PANJALU,- Pemerintah Desa Panjalu, Kecamatan Panjalu, Kabupaten Ciamis masuk 10 besar se-Indoneisa dalam penilaian Indeks Desa Membangun (IDM) Mandiri.
Seperti yang dipublikasikan laman resmi Kementerian Desa https://idm.kemendesa.go.id, dijelaskan Desa Panjalu, Kecamatan Panjalu, Kaboaten Ciamis berhasil mengumpulkan nilai 0,9848 dengan pertumbuhan +10,90%, sehingga berbekal nilai tersebut Desa Panjalu mampu menduduki peringkat IDM Mandiri se-Indonesia.
Dengan menduduki peringkat 6 nasional, Desa Panjalu juga menjadi peringkat pertama IDM Mandiri tingkat Provinsi Jawa Barat, disusul peringkat dua yang diraih oleh Desa Pondok Udik, Kabupaten Bogor.
Untuk diketahui, dalam pengukuran status desa oleh Kemendes, terdapat lima klasifikasi status desa dalam IDM, diantaranya Desa Sangat Tertinggal, Desa Tertinggal, Desa Berkembang, Desa Maju dan Desa Mandiri.
Hal
tersebut menjadi hal yang membanggakan, pasalnya untuk bisa mendapat nilai
tertinggi ada beberapa kriteria yang harus dimiliki oleh Pemerintah Desa Panjalu,
diantaranya program prioritas, adanya pemberdayaan bagi masyarakat hingga
penanganan kebencanaan.
Dalam dokumen resmi IDM 2015 dijelaskan, klasifikasi itu untuk menunjukkan keragaman karakter setiap desa. Selain itu bertujuan untuk menajamkan penetapan status perkembangan desa dan rekomendasi intervensi kebijakan yang diperlukan berdasarkan status dari masing-masing desa.
Adapun rentang skor pengukuran status desa dalam IDM dari 0,27–0,92. Sedangkan nilai rata-rata nasional IDM 2015 mencapai 0,566. Klasifikasi status masing-masing desa ditetapkan dengan ambang batas, yaitu Desa Sangat Tertinggal ditetapkan skornya kurang dari 0,491, Desa Tertinggal lebih dari 0,491 sampai 0,599, Desa Berkembang mulai 0,599 sampai 0,707, Desa Maju 0,707 sampai 0,815, dan Desa Mandiri lebih dari 0,815.
Menanggapi hal itu, Camat Panjalu, H. Dede Suparman sangat bersyukur dengan masuknya Desa Panjalu dalam 10 besar IDM Mandiri tingkat nasional dan peringkat pertama tingkat Provinsi Jabar, sehingga bisa membawa nama baik Ciamis ke tingkat nasional.
Diakuinya,
pencapaian masuk 10 besar IDM Mandiri tingkat nasional dan peringkat satu di
Provinsi Jabar melalui proses panjang dengan melibatkan pendamping desa dan
staf desa. Termasuk kecamatan sebagai verifikator dan juga dari pihak Pemkab Ciamis
dalam hal ini DPMD dan Bappeda.
“Kami sangat bersyukur dan mengucapkan terimakasih kepada pihak yang terlibat, semoga dengan pencapaian ini, Desa Panjalu menjadi motivasi bagi desa-desa lain khususnya di Kecamatan Panjalu,” kata Dede, Selasa (31/08/2021).
Menurutnya, memang prosesnya cukup rumit karena data yang harus dikirim via website Kementerian Desa sangat banyak sehingga pihaknya terus memberikan sosialisasi agar semua staf desa harus menguasai tupoksi dan potensi desa masing-masing, hingga diimbau bisa bekerja secara net working.
Dijelaskan Dede, perangkat indikator yang dikembangkan dalam IDM Desa Membangun dikembangkan berdasarkan konsepsi menuju Desa Maju dan Mandiri perlu kerangka kerja pembangunan berkelanjutan dengan aspek sosial, ekonomi, dan ekologi menjadi kekuatan yang saling mengisi dan menjaga potensi serta kemampuan desa untuk mensejahterakan kehidupan desa.
Kebijakan dan aktivitas
pembangunan dan pemberdayaan masyarakat desa harus menghasilkan pemerataan dan
keadilan, didasarkan dan memperkuat nilai-nilai lokal dan budaya, serta ramah
lingkungan dengan mengelola potensi sumber daya alam secara baik dan
berkelanjutan.
“Dalam konteks ini ketahanan
sosial, ekonomi, dan ekologi bekerja sebagai dimensi yang memperkuat gerak
proses dan pencapaian tujuan pembangunan dan pemberdayaan masyarakat desa,”
pungkasnya. (cZ-01)**
0 Comments