mempererat dan mengencangkan tali silaturahmi antara umat beragama. Tidak hanya agama Katolik saja tapi juga dengan muslim, warga Kelenteng dan warga sekitar menjelang bulan puasa,” kata Ketua Pelaksana, Rani Wijaya.
Diakuinya, acara senam kerukunan ini baru pertama kali
digelar menjelang bulan suci Ramadhan. Melihat suksesnya acara ini dan
antusiasnya masyarakat, kedepan akan rutin digelar.
Selain senam sejumlah permainan menarik pun dilakukan, diantaranya sebuah permainan lingkar-melingkar yang memiliki filosofi kerukunan, kesatuan, kebersamaan dan persaudaraan antar umat beragama di Ciamis.
“Berbagai umat agama bersatu untuk membuat sebuah lingkaran besar dengan cara berpegangan erat satu sama lain, mereka melakukan gerakan memutar melawan arah jarum jam sebagai simbol eratnya persatuan dan kerukunan antara umat beragama di Kabupaten Ciamis,” jelasnya.
Selesai acara, mereka bersalaman dan maaf-maafan lalu pembukaan doorprize untuk para peserta yang mengikuti senam.
“Kami bermaaf-maafan karena menjelang bulan Ramadhan.
Mudah-mudahan kegiatan seperti ini bisa rutin, untuk mempererat silaturahmi,”
jelasnya.
Seperti diketahui, Kampung Kerukunan yang berada di Lingkungan Lebak itu terdapat 4 tempat ibadah yang saling berdekatan, seperti Masjid, Gereja, Klenteng dan Li Tang Konghucu. Walaupun terdapat berbagai agama, namun masyarakat di Kampung Kerukunan telihat sangat toleran, saling menghargai, saling berbagi.
Seperti dikatakan Ketua RW 12, Asep, sebelumnya warga di Kampung Kerukunan juga melaksanakan bersih-bersih tempat ibadah, mereka bersama-sama bergotongroyong membersihkan maejid, gereja, kelenteng dan Li Tang Konghucu.
Setelah kegiatan, langsung akhiri dengan makan bersama yang merupakan tradisi munggahan ketika menjelang bulan suci Ramadhan.
“Alhamdulillah masyarakat disini toleransinya tinggi,
mereka hidup rukun, saling berbagi, aman, damai saling mengasihi. Semoga kedepanya
bisa lebih baik lagi,” pungkas Asep. (Nank)**
0 Comments