SETDA,- Minggu ini Kabupaten Ciamis masuk dalam 12 Kabupaten/Kota yang berada di zona resiko tinggi atau zona merah, sementara untuk Bed Occupancy Rate (BOR) turun menjadi 55,48% dari minggu sebelumnya yang sempat menduduki peringkat tertinggi di Jawa Barat dengan 77,24 persen.
Menanggapi hal itu, Gubernur Jabar, Ridwan Kamil mengimbau masyarakat tidak lalai terhadap protokol kesehatan.
“Meskipun secara global wilayah Jawa Barat mengalami penurunan kasus, saya titip agar tetap menjaga momentum dari turunnya kasus dan tidak cepat berpuas diri, menjadi lalai terhadap protokol kesehatan sehingga kasus menjadi kembali naik,” katanya saat Rakor Komite Penanganan Covid-19 dan PED Jabar yang digelar secara virtual, Selasa (10/08/2021).
Gubernur
juga berpesan pada semua pihak baik bupati/walikota, TNI/Polri agar dsipilin
dalam memasukan data ke daftar yang menjadi acuan pusat agar tidak terdapat
kekeliruan.
“Terkait data, minggu ini kita bersih-bersih data, saya minta Kabupaten/Kota untuk menghitung ulang, dan masing-masing tolong di klirkan baik data kasus aktip, data vaksin dan lainya,” tegasnya.
Dalam Rakor Komite Penanganan Covid-19 dan PED Jabar yang diikuti Sekda Ciamis, Dr. H. Tatang M.Pd beserta Forkopimda dari ruang ULP Setda Ciamis itu, Sekda Jabar, Setiawan Wangsaatmaja mengungkapkan, Ciamis masuk dalam 12 Kabupaten/Kota yang berada di zona resiko tinggi atau zona merah, sementara untuk Bed Occupancy Rate (BOR) turun menjadi 55,48% dari minggu sebelumnya yang sempat menduduki peringkat tertinggi di Jawa Barat dengan 77,24 persen.
Diakauinya, terdapat 5 Kab/Kota dengan BOR tertinggi saat ini, yaitu tertinggi pertama Kabupaten Tasikmalaya disusul Kabupaten Ciamis, Pangandaran, Majalengka dan Kabupaten Bogor.
Menurut Sekda Jabar, secara keseluruhan tingkat keterisian tempat tidur isolasi Covid 19 di rumah sakit (BOR) pertanggal 9 Agustus 2021 mengalami penurunan menjadi 40.33%.
“Sementara PPKM darurat, berdasarkan Inmendagri no 30 tahun 2021 terdapat 12 Kabupaten/Kota di Jabar yang berada di level 4, 14 Kab/Kota di level 3 dan satu kabupaten berada di level 2. Tingkat kasus aktif di Jawa Barat periode tanggal 9 Agustus 2021 turun 1.07% dari minggu sebelumnya, tingkat kesembuhan naik 1.06% dan tingkat kematian naik 0.01%,” jelasnya.
Ditegaskan Sekda, untuk tingkat kepatuhan memakai masker 87.37% dan kepatuhan jaga jarak 83.51%.
Terkait vaksinasi, Sekda mengakui, kecepatan rata-rata vaksinasi di Jawa Barat adalah 146.237 vaksinasi perhari sedangkan kecepatan vaksinasi idealnya harus 456.477 perhari.
“Dengan kecepatan saat ini maka vaksinasi Jawa Barat akan selesai pada 1 November 2022,” katanya seraya mengakui, untuk dapat selesai 31 Desember 2021 memerlukan tambahan vaksin sebanyak 76.216.350 dosis vaksin. (cZ-01)**
0 Comments