Ulama dan Umaro Panjalu Bersinergi Menjaga Ukuwah Islamiyah

ciamiszone.com :

PANJALU,-  Dalam rangka memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW 1440 H / tahun 2018 Ponpes Al Jaohar Panjalu menggelar Tabligh Akbar dan Gema Sholawat, Senin (03/12/2018) malam di komplek Ponpes setempat yang juga Sekretariat DPC FPI Panjalu.

Peringatan Maulid Nabi yang dihadiri tiga mubaligh terdiri dari KH. Yanyan Albayani (Ketua DPW FPI Kota Tasikmalaya), KH. Saeful Bahri dari Kabupaten Kuningan dan Sdr. KH. Abdul Aziz,  Pimpinan Ponpes Al Hidayah Kec. Kawali itu juga dihadiri Wakil Bupati Ciamis terpilih, Yana D. Putra, sejumlah pimpinan Ponpes se-Kecamatan Panjalu dan lebih dari 500 jemaah.

Ketua Panitia Pelaksana, KH. Piping Fatoni yang juga Ketua DPC FPI Kecamatan Panjalu mengatakan, digelarnya Tabligh Akbar & gema sholawat dalam rangka Maulid Nabi Muhammad SAW 1440 H / 2018, agar semua kalangan mulai dari ulama dan umaro yang ada di Kecamatan Panjalu dapat bersinergi dalam menjaga Ukuwah Islamiyah.


“Kami berharap dengan Maulid Nabi Muhammad SAW ini para ulama dan umaro di Kecamatan Panjalu semakin bersinergi dalam menjaga Ukuwah Islamiyah, terutama dalam menjaga keutuhan NKRI tercinta ini,” tegasnya.

Sementara tausiyah disela Gema Sholawat, Pimpinan Ponpes Al Hidayah Kabupaten Kuningan, KH. Saeful Bahri menegaskan, intisari Hari lahirnya Nabi Muhammad SAW merupakan hari agung bagi agama Islam.

“Siapapun yang menyebut kegiatan Maulid Nabi Muhammad SAW adalah Bid'ah itu tidak benar, karena pada hari lahirnya Baginda Rosululloh Muhammad SAW banyak keanehan diluar daya nalar manusia biasa,” katanya.

Hak senada diungkapkan KH. Yanyan Albayani dalam tausiyahnya, Maulid Nabi adalah peristiwa bersejarah bagi umat muslim di seluruh dunia.

“Banyak rintangan yang dihadapi Nabi Muhammad SAW dalam menyampaikan ceramahnya, mulai dari penolakan, dijegal dalam perjalanan, dan diintimidasi oleh kaum Kafir Qurais, akan tetapi tidak membuat gentar dan surut semangat Nabi Muhamamd dalam berdakwah,” jelasnya.

Menurut Ketua DPW FPI Kota Tasikmalaya ini, peradaban umat Islam saat ini telah lahir kembali dengan bertolak belakang pada bersatunya umat Islam, yaitu berawal dari aksi 212 yang  mendunia, ketika aksi tersebut meminta agar penghina Al Qur'an diproses hukum.

“Mari kita jaga marwah para ulama yang telah memberikan kontribusi besar bagi negara kita, sehingga kita dapat menjaga amanat dalam mempertahankan kedaulatan NKRI tercinta,” tegasnya. (cZ-01)*

Post a Comment

0 Comments