43 KK 10 Tahun Kesulitan Air, Musim Hujan Pun Harus Beli

ciamiszone.com :

CIAMIS,- Sebanyak 43 Kepala Keluarga (KK) dengan jumlah 107 jiwa, warga RT 04 RW 01 Blok Rahong Kampung Citapen Pasir, Desa Sukajaya, Kec. Rajadesa, Kab. Ciamis sudah 10 tahun tidak bisa menikmati air bersih sebagaimana layaknya warga lain, untuk kebutuhan air setiap harinya mereka harus mengambilnya dari sumber air sejauh satu sampai tiga kilometer, atau membeli dengan harga Rp2.500/jerigen isi 20 liter.

Ke-42 KK tersebut merupakan warga yang direlokasi ke Blok Rahong karena bencana longsor tahun 2004, namun di tempat relokasi tersebut sulit untuk mendapatkan air, bahkan dimusim penghujan pun air untuk konsumsi harus mengambil dari sumber air atau membeli, karena air hujan hanya cukup bersih-bersih atau mandi dan ambil air wudlu saja.

Seperti diungkapkan warga setempat, Johana (40), kepada ciamiszone, dirinya setiap hari bisa sampai tiga kali mengambil air bersih dengan jarak satu kilometer untuk memenuhi kebutuhan konsumsi minum dan memasak.

“Jika saya tidak ada pekerjaan bisa tiga kali mengambil air dengan jerigen 20 liter, tapi jika ada kerjaan ya hanya sekali saja. Masih untung mata air ada dalam jarak satu kilometer, jika mata air itu surut saya harus mengambilnya dari mata air lain yang jaraknya sampai 3 kilometer,” kata Johana yang kesehariannya bekerja sebagai buruh itu.

Karena Johana tidak memiliki kendaraan, maka dirinya cukup dengan berjalan kaki sejauh satu kilometer untuk mandi dan mengambil air bersih.

“Kalau kebetulan ada uang sisa, kami membelinya seharga Rp2.500/jerigen isi 20 lieter ini, sekali kirim bisa tiga jerigen,” katanya, Selasa (21/10/14).

Hal senada diungkapkan Ny. Karsah (60), menurutnya meskipun kemarin malam sempat hujan tapi air hujan yang ditampungnya di drum bekas aspal itu hanya cukup untuk cuci piring dan bersih-bersih lainnya.

“Bapa sudah tua, tidak kuat lagi mengangkut air sejauh satu sampai tiga kilometer, jadi kalau ada uang kami beli saja dan langsung dimasukan ke penampungan,” katanya.

Hal tersebut dibenarkan Kades Sukajaya, Dudung Abdulah, namun pihaknya saat ini tidak bisa berbuat banyak karena memang kondisinya seperti itu, bahkan pernah ada program weslick atau pengadaan air bersih pada 2006 namun tidak memecahkan masalah karena tidak mampu mengalirkan air.

“Bahkan kini hanya tinggal torn-torn penampungannya saja ada dibeberapa titik dan kini tidak berberfungsi” katanya.

Dijelaskan Dudung, pihaknya berharap pemerintah segera memberikan bantuan program pembangunan sumur bor di kawasan Blok Rahong yang nantinya bisa dialirkan ke rumah-rumah warga.

“Sebetulnya untuk program permohonan pembangunan sumur bor sudah kami layangkan sejak 2012, ditempuh melalui Pemkab Ciamis sampai ke Dirjen Ciptakarya Kementerian PU, namun belum ada realisasi,” katanya.

Dudung berharap, jika saja Pemkab Ciamis peduli terhadap warga Blok Rahong, pihaknya memohon agar bisa merealisasikan keinginan warganya untuk menikmati air bersih tanpa susah payah mengambil dengan jarak satu sampai tiga kilometer atau harus membeli.

“Memang mereka tidak membeli, tapi hanya memberikan upah angkut dengan motor per jerigennya Rp2.500,” kata Dudung seraya mengakui, sampai saat ini pihaknya belum menjelaskan kondisi 43 KK warganya itu kepada Bupati Ciamis, H. Iing Syam Arifin.

“Beliau pernah datang ke desa saya, tapi belum sempat meninjau warga yang dulu sempat direlokasi dan selama ini kesulitan air,” katanya. (cZ-01)*
 

Post a Comment

1 Comments