“Miéling Ngadegna Galuh” Menjaga dan Memelihara Tradisi Leluhur

ciamiszone.com :

CIAMIS,- Dalam rangka “Miéling Ngadegna Galuh” (memperingati berdirinya Kerajaan Galuh) ke-1407 (23 Maret 612 Masehi - 23 Maret 2019) komunitas Galuh Sadulur yang terdiri dari masyarakat adat, tokoh budayawan, seniman, civitas akademika dan lainnya menggelar Kirab Budaya, pertunjukan kesenian, dan sawala budaya, Sabtu (23/03/2019).

Kegiatan yang dipusatkan di Pendopo Selagangga, Kangjeng Perbu Koesoemadiningrat dan Situs Jambansari Ciamis itu mengusung tema “Galuh ti Bihari ka Kiwari” disambut antusias warga.

Mewakili masyarakat adat dan Kerajaan Galuh, sekaligus sebagai penanggung jawab kegiatan, Rd. Rasich Hanif Radinal Muhtar berharap, kegiatan ini dapat memberikan efek positif bagi seluruh kalangan masyarakat Galuh khususnya dan masyarakat luas.

“Kegiatan memperingati berdirinya Kerajaan Galuh atau ‘Miéling Ngadegna Galuh’ ini diharapkan dapat menjadi motivasi bagi penyelenggara dan pecinta seni dan budaya untuk terus semangat berjuang ‘mupusti tradisi’ atau menjaga dan memelihara tradisi para leluhur kita terdahulu, sebagai bekal tambahan untuk mewujudkan kehidupan yang lebih baik di masa kini dan nanti,” jelasnya

Sementara Ketua penyelenggara, Ricky Andriawan Mardjadinata, Miéling Ngadegna Galuh adalah sebuah acara ceremonial yang berlatar adat dan budaya, khususnya adat dan budaya masyarakat Galuh atau Ciamis sekarang, bertujuan sebagai penghormatan terhadap jasa-jasa para pendahulu Galuh, atas spirit perjuangan, dan karya-karya agung yang diwariskan.

“Baik itu berupa kebendaan atau non kebendaan, dengan harapan semoga masyarakat Galuh sekarang dapat meneledani hal-hal baik yang diwariskan para leluhur serta mengambil manfaat dan nilai-nilai positif dari kehidupan masa lampau demi mewujudkan kehidupan yang lebih baik di masa sekarang,” katanya.

Salah satu nonoman yang concern terhadap kaGaluhan ini menjelaskan, kegiatan didukung oleh berbagai lapisan masyarakat yang berperan aktif dalam kabuyutan-kabuyutan di Tatar Galuh, tokoh-tokoh budaya, agama, enterpreneur, Karang Taruna Kabupaten Ciamis, dan berbagai kalangan yang mempunyai rasa peduli dan kebanggaan terhadap seni dan budaya.

“Ini untuk masyarakat Tatar Galuh, baik yang berdomisili di Galuh Ciamisatau di luar Ciamis. Beragam kesenian ditampilkan oleh para pegiat seni dari berbagai wilayah di Tatar Galuh, tidak itu sahja dari Bandung, Bogor, Garut, Galunggung pun ikut tampil,” jelasnya.

Sementara Sawala Budaya menghadirkan narasumber diantaranya Budi Dalton (dosen, wakil dekan III Fakultas Ilmu Seni dan Sastra UNPAS Bandung, musisi dan aktor). Man Jasad (musisi dan pegiat budaya asal Bandung). Godi Suwarna (sastrawan, seniman, budayawan Galuh yang sudah melegenda). DR. H. Yat Rospia Brata, Drs., M.Si. (Rektor Universitas Galuh sekaligus Ketua Dewan Kebudayaan Kab. Ciamis) dan Pandu Radea (pegiat Kebudayaan Tapak Karuhun Nusantara).

Miéling Ngadegna Galuh ini  diselenggarakan atas kesadaran bersama akan pentingnya pemeliharaan terhadap adat dan seni budaya sebagai warisan leluhur.

“Persaudaraan, kepedulian dan cinta tanah air menjadi spirit untuk terus berjuang dalam membangkitkan kembali nilai-nilai kagaluhan agar dapat direalisasikan dalam kehidupan masa kini. Di tengah – tengah issue dan euphoria politik saat ini, kegiatan ini adalah kegiatan murni kebudayaan yang diselenggarakan tanpa campur tangan politik apapun dan dari manapun dan digelar atas kerjasama berbagai pihak dan merupakan kerja keras para nonoman Galuh yang aktif dalam kegiatan kebudayaan,” tegas  Ricky Andriawan. (cZ-01)*

Post a Comment

0 Comments