ciamiszone.com :
CIAMIS,- Dalam melawan virus Corona (Covid-19) secara nasioanal dibentuk Satuan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Corona Virus Disease (Covid-19) seperti halnya di Kabupaten Ciamis, Satuan Gugus terbentuk yang langsung dikomandani Bupati Ciamis, DR. H. Herdiat Sunarya yang salahsatu tujuannya untuk meningkatkan kesiapsiagaan dan kamampuan dalam mencegah, mendeteksi dan merespon terhadap Covid-19.
Dengan kahadiran Gugus Tugas, masyarakat pun sangat terbantu karena bisa berkomunikasi mencari informasi terbaru terkait perkembangan Covid-19 terutama dalam cara pencegahannya. Apalagi sebelumnya di Ciamis sudah terbenuk Pusat Informasi dan Komunikasi (PIK) Covid-19.
Namun, sejumlah masyarakat Ciamis justru menyayangkan terkait data yang disajikan Gugus Tugas terkesan asal-asalan sehingga membingungkan penerima informasi.
“Kami memerlukan data akurat sabagai dasar kami dalam bergerak memetakan lingkungan atau daerah tertentu sehingga timbul kepercayaan untuk melakukan pencegahan Covid-19 ini, terutama untuk imunitas psikologi masyarakat,” kata Andi Aly kepada ciamiszone, Minggu (12/04/2020) yang merasa tidak puas dengan data Covid tidak rasional.
Menurutnya, warga berhak mendapatkan informasi dan dilindungi undang-undang, tapi bukan informasi yang tidak rasional, apalagi menyesatkan. Justru harus informasi akurat sesuai kenyataan dan masuk akal.
“Hari ini saja saya mendapatkan informasi data update dari satu sumber tapi berbeda angka. Padahal saya dengan setiap informasi yang terpublikasi dari Gugus Tugas Covid harus satu pintu, tapi satu pintu saja berbeda. Jadi kami harus percaya kepada siapa?” tegasnya.
Diakuinya, dirinya mendapatkan kiriman pamflet update informasi Covid-19 dengan bentuk, ukuran, model dan hari/tanggal/jam yang sama tetapi ada isi yang berbeda, yang satu menyatakan Pasien Dalam Pengawasan (PDP) 3 orang meninggal dunia, sementara pamflet satunya lagi 2 orang meninggal dunia.
“Mana yang benar? Padahal hari sebelumnya tercantum ada 3 meninggal, masa hari berikutnya yang meninggal berkurang? Ini baru satu kasus, belum lagi hari-hari sebelumnya. Ada kabar PDP Rabu malam meninggal, tapi di data Covid yang beredar tidak ada tambahan PDP meninggal justru pada hari Sabtu baru ada data meninggal ditambahkan satu orang,” jelasnya.
Berdasarkan pantauan ciamiszone, tidak dipungkiri update data Covid-19 memang masih “membingungkan” karena masih terdapat kerancuan data yang tidak sesuai dengan kenyataan di lapangan.
Menanggapi hal itu, Juru Bicara Satuan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Ciamis, dr. Bayu Yudiawan mengakui, pihaknya tidak pernah memberikan informasi data update dalam bentuk pamflet yang selama ini beredar di media sosial, ada pun informasi data update selalu disampaikan ke pihak-pihak terkait dalam bentuk file pdf.
“Jadi itu bukan kami yang produksi, bukan kami yang mengeluarkan. Data kami akurat dan selalau update. Contohnya sejak hari Kamis data yang meninggal tercatat ada 3 orang, sampai hari ini tetap 3 orang. Begitu juga dari jumlah PDP setiap hari berubah dari 12, 15 sampai 16 dan hari ini ada 19 orang,” tegasnya.
Menurut dr. Bayu yang juga Ketua PIK Covid-19 Ciamis, data update sampai Minggu (12/04/2020) tercatat masih dua orang terkonfirmasi VCR Positif Cofid-19 dari PDP sebanyak 19 orang diantaranya selesai masa pengawasan 10 orang, masih dalam masa pengawasan 6 orang dan yang meninggal 3 orang.
Sementara kasus Orang Dalam Pemantauan (ODP) masih tinggi karena dari dampak mudik sebelumnya yaitu 975 orang sudah selesai dan 520 dari gelombang esksodus baru masih dalam masa pemantauan oleh petugas puskesmas setempat, aparat dan perwakilan Gugus Tugas.
Untuk jumlah Migrasi Dalam Pantauan (MDP) dari akhir Maret sampai hari ini total ada 26.114 orang yang selesai pemantauan 11.741 orang, dalam pantauan 14.636 orang, sisanya 263 orang.
Namun dari data MDP, Bayu tidak menjelaskan selisih sebanyak 263 orang MDP masuk ke data yang mana. (Dik/cZ-01)**
0 Comments