ciamiszone.com :
CIAMIS,- Seorang karyawan Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Ciamis, Moh. Elyas Guhiat dipersilahkan segera mengundurkan diri dari pekerjaannya sebagai scurity hanya karena penampilan wajahnya berjenggot. Setelah mempertimbangkan tawaran tersebut, Elyas pun memilih mempertahankan penampilannya dengan alasan menjalankan sunah Rosul dan siap untuk memilih berhenti dari pekerjaannya.
“Peraturan” terkait jenggot tersebut berlaku sejak masuknya pimpinan baru mereka, Aporen Siregar sebagai Kepala KPP Pratama Ciamis yang mulai aktif per Senin (24/6/2019).
Elyas menjelaskan, Rabu (26/6/2019) pagi saat pimpinan barunya datang langsung mengumpulkan seluruh Satpam yang ada dan menegur dirinya agar segera membersihkan jengotnya.
“Tolong itu jenggot dibersihkan, kalau tidak dibersihkan hari ini pintu terbuka lebar,” kata Elyas menirukan ucapan pimpinan barunya itu. “Jangan membawa agama kesini, kalau mau ibadah diluar saja,” tirunya.
Menurut Elyas, karena dirinya tidak berniat mencukur jenggotnya, dirinya tidak mempedulikan ucapan pimpinannya tadi. Namun menjelang siang dirinya dipanggil Kasubag Umum, Budi Aditia yang mengingatkan dirinya.
“Pak Budi menyampaikan hal itu terkesan dengan terpaksa sepertinya dia diperintahkan pimpinan untuk menegur saya. Bahkan dia sempat meminta maaf kepada saya karena dia tidak bisa berbuat apa-apa,” katanya.
“Mohon maaf, sekarang terserah Pa Elyas saja, mau terus bekerja disini atau mau bagaimana,” kata Elyas menirukan ucapan Budi.
Saat itu juga Elyas langsung keluar dan sampai hari ini, Senin (1/7/2019) belum kembali bekerja.
Menurutnya, dirinya akan berkonsulltasi dulu dengan rekannya, apakah harus membuat surat pengunduran diri atau tidak, dan isi suratnya seperti apa. Yang jelas tetap mempertahankan keberadaan jenggotnya.
Sementara Kepala KPP Pratama Ciamis, Aporen Siregar membantah terkait tegurannya “membersihkan jenggot” itu, bahkan pihaknya menunggu Elyas agar kembali bekerja dengan penampilan rapih.
“Saya tidak menyuruh untuk mencukur jenggot, tapi membersihkannya agar terlihat rapi mengingat karyawan di lingkungan kami adalah pelayanan kepada masyarakat,” katanya saat dikonfirmasi wartawan di kantornya, Senin (01/07/2019).
Bahkan Aporen juga membantah dirinya berbuat sara dengan menyangkutkan agama seperti yang diungkapkan karyawannya itu, justru pihaknya mengaku menghargai agama.
“Kami tidak bawa-bawa agama, agama kita sama dan kita saling menghormati dan menghargai karena itu perintah pimpinan kami,” tegasnya.
Hal sama diungkapkan Kasubag Umum KPP Pratama Ciamis, Budi Aditia yang intinya tidak mengimbau agar jenggot dibersihkan tetapi cukup dengan dirapikan.
Diakui Budi, pihaknya sampai saat ini mengharapkan Elyas kembali bekerja dan bahkan sudah menghubungi koordinator Satpam agar Pa Elyas kembali bekerja dengan kondisi sudah merapikan jenggotnya. (cZ-01)*
0 Comments