ciamiszone.com :
CIAMIS,- Permasalahan teguran Kepala Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Ciamis, Aporen Siregar terkait jenggot yang diperlihara oleh salah seorang Satpamnya, Moh. Elyas Guhiat berbuntut panjang, sampai elemen masyarakat yang tergabung dalam Aliansi Peduli Ummat Islam Ciamis meminta agar Aporen Siregar yang baru satu minggu menjabat di Ciamis itu pindah.
“Dalam audensi ini sudah jelas, dimana titik kesalahannya, tiada lain karena kearogansian seorang pimpinan yang tidak memahami SOP sehingga dengan cara-cara penyampaian yang salah akhirnya berdampak luas. Pimpinan KPP Pratama yang baru ini tidak layak memimpin KPP Pratama Ciamis, kami minta dia dipindahkan,” tegas Koordinator Aksi, Aliansi Peduli Ummat Islam Ciamis, Andi Ali Fikri di Meeting Room KPP Pramata Ciamis, Selasa (02/06/2019).
Menurut Andi, kehadiranya ke KPP Pratama hanya ingin bertabayun dengan apa yang terjadi terkait “larangan” karyawan berjengot, meskipun pada akhirnya sudah terjadi kesepakatan dari keduabelah pihak yang berakhir dengan kembalinya Satpam berjengot itu bekerja.
“Jangan sampai ada kesalahpahaman yang berakibat pada intimidasi di perpajakan yang bisa mengganggu kinerja. Kami tidak bisa diam ketika ada orang yang sudah menyinggung urusan agama,” tegasnya.
Hal senada diungkapkan Imam Aksi Aliansi Peduli Ummat Islam, KH. Deden Badrul Kamal yang akrab disapa Mama Golangsing, menurutnya seorang leadership bukan hanya harus tahu tentang karyawannya tetap juga harus memahami karakteristik wilayah, termasuk di Ciamis ini.
“Di Ciamis terdapat 99% persen warganya muslim, jika ada yang terindikasi berbuat sara akan cepat viral dan menyebar. Dampaknya akan panjang tidak hanya retorika secara internal saja yang cukup selesai dengan kata saling memaafkan, tetapi dampak luas terhadap muslim lainnya,” katanya.
Dengan kenyataan itu, Mama Golangsing bersependapat mengeluarkan peryataan sikap, bahwa pimpinan KPP Pratama Ciamis saat ini harus pindah dan tidak menjabat di Ciamis.
“Selama ini kita saling menghargai perbedaan agama, tidak pernah adanya gesekan apalagi menjurus ke sara. Ini kejadian yang pertama di Ciamis. Tapi sayang Kepala KPP Pratama tidak bisa hadir padahal kami akan bertabayun. Namun apa pun alasan ketidakhadirannya, kami menyatakan beliau tidak layak jadi pimpinan di Ciamis,” tegasnya.
Menanggapi hal itu, Kasi Pemeriksaan di KPP Pratama Ciamis, Slamet Riyandi Sugiharto mengakui, permasalahan antara Kepala KPP Pratama dengan Satpam terkait jenggot sudah selesai dan keduabelah pihak sudah saling memaafkan, bahkan yang bersangkutan kini sudah aktif kembali bekerja.
“Kemarin Pa Elyas dan istrinya sudah kami panggil dan datang ke kantor, hanya miskomunikasi atau salah pengertian dari keduabelah pihak dan sudah saling maafkan. Hanya saja saat ini Pak Kepala sedang ada acara ke Bandung,” katanya.
Slamet menjelaskan kejadian hari ini akan dilaporkannya ke pimpinan dan ke tingkatan lebih tinggi, baik Kantor Wilayah, Dirjen Pajak dan Kementerian Keuangan.
“Kami hanya bisa melaporklan hasil audensi ini, baik kronologis dan solusinya, termasuk keinginan Aliansi Peduli Ummat Islam Ciamis terkait Kepala KPP Pratama yang diharapkan tidak menjabat di Ciamis,” tegasnya. (cZ-01)*
0 Comments