Densus 88 Bekuk Teroris, Bahan Bom Kimia “Mother of Satan” Diamankan

ciamiszone.com :

CIHAURBEUTI,- Tim Densus 88 berhasil membekuk seorang terduga teroris, RAF (27) warga Dusun Baketrak, Desa/Kecamatan Cihaurbeuti, Kabupaten Ciamis, Sabtu siang (08/05/2021).

Dari tangan terduga yang juga seorang guru ngaji itu, anggota Densus 88 dalam penggeledahan rumahnya berhasil mengamankan barang bukti sejumlah buku, handphone, batre handphone dan dua botol cairan yang biasa digunakan sebagai bahan baku pembuatan bom kimia, sejenis TATP (Triacetone Triperxide) yang merupakan senyawa peroksida, lebih dikenal dengan istilah “Mother of Satan” dengan daya cukup tinggi atau high explosive.

Barang bukti hasil penggeladahan dan terduga saat itu juga langsung digelandang ke Mapolres Ciamis untuk dilakukan pemeriksaan dan pengembangan lebih lanjut.

Kapolres Ciamis, AKBP Hendria Lesmana tidak banyak berkomentar, namun pihaknya membenarkan penangkapan terduga teroris tersebut.

Sementara orangtua terduga, Ade Pandi mengakui, pihaknya kaget mendengar kabar anak ditangkap Densus 88, padahal sepengetahuannya, anak keduanya yang belum dua tahun kembali satu rumah itu sehari-harinya besikap baik dan tidak ada gerakan yang mencurigakan ke arah perlakuan sebagai terduga teroris.

“Anak saya itu baik, sekembalinya dari Pangandaran hampir dua tahun lalu tidak memperlihatkan keanaehan, dia selalu di rumah, aktifitasnya juga kalau tidak ke sawah atau ke pasar dia itu mengajar ngaji anak-anak,” tegansya.

Menurut Ade, anaknya itu hanya bertahan tujuh bulan menjalani hidup berumah tagga di Pangandaran, karena cerai dengan istrinya maka kembali hidup bersamanya di Cihaurbeuti belum genap dua tahun lalu.

Namun demikinam pihaknya menyerahkan sepenuhnya kepada pihak aparat kepolisian yang lebih paham terhadap hukum.

Diakuinya, dirinya tidak menyangka anaknya yang ditangkap Densus 88 karena pagi harinya bersama-sama belanja ke pasar.

“Sepulang dari pasar saya berlanjut ke sawah, tapi tidak lama kemudian medapatkan kabar anak saya ditangkap Densus,” katanya.

Hal senada juga diungkapkan sejumlah tetangganya, salah satunya Zenal Mutaqin yang menjelaskan, RAF adalah anak baik dan normal tidak ada kelainan perilaku dalam kesehariannya.

“Yang saya tahu normal-normal saja, tidak ada hal yang mencurigakan. Tapi saya tidak tahu pergaulannya diluar kampung. Aktifitas kesehariannya dia mengajar ngaji atau ke sawah. Jadi saat ada kabar ditangkap saya kaget,” jelasnya. (cZ-01)**


Post a Comment

0 Comments