Dana Rutilahu Baznas Disunat, Pelaku Harus Diusut Tuntas

ciamiszone.com :

CIAMIS,- Dana pembangunan Rumah Tidak Layak Huni (Rutilahu) dari Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kabupaten Ciamis dilaporkan terjadi pemotongan oleh oknum yang mengaku salah satu LSM 50%. Dana yang diterima warga yang berhak seharusnya Rp10 juta namun warga hanya menerima Rp5 juta.

Salah seorang warga peduli Baznas, Andy Ali Fikiri mengaku prihatin dengan disunatnya dana umat tersebut, sehingga pihaknya mendorong agar permasalahnya segera diusut secara hukum.

“Dana Rutilahu dari Baznas bukan dana APBD atau APBN ini adalah dana suci dari umat yang melakukan zakat, infak, sodaqoh ke Baznas untuk disalurkan kepada umat yang berhak sebagai titipan yang pertanggungjawabannya pun langsung dengan Yang Maha Kuasa,” kata Andy.


Menurutnya, agar hal ini tidak terulang dan sebagai pembelajaran kepada seluruh komponen penerima amanah, baik Baznas atau pun Pemerintah Desa, perlu diusut tuntas secara hukum sebagai efek jera bagi mereka yang akan bermain-main dengan dana umat yang merupakan amanah.

Sementara Ketua Basnaz Kabupaten Ciamis, Drs. KH. Saeful Ujun didiampingi Kades Sindangsari Kecamatan Cikoneng, Lili Romli di Kantor Baznas Kabupaten Ciamis, Senin (22/10/2018) mengakui, pemotongan tersebut tanpa sepengetahuan pihak Baznas dan pemerintahan desa setempat.

Dijelaskan, jauh sebelumnya pihak Desa Sindangsari Kecamatan Cikoneng mengajukan salah satu warganya untuk mendapatkan bantuan Rutilahu dari Baznas, setelah dalam proses di Baznas datang pihak yang mengaku dari salah satu LSM untuk ikut andil membantu Baznas dan Desa terkait penyaluran dana kepada warga yang berhak menerima tersebut.

Dinilai Baznas ada itikad baik dari pihak LSM tersebut, maka dengan maksud agar segera digunakan, Baznas pun memberikan uang bantuan tersebut kepada oknum LSM untuk selanjutnya diserahkan kepada penerima atas nama Nana Warlina dengan ketentuan selambat-lambatnya pembangunan dibantu swadaya masyarakat selesai dalam satu bulan sejak dana diterima dan melaporkannya ke Baznas.

Tapi pada kenyataannya, setelah pembangunan berjalan mencapai lebih dari 80% diketahui sumber dana pembangunannya selain dari swadaya masyarakat, ternyata dana yang diterima warga dari Baznas hanya senilai Rp5 juta, itu pun diterima oleh istrinya Nana Warlina.

Menyikapi hal itu, Ketua Baznas mengaku dalam waktu dekat akan melakukan koordinasi dengan pengurus Baznas lainnya untuk mengambil tindakan terhadap permasalahan tersebut.

“Tunggu kami sampai Kamis, kebijakan apa yang akan kami lakukan kami akan berkoordinasi dulu,” katanya. (cZ-01)*

Post a Comment

0 Comments