Wabup, “Lawan Kebodohan, kemiskinan dan Ketertinggalan Untuk Kemajuan Ciamis”

ciamiszone.com :

JALAN PEMUDA,- Wakil Bupati Ciamis, Yana D Putra menegaskan, untuk kemajuan Kabupaten Ciamis dalam mewujudkan visi mantapnya kemandirian ekonomi sejahtera untuk semua, salah satu solusinya adalah melawan kebodohan, kemiskinan dan ketertinggalan.

Ha itu diungkapkan Wakil Bupati Ciamis usai membuka resmi saresehan pemuda Ciamis yang digelar DPD KNPI Kabupaten Ciamis dalam rangka Hari Lahir KNPI ke-46 tahun 2019, di Gedung KNPI, Jalan Pemuda Ciamis, Rabu (31/07/2019).

“Kebodohan, kemiskinan dan ketertinggalan harus kita lawan untuk kemajuan, kemandirian ekonomi untuk masyarakat, kemajuan sebuah daerah tidak dilihat dari seberapa panjangnya infrastruktur tapi tingkat kesejahteraan, kesehatan dan meningkatnya ekonomi masyarakat,” tegasnya.

Menurut Wabup, yang bisa menjadi kontribusi nyata untuk kemajuan dan kesejahteraan masyarakat Kabupaten Ciamis yaitu jika kebodohan, kemiskinan dan ketertinggalan di Ciamis bisa diatasi sehingga masyarakat bisa pinter, bisa sejahtera dan bisa maju.


“Sesuai visi dan misi Ciamis Mandiri dan Agamis akan kami realisasikan di tengah-tengah masyarakat, tentunya kami pun berharap semua mendorong program pemerintah sehingga masyarakat Ciamis cageur pinter tur bageur bisa terwujud,” katanya.

Menyikapi tema saresehan pemuda Ciamis yang digelar KNPI Ciamis yaitu “Menolak Mitos Ciamis Tinggal Mamanis” menurutnya, Kabupaten Ciamis Insya Allloh akan tetap manis.

“Insya Alloh Ciamis akan tetap manis, nama itu bisa jadi nomor dua yang penting adalah adanya kemauan dan kemampuan kita semua sebagai masyarakat Kabupaten Ciamis untuk mendorong Ciamis yang lebih maju dan sejahtera,” pungkasnya.

Sementara Ketua DPD KNPI Kabupaten Ciamis, Tohirin mengatakan, “Menolak Mitos Ciamis Tinggal Mamanis” sengaja diangkat menjadi tema saresehan untuk membangun kesadaran sebagai warga yang termasuk di dalamnya adalah pemuda.

“Setelah ditinggal Banjar dan Pangandaran apakah masih tetap eksis sebagai kabupaten induk yang konon katanya memiliki sisi kemanisan, kata manis itu sendiri masih kontroversi. Apakah manis itu memang rasanya manis seperti gula atau manis itu memang Ciamis yang harus kita bedah. Termasuk apakah sebetulnya mitos atau sesuatu yang hanya ada dalam ungkapan saja atau memang sebutannya ini adalah nama lain dari orang-orang terdahulu bahwa Ciamis itu tinggal mamanis,” jelasnya.

Menurut Tohirin, warga Ciamis harus berupaya memberikan kontribusi sesuai dengan visi yang digagas oleh pasangan Bupati dan Wakil Bupati Caimis.

“Jadi prinsipnya adalah untuk membangun kesadaran bagi seluruh warga masyarakat khususnya pemuda Ciamis, walaupun ditinggal Banjar dan Pangandaran, Ciamis harus tetap pede menjadi kabupaten yang unggul termasuk juga harus menjadi motivasi jangan sampai kalah oleh Banjar dan Pangandaran,” tegasnya.

Ditabahkan Tohirin, hilangnya potensi kota jasa dan transit yang beralih ke Banjar dan sejumlah aset wisata ke Pangandaran, harus menjadi motivasi dalam mewujudkan visi dan misi Ciamis saat ini, dengan melakukan upaya-upaya untuk memotivasi supaya masyarakat Ciamis terbebas dari kemiskinan, kebodohan dan keterbelakangan, sehingga akan terwujud kemandirian ekonomi sejahtera untuk semua. (Nank/cZ-01)*

Post a Comment

0 Comments