ciamiszone.com :
UNIGAL,- Menindaklanjuti imbauan Kementerian Pendidikan dan kebijakan Pemkab Ciamis untuk menghindari kerumunan massa dalam upaya mencegah paparan virus corona, Universitas Galuh (Unigal) Ciamis meliburkan mahasiswanya selama 14 hari, namun proses perkuliahan tetap berjalan melalui jalur online/daring (dalam jaringan).
Selain itu, hampir seluruh agenda kegiatan kampus, mulai seminar sampai gelar even yang dipastikan akan melibatklan banyak massa yang dijadwalkan antara 16-29 Maret 2020 positif ditunda, sehingga suasana kampus pun sepi.
“Bahkan acara diesnatalis dan wisuda pun jika dalam waktu 14 hari pemerintah menyatakan belum cukup dalam mengantisipasi penyebaran viorus corona, tidak menutup kemungkinan terancam ditunda, menyesuaikan dengan kebijakan pemerintah,” kata Ketua Yayasan Pendidikan Galuh (YPG) Ciamis, H. Otong Husni Taufik kepada ciamiszone, Selasa (17/03/2020).
Diakuinya, keputusan meliburkan mahasiswanya untuk belajar di rumah melalui daring dengan arahan para dosen yang memberikan materi perkuliahan melalui daring juga adalah keputusan bersama hasil rapat dengan pihak rektorat.
“Meskipun pemerintah tidak menginstruksikan tapi hanya imbauan kepada Perguruan Tinggi, tapi kami mengambil keputusan menyesuaikan dengan kebijakan Bupati Ciamis, intinya menghindari kerumunan massa untuk menantisipasi penyebaran virus corona,” tegasnya.
Namun demikian, untuk proses pelayanan administrasi masih tetap berjalan, baik kepada mahasiswa atau pun alumni.
“Kami juga menyiapkan hand sanitizer di setiap ruangan untuk sebagai fasilitas mereka yang akan membersihkan tangan sebelum berinteraksi,:” katanya.
Hal senada diungkapkan Rektor Unigal, DR. H. Yat Ruspia Brata yang berharap dengan “diliburkannya” mahasiswa, lingkungan Kampus Unigal khususnya terhindari dari virus corona.
“Kami berusaha mencegah, mudah-mudahan dalam waktu 14 hari cukup untuk antisipasi pencegahan, sehingga kami bisa menjalakan antivitas secara niormal kembali. Termasuk rencana wisuda dan diesnatalis sesuai jadwal yaitu 16 April 2020,” tegasnya.
Menanggapi “rumor” sejumlah karyawan harus ikut diliburkan, Yat mengakui, pihaknya akan kembali berembug dengan YPG untuk mengambil kebijakan.
“Saat ini belum ada instruksi atau pun imbauan resmi dari mana pun untuk meliburkan karyawan, tetapi jika secara resmi keluar dari pemerintah, tentu kami akan berembug untuk mengikuti kebijakan pemerintah,” tegasnya. (cZ-01)*
0 Comments