ciamiszone.com :
CIAMIS,- Dalam rangkaian Safari Ramadan satu hari di Ciamis, Calon Gebernur Jawa Barat nomor urut 3, Sudrajat selain “ngabuburit” di Alun-alun Ciamis dan membagi-bagikan takjil, juga sempat menghadiri sejumlah agenda, ternasuk menghadiri undangan tokoh warga, H. Roni Karno untuk berbuka puasa bersama di Kantor Gapuraning Rahayu Cijeungjing, Kamis (24/5/2018).
“Selama satu hari di Ciamis, saya bersilahturahmi bertemu dengan para para tokoh untuk ngobrol-ngobrol dan buka bersama. Malam ini kami bersilahturahmi dan menghimbau dalam Pilkada Jawa Barat tetap menjaga kondisi tetap kondusip, aman dan terkendali,” kata Sudrajat yang maju dalam Pilgub Jabar didampingi Cawagub, Ahmad Syaikhu.
Calon Gubernur yang diusung Partai Gerinda, PKS, PAN, PBB, Partai Idaman dan dibantu para relawannya, mengaku optimis tidak melihat alektabilitas yang rendah, yang penting Pilkada jalan terus.
“Mesin partai tetap berjalan selalu mensosialisasikan pasangan Sudrajat dan Ahmad Syaiku (Asyik) dan optimis untuk di Wilayah Ciamis,” tegasnya.
Disela buka bersama para tokoh warga Ciamis atas undangan pengusaha transpotasi Gapuraning Rahayu itu, kepada wartawan Sudrajat mengatakan, penanggulangan bencana masuk menjadi salah satu program yang tertuang dalam visi misinya.
“Dalam penangulangan bencana di wilayah Jabar ini selalu menyangkut pada empat elemen, diantaranya satu, lahan yaitu tata ruang, tata guna lahan, dua sampah, sampah libah pasar, libah pabrik. Ketiga limbah cair dan empat banjir,” katanya.
Menurut Sudrajat, Ciamis dan sekitarnya rawan terhadap bencana longsor dan banjir, termasuk dulu pernah terjadi tsunami Pangandaran. Untuk menyiasatinya bisa dengan beberapa hal yang harus digeluti, mulai struktural, non struktural, koltural dan kebijakan pemerintah.
“Struktural untuk mengatasi banjir, kita buat bendungan-bendungan penataan saluran air yang terintigrasi. Non struktural yaitu perbanyak penanaman pohon di lahan yang dianggap dapat menjadi penyerapan air dan lainnya. Sementara koltural, yaituprilaku manusia dalam membuang sampah harus pada tempatnya. Sedangkan kebijakkan pemerintah yaitu kebijakan dalam perizinan pembangunan pabrik, pembangunan perumahan, pengolaan lahan. Termasuk kebijakanan pendidikan kebencanaan dari TK, SD hingga SMA,” paparnya. (Andik ST)*
0 Comments