Para Kuncen di Ciamis Tuntut Kesejahteraan

ciamiszone.com :
CIAMIS,- Juru Pelihara atau Kuncen yang biasa menjaga dan memelihara makam keramat Galuh atau Situs-situ Makam Bupati Galuh di Kabupaten Ciamis mendatangi Kantor Dinas Kebudayaan, Pemuda dan Olahraga (Disbudpora) Kabupaten Ciamis, Kamis (14/9/2017).

Kedatangan para Kuncen tersebut karena selama ini mereka merasa tidak diperhatikan oleh Pemerintah Kabupaten Ciamis. Para juru pelihara ini menuntut insentif untuk menunjang kinerja dan kesejahteraannya.

Perwakilah Kuncen, Suherma, sebagai Juru Pelihara di Makam Raden Tumenggung Anggapraja mengaku sudah belasan tahun menjaga makam Bupati Galuh, namun sampai saat ini tidak ada perhatian sedikit pun dari pemerintah.

"Kami menuntut kepada pemerintah melalui Dinas Kebudayaan untuk memberikan insentif kepada juru pelihara," katanya.

Menurutnya, kedatangannya sebagai tindak lanjut setelah melakukan audiensi bersama Bupati Ciamis beberapa waktu lalu. Bupati memberikan arahan agar mendatangi instansi terkait. Selama ini, para juru pelihara hanya diberi surat tugas saja untuk menjaga situs makam tanpa ada hal apa pun.

"Kami bekerja bertahun-tahun menjaga tetapi tidak ada perhatiannya. Minimal ada perhatian berupa insentif," harapnya.

Selain itu, juru pelihara mendesak agar Bupati Ciamis secepatnya memberikan SK kepada juru pelihara, agar menjadi payung hukum untuk mendapatkan insentif atau pun hal serupa agar bisa menerima anggaran dari pemerintah.

Sementara Kabid Kebudayaan Disbudpora Ciamis, Dede Hermawan mengatakan, juru pelihara memang ada di setiap situs-situs makam bersejarah yang tersebar di Kabupaten Ciamis. Yang terdata saat ini jumlahnya sekitar 70 juru pelihara. Kedatangannya saat ini mereka menuntut adanya insentif, namun harus ada payung hukumnya. Mereka harus mendapat SK terlebih dahulu.

"Akan dikoordinasikan dahulu, jadi kami belum bisa mejawab ya atau tidak. Tentunya akan difasilitasi tetapi ini bukan hal yang mudah. Secara pribadi memang juru pelihara harus diperhatikan setelah mereka bekerja melestarikan situs bersejarah," jelasnya.

Pihaknya akan kembali melakukan inventarisir dan memperbaharui para juru pelihara ini, karena kemungkinan jumlahnya berubah seiring dengan ditemukannya beberapa situs baru di Ciamis.

"Mudah-mudahan setelah koordinasi dan rapat, ada payung hukumnya, insentif atau pun sejenisnya untuk kesejahteraan para juru pelihara ini bisa terealisasi di tahum 2018," pungkasnya. (Aldi)*

Post a Comment

0 Comments