ciamiszone.com :
CIAMIS,- Tim kebanggan
warga Tatar Galuh Ciamis, PSGC gagal memanfaatkan peluang mencuri poin penuh
dalam pertandingan kandang terakhir putaran 8 Besar Divisi Utama Liga Indonesia
setelah ditahan imbang 2-2 oleh tamunya, PSS Sleman di Stadion Galuh Ciamis,
Rabu (22/10/14).
Hanya
mengantongi nilai 4 dari satu kali menang, satu kali seri dan tiga kali kalah,
PSGC dipastikan gagal lolos ke Empat Besar meskipun menyisakan satu kali
pertandingan tandang melawan Persiwa Wamena, Minggu (26/10/14) di Wamena. Sementara
PSS Sleman menempati klasemen puuncak dengan nilai 11 dipastikan masuk ke empat
besar.
Ass.
Manager PSGC, Aef Saefulloh mengakui, meskipun pihaknya tidak lagi mendapatkan
peluang untuk masuk di empat besar namun timnya akan berusaha profesional
dengan bertandang melawan Persiwa ke Wamena.
“Sebagai
tim baru, ini merupakan pengalaman bagi PSGC dan kami pun akan bermain
profesional bertandang menjalani sisa pertandingan melawan Persiwa Wamena,”
kata Aef seraya mengucapkan selamat kepada tim PSS Sleman yang dipastikan masuk
ke 4 besar.
Ditegaskan
Aef, timnya sudah berusaha maksimal untuk mencuri poin penuh, namun sepak bola
sulit ditebak dengan pasti, meskipun Laskar Galuh sudah mampu memimpin 2-1 sampai
menit 89 waktu normal, ternyata dewi fortuna belum berada dipihaknya, sehingga
PSS mampu menyamakan kedudukan.
Gol
pembuka Laskar Galuh dicetak dari titik fenalti pada menit ke-7 setelah salah
seorang pemain belakang Sleman dinyatakan handball dan wasit Fajar Ginting
menunjuk titik putih. Sebagai algojo, Rossian (8) berhasil melakukan eksekusi,
skor berubah (1-0) dan bertahan hingga turun minum.
Pada
awal paruh kedua, peluang tuan semakin besar setelah salah seorang pemain
tengah PSS Sleman, Dicky Prayoga diusir wasit Fajar dengan kartu merah setelah melakukan
pelanggaran kepada salah seorang pemain tuan rumah.
Namun,
hanya dengan 10 pemain, anak asuh Herry Kiswanto itu berusaha mencuri peluang
melalui serangan balik, hingga pada menit 61 berhasil menyamakan kedudukan
setelah striker asing PSS Sleman, Guy Junior (10) berhasil lolos dari jebakan
offside dan skor pun berubah 1-1.
Memanfaatkan
kurangnya seorang pemain tengah PSS yang diusir wasit, gempuran tim tuan rumah
tak terbendung, hingga sejumlah peluang pun terjadi dalam kemelut di depan
gawang PSS, namun hanya pada menit 70 dapat diselesaikan sempurna oleh Yana
Mulyana (3) dan skor berubah 2-1 untuk tuan rumah.
Namun
tuan rumah hanya mampu memimpin sampai menit 89, karena pada menit 90 waktu
normal, kembali serangan balik pemain PSS Sleman mendobrak pertahanan PSGC
setelah lolos dari jebakan offside dan Mudah Yulianto (11) berhasil
menyarangkan bola ke gawang yang dijaga Irpan (28), skor pun imbang 2-2. Tambahan
waktu satu menit pun tidak mampu merubah kedudukan sampai akhir pertandingan.
Manager
PSGC, H. Herdiat mengakui, gagal timnya meraih poin penuh karena kekurang
sabaran timnya dalam memanfaatkan waktu. Pada babak pertama bermain bagus dan
mampu memimpin sampai turun minum.
“Namun
pada babak kedua mereka kurang sabar, padahal sudah memimpin 2-1, hasilnya
meskipun hanya tinggal beberapa menit saja akhirnya kecolongan juga dan berakhir
seri,” katanya seraya mengakui, Tim PSS Sleman bermain bagus meski hanya dengan
10 pemain.
Dijelaskan
H. Herdiat, meski PSGC harus terhenti sampai 8 Besar, pihaknya bersyukur dengan
apa yang telah diraih timnya hingga lolos melampaui batas yang sebelumnya
ditargetkan hanya sampai babak penyisihan.
“Prestrasi
PSGC ini berkat dukungan semua pihak dan seluruh masyarakat Tatar Galuh, kami
ucapkan banyak terima kasih dan mudah-mudahan kedepanya kita bisa samapi lolos
ke ISL,” katanya. (cZ-01)*
4 Comments
sayang sekali gagal padahal warga ciamis sangat berantusias sekali menyaksikannya
ReplyDeleteThak You Artikel ya Bagus
ReplyDeleteok, Thak You Artikel ya Bagus
ReplyDeletesemoga psgc makin maju
ReplyDelete