ciamiszone.com :
CIAMIS,- Sebanyak 63,9 persen warga Kabupaten Ciamis yang berhak terhadap suara dalam Pilbub Ciamis 2018 tidak mengetahui kapan pesta lima tahunan warga Ciamis itu digelar untuk menentukan siapa pemimpin Tatar Galuh lima tahun kedepan.
Hal itu terungkap dalam Konferensi Pers Hasil Temuan dan Analis Survei Pilkada Kabupaten Ciamis yang digelar Lingkaran Survei Indonesia (LSI) di RM Samudra, Jalan Jendral Sidirman Ciamis, Minggu (13/5/2018).
Peneliti Survei Berbagi Indonesia (SIGI) LSI, Fadli Fahri menjelaskan, survei yang digelar LSI selama 3-7 Mei 2018 menunjukan sebanyak 63,9 persen warga Ciamis tidak tahu pasti kapan pelaksanaan Pilkada Ciamis dilaksanakan.
“Kami menyayangkan pihak yang bertugas melakukan sosialisasi, kami tidak tahu bagaimana KPU melakukan sosialisasi sehingga hasilnya banyak warga yang belum tahu kapan Pikada dilaksanakan,” katanya.
Menurut Fadli, jika sosialisasi tidak dilakukan secara massif maka tidak menutup keungkinan akan mempengaruhi angka partisipasi pemilih, sementara penyelenggara dituntut agar memaksimalkan partisipasi pemilih pada Pikada 2018 harus terjadi peninatan dibanding sejumlah pemilu sebelumnya.
Namun demikian diakuinya, survei yang dilakukan menggunakan motode multistage random sampling dengan jumlah 440 responden tersebar di 27 kecamatan secara wawancara tatap muka menggunakan kuesioner itu memiiki margin error plus minus 4,8 persen.
Sementara ditemui terpisah, Ketua KPU Kab. Ciamis, Kikim Tarkim mengakui, pihaknya beserta penyelenggara dibawahnya sudah bekerja yang terbaik untuk Pilkada Serentak 2018.
“KPU sudah maksimal dalam sosialisasi, kalau sudah berapa persen tingkat keberhasilannya, kalau belum apa yang jadi kendala KPU. Yang pasti, kami terus melakukan sosialisasi dan mempersiapkan tahapan-tahapan berikutnya, seperti tahapan pemungutan dan penghitungan suara, serta rekapitulasinya,” jelasnya.
Namun demikian terkait hasil survei LSI, diakui Kikim akan dijadikan sebagai motivasi agar lebih giat melakukan sosislaisasi.
“AHasil survei LSI akan kami jadikan sebagai motivasi untuk terus lebih giat melakukan kegiatan sosialisasi di berbagai tempat dan segmentasi pemilih,” tegasnya.
Diakuinya, KPU bukanlah satu-satunya komponen yang menentukan masih banyaknya masyarakat yang blm tahu kapan Pilkada digelar.
“Disitu ada pemerintah, ada Parpol, ada pasangan calon, dan sebagainya yang berkepentingan dengan Pilkada,” pungkasnya. (Andik ST)*
0 Comments