CIAMIS,- Memasuki tahun politik dengan segala hiruk pikuknya mestinya harus menjadikan peluang dan harapan untuk menjadi lebih baik, tanpa adanya paham radikalisme, baik radikalisme secara politik atau pun secara pemahaman keagamaan.
Hal itu diungkapkan Ketua PCNU Kab. Ciamis, KH. Arief Ismail Chowas beberapa waktu lalu sebelum menggelar Halaqoh Kebangsaan dan Silaturahmi Ulama-Umara se-Kab. Ciamis di Aula PCNU Ciamis Sabtu (30/07/2022).
"Kita tidak mau dengan tahun politik ini terjadi hal-hal yang tidak diinginkan apalagi berkenaan dengan paham radikalisme, baik itu paham radikalisme secara politik ataupun secara pemahaman keagamaan," katanya.
Pimpinan
Pondok Pesantren Miftahul Ulum Bangunsirna ini mengakui, tengah-tengah
masyarakat yang tentu saja jauh dari sikap toleran, jauh dari sifat yang
semestinya. Apa yang menjadikan tugas kita untuk bisa memberikan contoh bagi
masyarakat khususnya di nusantara ini.
Kabupaten Ciamis merupakan bagian yang tidak bisa terpisahkan dari Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Ciamis dengan kesejarahannya baik sebelum maupun setelah kemerdekaan dan di zaman reformasi.
Dengan segudang pengalamannya Kabupaten Ciamis tidak bisa lepas dengan perjalanan sejarah kebangsaan ini termasuk masih banyak pemahaman dakwah yang mengajar dengan sifat-sifat intoleran, sikap kekerasan kepada masyarakat yang tidak bisa dipertanggungjawabkan.
"Kami mengajak kepada semuanya masyarakat Indonesia, masyarakat Jawa Barat dan masyarakat Ciamis untuk sama-sama menjaga keadilan, ketentraman, kenyamanan dan keamanan, baik secara ibadah keagamaan, berbangsa dan bernegara," jelasnya.
Pihaknya juga menghimbau aparatur pemerintah maupun sipil termasuk masyarakat dan tokoh-tokoh masyarakat di Kabupaten Ciamis untuk menjaga bangsa, menjaga Kabupaten Ciamis ini agar terus dalam suasana dinamis yang aman, nyaman dan tentram.
"Tentu saja apa yang kita inginkan tiada lain hanyalah untuk keberlangsungan kehidupan kita dimasa yang akan datang, agar menjadi lebih baik," ungkapnya.
Sementara menyikapi dan menghadapi perkembangan tahun politik di wilayah Kab. Ciamis, PCNU Kabupaten Ciamis menggelar kegiatan Halaqoh Kebangsaan dan Silaturahmi Ulama-Umara se-Kab. Ciamis dengan tujuan untuk menyamakan persepsi menghadapi perkembangan politik menjelang pelaksanaaan Pileg dan Pilkada di Kabupaten Ciamis tahun 2024
Dengan mengusung tema "Memperteguh ke NU an dan Kebangsaan dalam Bingkai NKRI" itu digelar di Aula PCNU Cijeungjing Ciamis, Sabtu (30/07/2022) dihadiri Kapolres Ciamis, Dandim 0613 Ciamis, Ketua DPRD Kab. Ciamis, Kepala Kemenag Kab. Ciamis, Kabag Kesra Pemkab Ciamis (Mewakili Bupati Ciamis), Ketua Tanfiziyah PCNU Kab. Ciamis dan para unsur Mustasyar, Syuriah, Tanfidziyah PC. NU juga perwakilan / MWC NU, perwakilan Pesantren RMI NU dan perwakilan lembaga atau Banom PCNU Kab. Ciamis.
Menurut KH. Arief Ismail Chowas, Halaqoh Kebangsaan merupakan salah satu acara yang penting digelar sebagai pengingat kepada masyarakat. Agar senantiasa mementingkan nilai-nilai universal kebangsaan dengan melibatkan banyak kalangan. Terutama kalangan milenial yang merupakan porsi yang cukup besar dari masyarakat. Melalui cara-cara inilah bisa terjadi proses mediasi, atau proses pendewasaan kepada masyarakat.
“Apresiasi dan terimakasih disampaikan kepada seluruh pihak yang terlibat dalam menyukseskan keberlangsungan acara Halaqah Kebangsaan ini dengan harapan seluruh peserta dapat menguatkan ideologi Ahlussunnah wal Jama'ah an-Nahdliyyah,” katanya seraya menegaskan, dengan Halaqoh Kebangsaan, bisa memberikan pemahaman yang luas kepada umat muslim dan membawa keutuhan kebangsaan.
Sebelumnya hal senada diungkapkan Sekertaris Forum Silaturahim Pondok Pesantren Ciamis yang juga Pimpinan Pondok Pesantren Darussalam Kabupaten Ciamis, Dr. KH Fadlilyani Ainusyamsi, MBA., M.Ag,. mengungkapkan ajakannya kepada masyarakat Tatar Galuh Ciamis untuk sama-sama menjaga keamanan ketertiban masyarakat di tengah-tengah umat yang baru saja selesai dari ujian yang dahsyat yaitu pandemi Covid-19.
Menyikapi bahaya paham radikalisme, Kiayi milenial yang akrab disapa Kang Icep ini menjelaskan, radikalisme lahir di Britania Raya pada abad ke-18 itu sebenarnya adalah sebuah gerakan kiri yang menentang gerakan kanan. Radikal berasal dari kata radik (Mengakar Tajam Kebawah) yang dalam bahasa arabnya adalah Radikal.
Tetapi Radikalisme ketika ditarik dalam wilayah keagamaan maka akan terjadi hal-hal yang mungkin bertentangan dengan tata nilai moral keislaman itu sendiri.
"Kita mengajarkan Islam dengan rahmatan lil alamin yaitu penuh kasih sayang, memberikan kenyamanan, kedamaian, kasih sayang untuk umat manusia di muka bumi ini. Karena fitrah kita adalah penuh kasih sayang kepada sesama itu intinya," jelasnya.
Menurutnya, ketika radikalisme berkembang dalam tatanan perilaku sikap dan mentalitas umat, maka yang harus dijaga adalah perasaan dan akal sehat kita untuk senantiasa menjaga kebersamaan dan diantara sesama umat Islam, sesama putra bangsa, antara sesama masyarakat termasuk juga di Tatar Galuh Ciamis.
"Mudah-mudahan pemikiran ataupun paham gerakan radikalisme itu semata-mata bukan untuk membuat resah umat, membuat resah masyarakat, akan tetapi radikalisme yang sifatnya pengajaran nilai-nilai Akidah itu memang harus radik tetapi didalam hal-hal kemanusiaan, sosial kemasyarakatan maka kita harus bisa menjaga pemahaman itu untuk lebih sinergis dengan kehidupan umat berbangsa dan bernegara," ungkapnya.
"Umat dan bangsa Indonesia harus kembali bersatu padu untuk membangun nilai-nilai moral dengan kebersamaan," pungkasnya.
Sementara Kapolres Ciamis, AKBP Tony Prasetyo Yudhangkoro, SH., S.I.K., M.T., saat menghadiri acara Halaqoh Kebangsaan dan Silaturahmi Ulama-Umara se-Kabupaten Ciamis mengakui, kegiatan tersebut dilaksanakan dalam rangka silaturahmi para Ulama dan Umara di Kabupaten Ciamis, selain itu untuk meningkatkan sinergitas ulama dengan Pemerintah, TNI-Polri dan Lembaga serta elemen masyarakat di Kabupaten Ciamis.
Menurutnya, kehadirannya untuk meningkatkan silaturahmi Polri dengan tokoh agama khususnya para Ulama dan Umara se-Kabupaten Ciamis. Sehingga terciptanya sinergitas Polri dengan Tokoh Agama di wilayah hukum Polres Ciamis.
"Kegiatan masyarakat jadi ajang untuk Polri meningkatkan silaturahmi dengan para tokoh agama, dan masyarakat di wilayah hukum Polres Ciamis. Sehingga kehadiran Polri dapat benar-benar dirasakan dan bermanfaat untuk masyarakat," katanya.
Ditambahkan juga, kehadirannya disini dalam rangka cipta kondisi dan memastikan kegiatan masyarakat berjalan lancar dan tertib. Sehingga masyarakat dapat merasa aman dan nyaman saat melaksanakan kegiatan silaturahmi Para Ulama dan Umara se-Kabupaten Ciamis.
"Kami
kedepankan sisi humanis Polri dalam menjaga situasi Kamtibmas yang aman dan
kondusif. Selama kegiatan berlangsung situasi dan kondisi aman serta
kondusif," tegasnya. (cZ-01)**
0 Comments